10

4K 398 33
                                    

Kini Jaehyun dan Ten sedang duduk di bangku taman rumah sakit setelah meminta perawat menjaga Doyoung karena tidak ingin Doyoung kembali berniat kabur dari rumah sakit.

“Sejak kapan kau mengenal Doyoung? " tanya Jaehyun datar setelah terdiam cukup lama. Ten kembali mengernyit heran namun setelahnya Ia menjawab semua pertanyaan Jaehyun karena berfikir sudah saatnya Jaehyun tahu siapa Doyoung sebenarnya.

“Sejak berusia 6 tahun….”

“Berarti sudah sangat lama….”

“Hmm….”

“Kau mengetahui semua tentang Doyoung?….”

“Hmm….”

“Bagaimana dia?"

“Apa maksudmu?”

“Apa dia wanita yang sangat baik sehingga kalian sepertinya sangat ingin melindunginya?….atau kalian melakukan itu karena dia memiliki segalanya?…” Ten mendesah kesal mendengar pertanyaan Jaehyun yang seperti menuduhnya dan sahabatnya melakukan semuanya hanya karena harta.

“Apa menurutmu seperti itu?…Tidak bisakah kau melihatnya sendiri?…..Jika kau tidak bisa melihat dengan matamu karena takut tertipu…..lihatlah dengan hatimu…” jawab Ten kesal.

“Yah Aku tahu……kalian sungguh-sungguh menyayanginya….Apa dia sebaik itu sehingga kalian sangat menyayanginya?” ucap Jaehyun lagi berusaha mengeluarkan nada datarnya namun kurang berhasil karena Ten dapat mendengar nada bergetar bimbang dari suara Jaehyun.

“Ya….bahkan bagi kami lebih baik kami yang pergi dari dunia ini mengantikan Doyoung….karena…..karena….hanya satu orang Doyoung yang hidup…bisa membuat banyak orang bahagia dengan segala kebaikan yang Ia punya…hiks….” Ten pun tidak kuasa menangis mengingat apa yang Doyoung lakukan selama ini untuknya, untuk sahabat-sahabatnya, untuk penghuni panti asuhan nya.

“Jadi tidak mungkin kan jika Doyoung berbuat seperti itu…” gumam Jaehyun tersenyum lega. Dia sebenarnya tidak percaya dan dengan ucapan pria tadi di apartementnya, karena itulah Ia nampak emosi. Namun Ia butuh sesuatu untuk membuat Ia benar-benar percaya pada Doyoung.

“Apa yang kau bicarakan?" tanya Ten tidak mengerti dengan gumaman Jaehyun. Jaehyun hanya sedikit tersenyum kemudian berjalan meninggalkan Ten. Ten kembali mengernyit heran dan sedikit kesal karena Jaehyu pergi begitu saja. Namun setelahnya tersenyum seperti mengetahui arti senyum Jaehyun.

“Kau bodoh Doyoung….walaupun Kau selalu menunjukkan sikap dingin dan angkuhmu pada Jaehyun….tapi tanpa kau sadari hatimu melakukan semua dengan hangat sehingga sepertinya hati Jaehyun pun merasakan kehangatan hatimu….jadi….bertahanlah….karena kau akan bisa selalu bersama orang yang kau cintai….” ucap batin Ten tersenyum.

~oO0Oo~

Jaehyun kembali ke kamar Doyoung dan duduk di tepi ranjang.

“Sadarlah……Aku menunggu kau untuk menjelaskan semuanya?….kenapa kau memaksaku menjadi priamu?…..Apa janji yang selama ini mereka (sahabat Doyoung) ucapkan berhubungan denganku?….Apa benar kau mencintaiku?….Bagaimana awalnya kau mengenalku? ….” ucap Jaehyun dalam hati mengenai pertanyaan yang mengganggunya setelah mendengar perbincangan Taeil, Taeyong, Ten dan Jeno pagi tadi

Flashback

Matahari sudah mulai masuk melalui celah gorden jendela kamar Doyoung membuat Jaehyun terganggu dan mulai terbangun. Jaehyun mengerjapkan mata berulang kali hingga akhirnya tatapannya menangkap wajah seorang wanita yang tertidur dengan lelapnya dipelukannya. Jaehyun tetap pada posisinya dan menatap Doyoung tidak berniat bangun. Jaehyun sudah tidak bisa memungkirinya lagi jika Ia merasa sangat nyaman saat Doyoung memeluknya.

Be My Man  •JAEDO VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang