3

4K 509 13
                                    

Flashback

Jaehyun berjalan santai dengan membawa laporan untuk Ia serahkan kepada Taeyong dan diperiksa. Jaehyun yang mengetahui Taeyong berada di kantor Doyoung bergegas menemui Taeyong karena setelah ini Ia ingin menemui Koeun. Karena kesibukannya Jaehyun menjadi jarang sekali menemui Koeun. Ketika sampai di depan kantor Doyoung, Jaehyun tidak menemukan Sooyoung sekretaris Doyoung sehingga Ia berencana mengetuk pintu sendiri. Jaehyun sudah bersiap mengetuk pintu sebelum dering ponsel menginterupsinya. Jaehyun nampak panik mendengar bahwa Koeun tiba-tiba kritis. Jaehyun ingin segera pergi ke rumah sakit namun Ia urungkan saat mendengar percakapan antara Doyoung dan Taeyong yang melibatkan Jaehyun dan Koeun.

“Kau sudah ke rumah sakit?” tanya Taeyong

“Tidak perlu….”

“Kau gila Kim Doyoung….” kesal Taeyong.

Aku tidak ada pilihan….” kekeh Doyoung.

“Ada….sejak awal sudah ada…. kau saja yang bodoh….” Ucap Taeyong.

“Kau yakin Jaehyun akan menerimanya?….” tanya Taeyong

“Mau tidak mau….Aku akan membuat dia menerimanya…” ujar Doyoung yakin tetap dengan gaya angkuhnya sembari tetap terus melanjutkan pekerjaannya.

“Dengan memanfaatkan keadaan Koeun?” Doyoung hanya diam mendengar perkataan Taeyong.

“Aku sudah melakukan semua perintahmu…kurasa sekarang Koeun sudah,…” Jaehyun yang mendengar pembicaraan itu sudah tidak sabar menahan emosinya sehingga Ia membuka kasar pintu kantor Doyoung. Jaehyun langsung berjalan cepat ke arah Doyoung dan mencekik Doyoung kuat dengan penuh emosi berfikir bahwa Koeun sedang meregang nyawa karena ulah Doyoung.

Flashback End

Setelah Doyoung tidak juga sadarkan diri, Taeyong bergegas menggendong ke mobilnya dan membawanya ke rumah sakit. Tidak lama setelah itu Jaehyun baru tersadar apa yang Ia lakukan, Jaehyun segera menyusul Taeyong ke rumah sakit. Saat di rumah sakit Jaheyun hanya berani melihat Taeyong yang panik dari kejauhan. Taeyong nampak menangis melihat sahabatnya tidak sadarkan diri sembari terus menggumamkan kalimat yang sama berulang kali.

“Doyoung……sadarlah….ini belum saatnya….bukankah kau harus menepati janjimu…..bertahanlah….” Selagi Jaehyun melihat Taeyong yang menunggu dokter keluar, seorang perawat menghampirinya.

“Tuan Jaehyun…..anda sudah datang….Nona Koeun sekarang sudah kembali stabil….” ujar Perawat yangbbiasa memeriksa keadaan Koeun.

“Oh….suster….apa dia tidak apa2?” tanya Jaehyun setelah terdiam sesaat. Tidak ada rona kebahagiaan terpancar di wajah Jaehyun saat mendengar Koeun baik-baik saja mungkin karena Ia masih khawatir dengan Doyoung dan juga nasibnya jika Doyoung meninggal.

“Walau dia koma….namun semua baik-baik saja….untung saja tadi Dokter Moon segera datang dan menanganinya…” ujar perawat sedikit tersenyum.

“Oh begitu…..” sahut Jaehyun

“Kami minta maaf…..karena kesalahan seorang perawat magang,  Koeun menjadi sempat kritis…bahkan kini pemberangkatannya ke Jerman harus ditunda….” ucap perawat itu menyesal.

“Apa maksudmu?” tanya Jaehyun heran.

“Tadi ketika kami akan membawa Koeun ke ambulance untuk membawanya ke bandara…..seorang perawat tidak sengaja terjatuh lalu menabrak Koeun sehingga alat-alat pemicu jantungnya lepas….karena itu Koeun sempat kritis…” jelas perawat itu.

“Mengenai pemberangkatan ke Jerman?” tanya Jaehyun.

“Anda tidak mengetahuinya?….Tuan Taeyong beberapa hari yang lalu mengurusnya setelah mengetahui ada pengobatan yang bisa mengobati seluruh organ dalam Nona Koeun yang rusak sebelum organ itu benar-benar mati….” penjelasan terakhir perawat itu berhasil membuat Jaehyun terdiam, menyesal.

Be My Man  •JAEDO VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang