Five

76 9 0
                                    

Huyu 😁😁
Dilanjut nih ceritanya.. 
Biasa agar aku tahu kalau cerita ini layak dibaca atau engga kalian bisa comment and vote..   😅😅
Biar aku tau dimana gitu yang salah2 nya.. 

Makasih

-------------- Happy Reading --------------

------- Taehyung -------

"Hey kau ingat aku? Taehyung teman sekelasmu semasa SMP dulu. Kamu benar wendy kan?" dia menatapku aneh. Kenapa ada yang salah denganku?. "Benarkan kamu wendy?". Ulangku , aku meyakinkan bahwa aku memang benar. Aku sempat menyerah karena dia tidak menjawab ku. Ya sudahlah kalau tidak mau menjawab. Tak apa. Yeoja ini benar-benar membuatku frustasi saja.

" ya aku mengenalmu."

Terdengar suara  disampingku.  Hei dia menjawabnya.  Tapi tunggu,  just do it. Hanya itu yang dia jawab,  tidak ada yang lebih panjang memangnya.  Aku menapatnya berharap Ia melanjutkan jawabannya.  Beberapa detik berlalu tidak Ada jawaban lagi,  dia hanya berjalan pelan dan menatap lurus kedepan.

"Kau tampak berbeda dari terakhir kita bertemu,  emm kau terlihat rapi Dan cantik saat ini. " ungkapku. Kembali mengajaknya bicara . Well,  Aku memang tidak berbohong . Saat ini dia sangat berbeda dengan dirinya pada masa SMP,  mungkin karena memang sudah saatnya merias diri dimasa SMA ini.

Aku berniat melanjutkan perkataan Ku,  tetapi Ia terlebih dahulu memotong perkataanku. 

"Benarkah? Kalau begitu semoga kau tidak tertarik padaku.  Dan jangan ganggu aku." Ungkapnya final. 

Dia berjalan lebih cepat dan segera memasuki kamarnya. Aku baru sadar ternyata sudah sampai rumah.  Well aku sampai terdiam ditempat karena jawabannya tadi. Hal itu membuatku sedikit aneh.  Apa aku terlihat tertarik padanya. Bukankah aku hanya mengungkapkan pendapatku saja. Aishh sudalah kenapa aku memikirkannya.  Lebih baik aku bergegas ke kamar dan mandi.

----- Wendy -----

"Benarkah? Kalau begitu semoga kau tidak tertarik padaku.  Dan jangan ganggu aku." Ungkapku final.

Aku bergegas menuju kamarku. Aku memegang dadaku pelan.  Sial. Jantungku tidal bisa berhenti berdetak dengan cepat kalau terus berdekatannya. Kenapa juga aku jawab seperti itu.  Itu terlihat kalau aku menggodanya. Dan kenapa juga Ia,harus ingat padaku. 

Tanganku masih merasakan detak jantung,  berdetak dengan cepat.  Oh ya Tuhan kenapa aku. Apakah aku masih memiliki perasaan padanya. Ah tidak tidak,  itu tidak mungkin aku sudah berusaha melupakannya.  Lagian dia cuman cinta pertamaku yang tidak Ada artinya.  Sudahlah lupakan Wendy kau harus fokus pada tujuanmu.  Ingat itu. 

Aku menyiapkan peralatan mandi. Dan segera memasuki kamar mandi. Sekitar 35 menit,  acara mandiku selesai dan akupun mulai membaringkan tubuhku ke kasur.  Sungguh hari ini melelahkan sekali,  pertama masuk sudah mulai disuruh ini itu. Ditambah kejadian tadi membuatku berfikir bahwa 2 bulan kedepan aku akan sering bertemu dengan dia.  Apa yang harus aku lakukan.  Haruskah aku terus bersikap dingin padanya.  Atau bagaimana.  Kenapa juga aku harus memikirkannya,  terserahlah apa yang terjadi nanti.  Biarkan mengalir seperti air. Lebih baik aku mengedit photo untuk nanti dicetak. 

Oh iya sedikit informasi. Aku memiliki hobby photography. Sejak aku kelas 2 SMP aku mulai menekuni bidang itu, dengan di bantu pamanku Yang merupakan seorang photographer.  Akhirnya kemampuan photography sangat baik.  Dan aku pernah mendapatkan kejuaraan dalam gelery2 photo atau pameran photo.  Nah untuk itu,  aku manfaatkan skill ku untuk mendapatkan uang. Meskipun hasilnya tidak begitu banyak,  Yang penting aku bisa menabungnya.

Ketika aku sibuk dengan pekerjaanku aku mendengar seseorang memanggiku,  juga beriringan dengan suara ketukan. 

"Wendy-a kau di dalam?  ini ajhumma,  buka pintunya nak".

"Nde ajhumma..  Chakamman.." aih ternyata ajhuma (pemilik rumah ini sekaligus ommanya taehyung). Aku kira siapa. Aku bergegas membukakan pintu. 
"Ya ampun nak,  kamu lama sekali membuka pintu.  Lagi ngapain ?" Sapanya sedikit kesal karena aku lama membuka pintu. 

"Hehe maafkan aku ajhuma , aku sedang mengerjakan sesuatu. Ada apa? "
"Iya tidak apa-apa. Begini ajhuma sudah masak makan malam,  jadi ajhuma mengajak makan malam sama taehyung dan adik-adik.  Nah kamu juga di undang. Kamu harus ikut ya. " jelas ajhuma panjang lebar. 

"Tapi ajhuma,  maaf aku tidak... " sebelum aku melanjutkan kalimatku,  tanganku sudah ditarik oleh ajhuma. 

"Sudahlah tidak perlu menolaknya.  Ajhuma tahu kamu pasti belum makankan?"

Aku tidak menjawab pertanyaanya.  Pikiranku sibuk dengan bagaimana aku bersikap nanti di depan semua orang.  Terutama taehyung.  Sial. Kenapa harus ada dia sih. Gerutuku sepanjang jalan. 

To be continue

-------

Next chapter?
Thanks Yang udah baik pada mau baca... 😘😘

Ditunggu comment and vote nya... 

The Blue Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang