Eight

86 8 4
                                    

Hai hai hai...
Udah Tahap revisi nihh.. Dan sekarang bakalan LANJUT ke chapter berikutnya, semoga Suka ya kaliann. Untuk kedepanya Aku usahain buat update tiap minggunya. Doainnya semoga lancarr☺️☺️

*** Happy Reading ***

“bentar... bentar... gue inget.. gue inget sekarang, yang gak item itukan, ya pendek sama acuh banget sama penampilannya itu kan?”

“iya yang itu, emang yang mana lagi, nama wendy kan cuman dia doang.”

“kenapa lo tiba-tiba nanyain dia, kangen ya?”

“apaan sih lo nyet, perlu bogem gue ya lo. Dia udah beda loh sekarang lebih cantik.” Jawabku sambil tersenyum

“ohh cantik ya, wait.. wait gak salah denger gue hahah... aduh cape gue, tau dari mana lo kalau dia udah cantik, di sosmed? Alah paling juga editan.” jawaban dia sambil ketawa ngakak
“ck. Gue real ketemu sama dia, orang dia ada dirumah gue..” ucapku agak kesal 

“hahh apa lo bilang.”

Apaan sih si bentet ini. Kaget begitu, aku akan menjawabnya tetapi aktifitas telponku terganggu dengan suara ketuakan diluar kamarku. Kemudian suara Jimin terdengar kembali di telponku.

“Hallo, woy alien .. lo denger gua kagak?”

“oke bentet gue tutup dulu ya bye.” 
Tut.. Tut

Aku buru-buru mematikan telponku ketika ketukan pintu terus terdengar. Ya ampun siapa sih ini, malam-malam mengganggu saja. Si jisung nih pasti kenapa lagi tuh bocah. Aku bergegas membuka pintu dan ketika itu aku terkejut melihatnya diluar. Kenapa dia.

“tehyung.” Ucapnya dengan nada memelas

“ada apa?”. Ucapku dengan alis terangkat merasa heran dengan tingkahnya.

“itu.. lampu kamar mandiku tiba-tiba mati, aku takut. Bolehkan aku ikut menumpang dikamar mandimu. ”

“untuk apa?”

“ya ampun banyak tanya”

Dia tibi-tiba mendorongku dan masuk ke kamar mandiku dengan membawa tas kecil, seperti untuk menyimpan peralatan mandi. Mau apa dia.

“yakk kau ini, jangan tiba-tiba masuk ke kamar orang, tidak sopan tahu”.

Aku berteriak ketika dia langsung menutup pintunya dengan keras. Ya ampu ada apa dengannya. Aku benar-benar tidak mengerti dengan perempuan yang satu ini. Setelah 15 menit aku menunggunya diluar.  kamar mandi terbuka, sudah beres rupanya dia.
“sudah?” tanyaku tepat ketika dia membuka pintu. Dia sedikit kaget dengan pertanyaanku.

“iya sudah, terimakasih.” Anjurnya sambil berlalu keluar pintu. Itu saja, gak ada penjelasan lain apa.

“tunggu, kau ini kenapa tiba-tiba datang ke kamarku dan meminjam kamar mandiku”.

“ya ampun aku  kan udah bilang, lampu dikamar mandiku mati. Aku tidak tahu kenapa. Ketika aku akan masuk karena masa red periodku datang jadi aku akan menggantinya tapi tiba-tiba lampu itu mati begitu jasa. Sudah jelas.” Dia terlihat malu ketika menjelaskanya

“oh begitu, aku kira kau kenapa.” Jawabku


“memangnya aku kenapa?” balasnya sedikit heran dengan jawabanku

“tidak, kau terliat imut dengan wajah mu itu?” upss ada apa dengan mulutku itu.

“apa?” balasnya dengan nada kaget dan mata yang melotot kearahku, benar-benar respon yang tidak terduga. Tapi benar-benar menggemaskan.

“apa? Aku tidak berkata apa-apa, sudah sana keluar dari kamarku, besok pagi kamar mandimu akan diperbaiki jadi sekarang kau tidur saja, selamat malam”.

Aku mengusirnya dari kamarku,rasanya canggung sekali. Aku mendengar dia sedang menggerutu menuju kamarnya. Sepertinya dia kesal padaku tadi. Aku tersenyum kecil, rupanya menyenangkan jika terus menggodanya seperti itu. Menggemaskan.

_____ Wendy _____

Tok..tok.tok
Aku mengeliat dalam tidurku ketika mendengar bunyi ketukan diarah pintu, mengganggu tidurku saja. Akupun turun dari ranjangku dan membukakan pintu dengan enggan. Ketika aku melihat keluar tidak ada siapa-siapa disana, aku hendak menutup pintuku kembali tapi tiba-tiba ada yang menahanya. “Hallo” sapanya, otomatis aku membulatkan mata tidak percaya sedang apa dia disana dengan sergam rapih dan juga tas didendongannya. Kenapa dia sudah berpakaian rapi, apakah sudah pagi. Ketika aku mengedarkan pandanganku ke sekitar ternyata benar ini sudah pagi. Ya ampun aku bisa telat lagi.

“jam berapa sekarang?” tanyaku

“jam 6.30. kenapa?”

“syukurlah, ada apa kau kemari?” legaku akkira sudah siang

“kau baru bangun?”  herannya melihatku baru bangun Dan Aku Hanya tersenyun Malu.
“hehe iya.” aku nanya malah balik nanya

“kau tidak akan kesekolah? Kenapa belum siap-siap?” dia bertanya lagi

“aku masuk jam 8.00 jadi ya gak perlu siap-siap pagi sekali kan, terus ngapain kamu disini bukannya segera berangkat.”

“aku mau memasang lampu baru dikamarmu, minggir.”

“ehh ngapain bukannya ayah mu yang akan memperbaikinya, kenapa jadi kamu?”

“seringatku, Aku tidak mengatakan kalau ayahku  yang akan mempeerbaikinnya." Jawabnya enteng
"emang iya?" Aku lupa

"Sudahlah, kalau bukan karena ayahku yang nyuruh mana mau aku masang benginian, minggir aku mau memasangnya nanti aku terlambat masuk sekolah.”

Si tehyung ini main masuk saja gak tau apa kalau kamarku itu sedang berantakan. Akupun menunggunya memasang lampu dikamar mandi. Tidak lama diapun keluar dengan memegang lampu yang telah rusak.

“jadi seperti ini kamarmu?ini kamu yang mengambilnya sendiri?” dia melihat sekeliling kamar ini penuh minat, dan menunjukan salah satu hasil jepretan poto yang aku ambil ketika hiking 1 bulan yang lalu. well kamar ku memang cukup berantakan karena poto-poto yang baru aku print.

“iya, sudah sana keluar kamarku dan jangan sentuh barang-barangku.” Ucapku cepat dan mendorongnya keluar dari kamar tidak lupa aku langsu menutup pintunya. Lancang sekali dia itu. Aku salah seorang yang paling tidak suka ada yang mengusik privasiku. Tapi dengan seenaknya mau tahu ini itu dan anehnya aku malah mengiakannya.

Dasar Aku

Akupun pergi Mandi untuk mengawali aktifitasku nanti...

____
To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Blue Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang