Di kericuhan kelas 11 edelweis yang sungguh membosankan bagi seorang zatalea valendra.
"ALEA!"teriak sherena yang dapat didengar oleh seisi kelas bahkan ke kelas tetangga.
"Apa!"ucap alea agak sedikit ketus dikarenakan mereka hanya berjarak satu meter namun sherena teriak sekencang itu hanya untuk memanggilnya.
"Gue kesel banget sumpah!"
"Kenapa?"
"Lo ga denger daritadi mereka ngejekin gua mulu"
Alea mendengus."Gua pake earphone,emangnya kenapa?"
"Tiba tiba ada gosip gue pacaran sama revan,kan ga masuk akal banget tuh,tapi pas gue suruh si revan klarifikasi dia malah bilang kalo kami memang pacaran, gila ga tuh anak?"sheren menceritakannya dengan emosi dan raut wajah kesal
Ia mengernyit bingung."Kok bisa?lo lagi deket sama dia?"
"Jijik banget gua dekat dekat sama gangster bau"
Seketika mereka tertawa bersama.
Mengingat bahwa revan dan gengnya terkenal akan bau badannya yang teramat menyengat."Udah,gausah di pikirin ya. Mungkin fans nya revan iri liat lo lebih cantik daripada dia."
Sheren pun mengangguk paham."lo selalu aja bisa tenang kalo menghadapi masalah gue. Thanks"
"Gatau aja lo kalo gue udah meledak"
Sheren pun terkekeh.
Dirasa sudah menenangkan sheren. Ia pun kembali melakukan aktivitasnya,yaitu mendengarkan musik sambil membaca novel.Entah kenapa alea suka melakukan hal ini kebanyakan orang tidak akan bisa fokus membaca jika ada suara yang mengganggunya.
Tanpa disadari sedari tadi bu sri guru matematika di kelas 11 edelweis sudah berdiri sambil berkacak pinggang di depannya.
"Alea bu sri di depan lo" bisik sheren agar alea tersadar dari imajinasi novelnya
Alea langsung terkejut dan bersikap polos tak berdosa seolah tidak terjadi apa-apa.
"Simpan novel romansa kamu itu,sekarang bukan pelajaran sastra"
"Yang bilang pelajaran sastra siapa?"
"Kamu di beri tahu melawan ya!" ucap bu Sri yang sudah mulai kesal
"Bukan melawan bu sri,tapi saya baca novel tadi bukan untuk pelajaran sastra,saya cuma bosan menunggu ibu yang tidak datang datang setelah 30 menit jam pelajaran terbuang" ucap gadis itu dengan lantangnya sambil menunjuk ke arah jam dinding yg ada di tengah depan kelas."
bu sri tertegun karena menyadari kesalahannya.
Memecah keheningan ia berdeham "Mohon maaf anak anak,tadi ibu ada urusan mendadak,sehingga terlambat 30 menit mengajar kalian"
Gadis itu kini menyunggingkan senyumnya karena berhasil membuat guru killer nya tidak bisa berkata kata dan memarahinya.
"Sekarang coba kalian buka buku paket halaman 74!"perintah bu sri yang di angguki semua murid
Ralat
Hanya setengah kelas,bahkan se-perempat nya selebihnya sudah ada yang tertidur pulas,ada yang bermain handphone,ada yang bercanda,dan ada yang menjahili temannya karena bagi mereka matematika terlalu membosankan untuk di pahami.
"Al,halaman berapa tadi kata si sri?"tegur sheren yang membuat lamunannya buyar seketika.
"Halaman berapa tadi ya?"
Alea menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Jujur,hatinya seringkali sedih jika masuk jam pelajaran matematika.Karena gadis itu sejak sd dan smp sangat menyukai pelajaran rumit ini.Namun,entah mengapa ia menjadi blank pada pelajaran matematika semenjak sma.Ia sudah berkali kali meminta dijelaskan ulang oleh temannya.Alhasil,tetap saja tidak bisa,ia seringkali melamun dan mencari kesibukan lain agar tidak bersedih.