Davin

5.2K 72 3
                                    

Kamu itu sahabatku,terlebih sayap pelindungku.

-zatalea

Alea sedang berjalan menuju kantin yang berada di dekat lapangan bola untuk makan mie rebus favorit nya.
ia pergi sendirian karena sheril dan teman temannya yang lain sibuk mengerjakan pr yang belum diselesaikan.

Tiba tiba sebuah batu mendarat di kepalanya

BUG!

"aw"

Matanya melirik sekitar,mencari siapa yang berani mencari gara gara dengannya. Akhirnya ia menemukan pria berhidung mancung dan bertubuh agak pendek,ya itu adalah Gangster bau yang bernama 'revan'. Matanya bertemu dengan iris mata abu milik pria itu

Revan menyunggingkan senyuman mautnya

"norak!" ucap gadis itu

"ini  badgirl yang bolos sekolah?"

"kalo iya emang Kenapa?" kini ia melipat kedua tangannya di depan dada lalu menghampiri revan.

"lo kenapa sih jadi cewe sok jagoan banget?"

"lo kenapa sih urusin hidup gua banget?" ucap alea balik menantang

"nyolot banget jadi bocah"

"nyolot banget jadi cowo"balas alea menirukan gaya berbicara revan yang menghinanya

"gini aja deh, daripada ribet. Lo kan anak karate? Kita duel di lapangan sekolah pulang sekolah nanti gimana?"ucap revan menantang, baginya alea akan memakan umpannya.

Gadis itu tampak menimbang nimbang tawaran revan barusan. Menurutnya,revan adalah orang yang licik dan sewaktu waktu bisa saja revan berniat jahat padanya.

"gue gamau"

"kalo lo gamau berarti lo ga ada apa apanya." ucap revan semakin memancing alea untuk masuk kedalam jebakannya.

"fine"

**

Sesuai janjinya ,sepulang sekolah alea pergi menuju lapangan.
Disana anggota geng revan sudah berkumpul.

"main keroyokan lo,ga asik."

"gue ga bakal main keroyokan kalo lo ga main keroyokan juga"

"gue sendiri anjir"

"Tuh belakang lo"

Lantas gadis itu melihat ke belakang,tampaklah wajah tampan seorang pria yang amat dikenalnya

"davin?"

"mau banget sih kamu ladenin orang kayak gini?" Dalam hatinya bertanya tanya kenapa davin bisa ada disini. Dan barusan “apa aku salah dengar”dia manggil “kamu?”

Davin kembali mengalihkan pandangannya dari alea dan menatap tajam iris abu milik revan lalu tersenyum sinis. Senyuman itulah yang paling ditakutkan oleh alea. Davin jarang memperlihatkan senyumnya itu,senyum itu bukan main main. Senyuman davin barusan adalah senyuman maut baginya.

"GUE DAVIN MARCELLINO PERINGATIN LO DAN GENG LO UNTUK YANG PERTAMA KALINYA. SECUIL AJA LO SENTUH ALEA GUE GA SEGAN SEGAN KIRIM KALIAN KE NERAKA! " teriak davin yang membuat alea ternganga.

Lantas revan tersenyum kecut
"emang lo siapanya?jangan sok jadi pahlawan kesiangan."

"Gue pacarnya! Dan gue akan selalu lindungin dia! "

"oke oke! Jadi lo pacarnya? Siap siap aja jadi hot news di sekolah. Kalo gitu ga berani deh gue macem macem sama cowo lo eh sorry maksudnya cewe lo"

Alea yang mendengar itu pun mulai emosi
"gue yang cowo atau mulut lo yang kayak cewe cerewet bener jadi cowo!"

"udah!" ucap davin lalu menarik tangan alea untuk pergi dari situ.

**
Davin mengantarkan alea pulang kerumahnya,diperjalanan alea memberanikan dirinya untuk bertanya
"lo kok tadi tiba tiba ada disitu?" tanya gadis itu ragu ragu. Takut dimarahi oleh davin yang masih berapi api

"gue ngikutin lo" jawab pria itu singkat

"te-terus tadi kok lo bilang kita pacaran?"

"Biar dia ga berani macem macem sama lo"

"y-ya ta-pi nanti revan bakal sebarin gosip kalo kita beneran pacaran"

"apa susahnya sih kalo emang beneran pacaran?"

"hah?" alea lantas mendongak kaget atas ucapan davin barusan

davin pun baru menyadari ucapannya barusan dapat merusak segalanya.

"terus tadi lo kok segitu marahnya,gue aja sampe takut banget liatnya"

"ya ampun al. Lo ga peka juga ya?"

"ma-maksudnya?"

"Gapapa"

Kini suasana di dalam mobil itu mendadak hening. Tidak terasa mobil yang mereka gunakan sudah tiba dikediaman Ardi valendra.

Saat alea ingin membuka pintu, davin mencegat tangannya

"nanti kabari gue kalo ada apa apa"

"hm?"

"revan. Manatau aja kan dia nekat kerumah lo"

"gue bisa jaga diri kok,tenang aja."

Alea segera masuk kedalam rumah dan tertidur pulas dengan Seragam sekolahnya dan sepatu pun masih melekat di tubuhnya.

Sungguh hari yang berat bagi zatalea.

ZATALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang