Kyra segera pergi ke asal suara, dan ia melihat sekumpulan preman berjaket kulit dan ditengah-tengah mereka terdapat gadis mungil yang lucu dan cantik.
Salah satu preman tersebut menodongkan pisau yang ia bawa ke arah leher gadis itu langsung saja ia ketakutan dan meminta pertolongan tetapi semakin ia berteriak semakin dekat jarak antara pisau dengan lehernya.
"Mirip" batin Kyra dalam hati.
Kyra yang melihat itu semua ingin berteriak dan menghentikan itu tetapi ia tidak mampu. Kepalanya pun menjadi pusing ketika ia memikirkan kejadian 7 tahun yang lalu. Seketika kakinya pun berubah menjadi lemas akibatnya ia tak mampu menopang tubuhnya dan jatuh lah tubuhnya.
Tapi kali ini ia tidak merasa jatuh ke lantai ia merasa ada yang menangkapnya. Belum sempat ia melihat siapa yang menolongnya ia sudah pingsan terlebih dahulu.
...
Seseorang membawa Kyra ke mobil sedan ia tidak tahu siapa saja yang didalamnya karena ia tidak berani mendongakkan kepalanya akibatnya ia hanya menunduk tetapi ia tahu orang-orang yang membawanya ini bukan orang baik. Ingin sekali ia keluar dari situ tetapi ia tidak bisa. Ia hanya bisa keluar dari situ jika ia memenuhi sebuah syarat. Syarat yang amat membahayakan dan tiba-tiba
Bugh
Satu pukulan melayang ke tubuh kyra ia hanya dapat pasrah dengan hal itu karena ia juga tidak dapat melawan mereka.
"Beri tahu ga!" Ucap salah satu dari mereka seraya melayangkan pukulan yang kedua.
Butiran bening dari mata Kyra pun mulai berjatuhan perlahan-lahan seiring waktu berjalan dan tak berhenti.
...
Kyra pun terbangun dari tidurnya. Dengan wajahnya yang basah sehabis menangis karena mimpi itu. Ia segera mengamati sekelilingnya.
"Rumah sakit" batinnya
Ia dapat mendengar percakapan orang diluar karena pintu kamarnya dibuka sedikit dan ia hanya menangkap 1 kata dari berbargai kata yang ia dengar yaitu Lucas.
Akhir-akhir ini ia sering mendengar nama itu tapi ia tidak tahu siapa itu.
Ia pun segera menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang di depan pintu itu.
Ternyata itu adalah orang yang ia benci, ya yang ia benci. Dan orang itu sekarang sudah masuk ke dalam ruangan.
"Lo gak papa?"
"Hmm"
Lucas pun segera duduk di samping tempat tidurnya Kyra dan memainkan hpnya disitu.
"Nama lo Lucas?"
"Hmm"
"Salken nama gue Kyra"
"Hmm"
"Kok gue bisa di rumah sakit?"
"Lo pingsan"
Klek
Semua mata tertuju ke arah pintu ternyata seorang dokter datang untuk mengecek keadaan Kyra
"Bagaimana Kyra? Apa masih merasa pusing?"
"Gak dok saya baik-baik saja"
"Besok kamu sudah bisa pulang Kyra"
"Makasih dok"
Dokter itu pun kembali keluar setelah mengecek keadaan Kyra dan keheningan menyelimuti mereka.
"Lo gak pulang?"
"Gak"
"Besok kan sekolah, ini udah jam 23:00 loh.."
"Hmm"
Lucas tak memperdulikan omongan Kyra ia lebih tertarik dengan ponselnya yang dari tadi menampilkan game kesukaanya.
Ia tidak mendengar ocehan dari Kyra lagi, karena penasaran ia segera menengok ke arah ranjang Kyra. Dan ternyata dia sudah tertidur.
"Pantes diem"
DAMAI
Hanya satu kata itu yang dapat memperlihatkan wajah Kyra saat ini.
...
Lagu Dive mengalun di dalam mobil Lucas. Hari ini Kyra sudah boleh pulang dan tak ada satu pun keluarganya yang datang menjenguknya oleh karena itu sekarang ia berada di mobil Lucas.
Kyra bersenandung kecil mengikuti alunan lagu tersebut sedangkan Lucas menatap fokus ke depan dengan menggenakan baju putih abu-abu karena ia habis dari sekolah sebelum menjemput Kyra di rumah sakit.
Lucas memelankan laju mobilnya awalnya Kyra bingung tapi pada akhirnya ia pun mengerti apa yang Lucas maksud.
"Habis ini lurus aja trus ntar pas ada perempatan belok kiri"
Lucas pun segera mengikuti arahan dari Kyra.
"Kalo ga tau itu tanya jangan diem aja emang ada yang ngerti bahasa tubuh lo"
Walaupun tidak mendapat jawaban dari Lucas, Kyra tetap mengoceh selama perjalanan ke rumahnya.
...
"Lo kerjain yang ini aja deh, soalnya gue gak ngerti yang itu" sambil menyerahkan selembar kertas kepada Lucas.
Sekarang mereka sedang berada di rumah Kyra, mengingat Lucas dan Kyra satu kelompok dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Maka dari itu Lucas sekalian mampir untuk mengerjakan tugas kelompoknya.
"Cewek cerewet kek lo emang ada yang lo ngertiin"
"Sampe tugas gue dapat nilainya diatas lo, lo harus nurutin permintaan gue tapi sampe nilai lo yang diatas gue lo boleh ngasi permintaan apa pun ke gue. Gimana? Setuju ga lo?" Seraya mengulurkan satu tangannya ke arah Lucas.
"Anak kecil banget sih lo" Walaupun omongan Lucas melukai hati Kyra tetapi ia tetap menerima uluran tangan dari Kyra yang menandakan dia setuju.
Cowok aneh bilangnya anak kecil tapi setuju juga sama perjanjian yang gue buat
"Udah gih pulang sana, eneg gue liat muka lo lama-lama"
Lucas langsung beranjak keluar dari rumah Kyra dan memasuki mobil sport kesayangannya yang berwarna putih itu dan langsung keluar dari pekarangan rumah Kyra dengan kecepatan yang cukup tinggi.
...
"Lucas pulang"
"Dari mana saja kamu baru pulang jam segini" ucap sang ayah dengan nada yang tegas
"Rumah teman"
"Kamu ini ya sudah berani-beraninya pulang malem terus kemarin juga kamu--" ucapan ayahnya terhenti ketika Lucas hanya berjalan melewati ayahnya dan tidak memperdulikan ayahnya yang sedang mengobrol dengannya.
Lucas berjalan dengan santai menuju anak tangga dan menaikinya sampai masuk ke dalam kamar.
Sedangkan ayahnya yang dari tadi melihat Lucas dari melewatinya hingga masuk ke dalam kamar hanya bisa menggelengkan kepala seraya memijit kepalanya karena ia merasa pusing dengan anak itu
....
Gimana ceritanya ?
Comment and vote ...
Kalo ada typo bilang ya
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Dream Comes
Teen FictionMenjadi seorang yatim piatu dan memiliki cita-cita yang unik hingga dijauhi teman-temanya sudah biasa bagi seorang Kyra Caitlyn Fortes. Mimpi. Kyra selalu bermimpi hingga mimpi terasa sebagai teman yang paling setia. Baginya bermimpi adalah hal yang...