6

26 7 0
                                    

2 Minggu sudah berlalu.

Sekarang Kyra sedang menatap ke luar jendela. Ia melihat betapa indahnya malam ada bulan yang begitu bulat dan bersinar terang ditemani bintang-bintang yang sesekali menghilang dan sesekali bersinar.

Kyra menghela napas lelah ia lelah dengan apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Tidak ada yang berjalan mulus sesuai harapannya.

Kyra terlalu lelah untuj memikirkan semua itu. Pada akhirnya dia memilih untuk tidur di kasurnya dan ia terbawa ke dalam alam bawah sadarnya.

Terdengar suara tangisan yang sangat kencang dari seorang bayi mungil yang begitu cantik dan menggemaskan. Tampaknya disana terdapat perdebatan antara dua orang dewasa dan sepertinya mereka tidak menyadari jika sejak tadi ada seorang bayi yang sedang menangis terbukti dari mereka yang tetap berdebat dan mengacuhkan suara tangisan yang lebih keras dari sebelumnya.

Kali ini bayi mungil itu tak hanya mendengar suara perdebatan kedua orang tadi tetapi ia juga mendengar suara tangisan lainnya yang bukan berasal dari dirinya. Tangisan itu begitu menyedihkan seperti memohon sesuatu.

Apa yang terjadi?
Bayi mungil itu mulai penasaran dengan sekitarnya. Bayi itu menangis lebih keras agar ibunya datang dan menenangkannya. Disaat itulah ia dapat melihat apa yang terjadi tetapi itu semua tak akan terjadi karena ibunya tidak datang kepadanya.

BRAK!

Suara apa itu?

...

Kyra terbangun dengan sinar matahari yang masuk jendela kamarnya dengan bersninar begitu terang.

Hari ini adalah akhir pekan Kyra memutuskan untuk melukis mimpinya yang tadi. Ia mengambil kanvasnya dan mulai mengecat disana. Ia melukis dengan mengikuti nalutinya.

Ia merasa bayi mungil itu adalah dia dan perdebatan dua orang dewasa itu adalah orang tuanya. Tetapi ia membantah mentah-mentah pikirannya itu. Ia rasa itu bukan dirinya karena kata neneknya orang tuanaya meninggal karena kecelakaan mobil dan orang tuanya sangat akur.

Entah mengapa kali ini Kyra tidak ingin setuju dengan neneknya. Sampai sekarang pun ia belum pernah datang dan melihat langsung makam orang tuanya. Jadi masih ada banyak kemungkinaan yang terjadi seperti orang tuanya membuangnya di tempat sampah lalu neneknya mengambilnya seperti berita-berita di televisi itu.

Kyra tak ingin mengambil pusing dengan masalah ini ia tidak ingin berburuk sangka terhadap orang tuanya. Kyra memutuskan untuk mandi dan pergi ke supermarket terdekat saja.

...

Kring.

Suara itu terdengar ketika Kyra membuka pintu tersebut. Suara itu seakan-akan menghipnotisnya ia selalu menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara itu. Entah apa yang ia tunggu mungkin neneknya yang telah lama meninggal.

Kyra pergi ke daerah yang penuh dengan makanan ringan ia mengambil beberapa untuk ia makan hari ini. Ia juga pergi ke bagian minuman saat ia ingin mengambil minuman tiba-tiba saja suara itu berbunyi kembali langsung saja Kyra menoleh ke arah pintu ternyata hanya seorang wanita paruh baya yang sedang menggandeng anak laki-lakinya yang mungkin masih berusia 5 tahun.

Awalnya Kyra tidak peduli dengan wanita itu tetapi semakin lama ia memandang wanita itu ia semakin tertarik dengan wanita itu dan jika dilihat lebih lanjut wanita itu mitip sekali dengan neneknya. Ia memiliki hidung yang mancung seperti neneknya dan juga memiliki alis yang tebal seperti dirinya dan neneknya.

"Apakah itu mamanya?" Batin Kyra

Tetapi secepat ia memutuskan secapt itu juga ia menyangkal.

"Di dunia ini tidak hanya satu orang yang memiliki karakteristik yang sama mungkin itu hanya sebuah kebetulan." Kata Kyra dalam hati.

Kyr segera menuju kasir dan membayarnya. Saat sampai di meja kasir ia dapat melihat wanita itu lewat cermin besar yang berada di atas. Ia dapat melihat neneknya lewat wanita itu. Ia melihat wanita itu sungguh sabar menghadapi anaknya yang merengek-rengek terus ingin cepat pulang sedangkan ia harus belanja untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti dulu ketika neneknya dan Kyra pergi ke suatu tempat pasti jika sduah lelah Kyra akan meminta neneknya untuk cepat pulang.

Tanpa Kyra sadari setetes air mata jatuh dari pipinya sebelum ada yang menyadarinya ia cepat-cepat menghapus air mata itu. Sebenarnya ia ingin lebih lama disini dan melihat sosok neneknya lewat wanita itu tetapi sudah tidak ada alasan lagi Kyra untuk berada disini jadi ia keluar dari supermarket itu dengan langkah yang berat.

Ia berjalan kembali ke apartemen dengan persaan rindu yang amat besar kepada neneknya. Belum jauh ia keluar dari supermarket tersebut suara anak kecil itu terdengar kembali. Kyra langsung membalikkan kepalanya dan ternyata itu wanita yang tadi ia lihat di supermarket. Tampaknya ia tak membeli apa pun dari toko itu.

Hal itu membuatnya kembali mengingat tentang neneknya yang akan selalu kembali ke supermarket setelah ia mengantar Kyra sampai rumah. Sekarang ia merasa sangat bersalah kepada neneknya. Betapa capek neneknya pergi ke supermarket dua kali hanya karena dirinya.

...
ADA PERGANTIAN JUDUL TAPI CERITANYA SAMA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When the Dream ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang