EKSPEKTASI

3.9K 153 0
                                    

FLASHBACK 18 TAHUN YANG LALU

Langit berwarna orange, seorang anak kecil bersandar di pagar dengan lutut terluka. Disisi lain, ada hantu anak kecil yang duduk memeluk lututnya.

"Lukamu cuma kecil. Aku terluka lebih parah darimu. Darahku terus mengucur tanpa henti" kata hantu itu. Anak kecil itu terdiam.

FLASHBACK OFF.

Bagi orang yang berharap untuk dihibur, kebaikan dan harapan itu tidak ada artinya.


MY BOYFRIEND IS A HANDSOME GHOST

   Matahari yang akan menampakkan sinar senyumnya pun seakan diurungkan karena terhalang awan yang hendak menangis. Tiba-tiba terdengar suara deringan. Perlahan Soo Ra membuka matanya. Diambilnya ponsel diatas nakas.

"Soo Ra-yaa, kau sudah bangun?" Tanya seseorang diseberang sana.

"Baru saja aku bangun.." Soo Ra beranjak dari tempat tidurnya.

"Bagaimana dengan acara kencannya?"

"Maaf aku benar-benar lupa. Aku harus bekerja dan baru saja pindahan." Soo Ra menuruni anak tangga. Ia menghentikan langkah dianak tangga kedua dari atas karena ada sosok Woo Joon yang duduk dianak tangga pertama dari bawah. Woo Joon menoleh. Soo Ra mengusap matanya.

"Aku tidak punya tenaga untuk mengurusi hal-hal lain."

Woo Joon berdiri dan menyingkir. Soo Ra melanjutkan jalannya. Soo Ra menatap Woo Joon, Woo Joon terlihat tersipu malu.

Meski telah kupikirkan semalaman, aku belum juga menemukan solusinya. Bisakah aku menghentikan pengabaian dan juga harapan sepihak ini?

"Baiklah, aku akan segera kesana"ucap Soo Ra. Saat ia akan melanjutkan melangkah di anak tangga berikutnya, kakinya malah tergelincir.

"Ahh..." ponsel Soo Ra terlempar. Woo Joon hendak menangkap Soo Ra, namun..

BRUK!!!

Soo Ra terjatuh kelantai dengan cukup keras.

"Soo Ra!!" Teriak Woo Joon. Soo Ra tak sadarkan diri.

"Kamu tidak apa-apa? Bukalah matamu!!" Namun Soo Ra tetap tak membuka matanya. Woo Joon panik.

"S...Soo...Soo Ra! Sadarlah Soo Ra.." ia mencoba membangunkan Soo Ra. Namun, nihil.

"Bangunlah..." suara Woo Joon mulai melirih.

"Hallo, Soo Ra-yaa" terdengar suara dari ponsel Soo Ra.

"Soo Ra! Soo Ra-yaa!!"
  Woo Joon mendekat ke ponsel Soo Ra.

"Ada apa?" Suara lain dalam ponsel Soo Ra.

"Tidak tahu, tiba-tiba ada bunyi Duk seperti ada yang jatuh"

"Hallo Soo Ra"

  Woo Joon menghembuskan napas.

"Hallo, apa kedengaran? Soo Ra terjatuh dari tangga. Kemudian... dia tak sadarkan diri!! Sepertinya kalian harus menelepon 119!!" Teriak Woo Joon.

"Tidak ada suara lagi"

"Dengarkan aku!! Soo Ra terjatuh!!" Teriak Woo Joon lagi.

"Tutup dulu saja!"

"Jangan ditutup!! Memangnya kau tidak mendengarku?!"

"Tolong, telepon 119!! Hei!! Suaraku.....!!!"

Tut... tut..
.
.
   Diluar Hujan sangat deras. Soo Ra terbangun. Ia mencoba bangkit. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit.

"Akh... Soo Ra!" Woo Joon berdiri.

"Sudah sadar? Kau tak apa-apa? Baik-baik saja kan?" Soo Ra tak menjawab ucapan Woo Joon. Ia mencoba menggeser tubuhnya dan duduk bersandar dinding. Woo Joon ingin membantu tapi karena ia hanya arwah, tidak bisa memegang Soo Ra. Soo Ra akhirnya bisa duduk. Woo Joon duduk di anak tangga. Soo Ra meringis merasakan nyeri ditubuhnya akibat jatuh tadi.

"Kamu tak sadarkan diri selama beberapa menit. Maafkan aku. Aku merasa, kalau kamu jatuh karena aku. Tadi...aku benar-benar ingin menangkapmu, tapi..."

"Sudahlah. Aku jatuh karena kecorobohanku sendiri. Aku tak mengharap kan apapun pada hantu" ucap Soo Ra menatap luar jendela. Hujan terlihat semakin deras.

"Mm... meski begitu terima..."

Tokk!!tokk!! Tok!! Terdengar suara ketukan pintu. Woo Joon dan Soo Ra menoleh bersamaan.
.
Diluar rumah..

  Ternyata ada 2 orang, laki-laki dan perempuan. Wajah mereka terlihat begitu khawatir.
.
Soo Ra mencoba berdiri dan berjalan menuju pintu.
.
.
.
.
  Kini... Soo Ra berbaring di Sofa.

"Masak, umur sudah 28 tahun bisa jatuh dari tangga?!!! Memangnya aku ini siapamu?!!! Keponakanku yang umurnya 6 tahun saja tidak pernah jatuh dari tangga!" Omel teman perempuan Soo Ra, Hye Ri.

"Tahu tidak seberapa khawatirnya aku?!" Lanjutnya seraya mengobati luka Soo Ra.

"Maaf" ucap Soo Ra lirih.

"Yaah... Jadwal janjianku sudah jelas kacau. Sekalian kita kerumah sakit saja" ujar si Pria.

"Hei!! Hyun Won! Cepat gendong dia!" Suruh Hye Ri membentak Hyun Won.  Hyun Won mendekatkan wajahnya ke Soo Ra.

"Bagaimana menurutmu? Ku pikir lebih baik kamu ke rumah sakit, aku tidak percaya kalau dia yang mengobatimu" ujar Si Pria yang bernama Hyun Won itu seraya mengacak-acak rambut Hye Ri.

"Dasar! Kubunuh kau!" Hye Ri menepis tangan Hyun Won.

  Hyun Won terkekeh, Soo Ra melirik ke tirai jendela. Disana  tempat Woo Joon berdiri seraya memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tentu saja itu membuat Soo Ra merasa tidak enak. Lalu perlahan Woo Joon mulai tersenyum.

"Kenapa malah bengong? Mau ke rumah sakit tidak?" Tanya Hyun Won.

"Ng? Mau!" Jawab Soo Ra.

"Pertama, bangun saja dulu. Aku akan membantumu" ucap Hyun Won. Soo Ra dengan cepat bangun.

"Huh! Mengagetkan saja. Kenapa tiba-tiba bangun sendiri begitu?" Tanya Hye Ri.

"Bagian tubuhku yang disentuhnya terasa sakit."

"Hyun Won! Hati-hati dong..." bentak Hye Ri.

"Maaf"

"Biar aku bangun sendiri saja"

"Ya.. baiklah" kata Hyun Won.
...

  Saat keluar, Soo Ra menatap jendela di lantai 2. Lalu ia masuk mobil.

  Di dalam rumah, Woo Joon melihat kepergian Soo Ra dari jendela lantai 2.

Bersambung...

MY BOYFRIEND IS A HANDSOME GhOST(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang