8

10 0 0
                                    

"mas"

"Iya"

"Gimana kabar mas sekarang?" Pertanyaan itu lah yang muncul dari mulut iin.

"Baik" hanya itu jawaban dari seberang telfon.

"Mas, kapan pulang?"

"Masih lama" hanya jawaban cuek yang selalu muncul.

"Mas, sibuk banget ya? Maaf ganggu sebaiknya aku matikan telfonnya"

"Iya sibuk, sebaiknya matikan saja telfonnya" jawab alex. Jawaban yang tak ingin didengar iin.

Akhirnya iin mengucapkan salam sebelum mematikan telfon.

Selang beberapa menit, ada pemberitahuan bahwa ada sms masuk. Iin membuka pesan tersebut.

"Sebaiknya kita putus" sms yang masuk.

"Maksud kamu apa mas?" Iin mengirim sms.

"Sebaiknya kita putus, aku sudah nggak nyaman sama kamu"

Setelah membaca balasan alex, iin pun langsung menelfon alex.

Berkali-kali iin mencoba menghubungi alex, namun tidak ada jawaban.

"Aku salah apa?" Iin mengirim sms lagi. Dan sudah tidak ada balasan sama sekali dari alex.

***
Setelah lama menunggu balasan dari alex, tiba-tiba ada pemberitahuan sms masuk.  Dengan semangat iin melihat hp nya dan yang dilihat bukan nama alex yang tertera tapi nama wati yang tertera dihp

"In, keluar yuk" ajak wati pada iin.

"Kemana?"

"ke mall yuk, BT nih. lagi butuh hiburan" balas wati.

"iya deh. aku bilang ibu dulu ya wat" 

"okey, aku tunggu kabarnya ya. kalau jadi langsung aku jemput"balas wati.

iin pun segera mencari ibunya dan menanyakan kepada ibunya.

***

sesampainya wati dan iin di mall, mereka segera menuju ke food court tempat makan yang berada di lantai paling atas .

"in, enaknya makan apa ya? buat ngilangin BT gini?" tanya wati

"kalau aku lagi BT sih biasanya nyari yang pedes-pedes "

"emmm... kalau aku sih nggak penting pedes atau nggak yang penting nggak cuma satu makanan.hehehe"

"dasar... makanya kamu gemuk wat"

"biarin, itu kan tandanya ortuku merawatku dengan baik" dan mereka pun tertawa bersama.

sesampainya di food court, iin dan wati pun menuju tempat jualan pentol yang terkenal sangat pedas dengan jebakan - jebakan cabe yang diberikan didalamnya. 

setelah mendapatkan apa yang dipesan, mereka pun segera mencari tempat duduk untuk memakan pentol yang sudah dibeli.

"sepertinya itu si alex" batin wati sambil memakan pentol yang ditangannya. untuk memastikannya wati berharap supaya laki-laki itu menoleh ke arah mereka atau sekedar lewat.

dan yang diharapkan wati terwujud, laki-laki dan seorang wanita disampingnya berjalan dari arah belakang iin duduk. 

"itu alex kan?" spontan wati mengatakan apa yang dilihatnya.

iin pun menoleh ke arah yang dilihat wati dan iya benar itu alex dengan seorang wanita. setelah melihat wajah wanita itu, iin merasa sepertinya mengenali wajah itu tapi entah siapa.

"bukannya masih lama dia pulang? ayo kita samperin itu alex in" ajak wati karena marah melihat alex bersama wanita lain.

"iya wat.sudah biarin wat. sebaiknya kita pulang" jawab iin menolak ajakan wati. karena setelahb melihat kejadian tadi mereka pun pulang. selama perjalanan pulang iin cuma diam tak berbicara dan terlihat murung.

"kamu kenapa menahanku tadi ?? kalau kamunya murung begini in"

"kamu masih sama alex kan?" lanjut wati lagi bertanya.  

"sudah nggak lagi wat"

"loh kok bisa? sejak kapan?"

"sejak tadi pagi wat" 

"alasannya apa?"

"aku juga nggak tau dia cuma bilang kalau nggak nyaman sama aku"

"itu alasan aja in. kan tadi kamu liat sendiri dia jalan sama wanita lain. sedangkan kamu sama dia baru putus tadi"

"iya mungkin wat"

"itu nggak cuma mungkin in. memang kenyataannya gitu"

"iya wat. dan sepertinya aku pernah liat wajah wanita itu" jawab iin sambil mengingat-ingat siapa wanita itu

"coba kamu ingat-ingat lagi in"

selama perjalanan menuju ke rumah iin mengingat - ingat siapa wanita itu.

***

"gimana in?kamu ingat siapa wanita itu?"

"iya wat aku ingat siapa wanita itu"

"siapa?"

"dia wanita yang pernah dikenalin ke aku. dia bilang kalau wanita itu adalah anak pemilik kos yang dia tempati disana. sepertinya kita salah faham wat"

"aku nggak yakin kalau kita salah faham in. coba deh aku lihat semua akun dia di semua  aplikasi jejaring sosial" wati pun mencari tahu semua akun alex. dan ada salah satu aplikasi yang menunjukkan status wanita itu dengan alex.

"In, ini coba liat. ini itu udah bukti in kalau wanita itu bukan hanya sekedar anak ibu kos tapi dia pacar alex saat ini"

"iya wat, sebaiknya aku mulai melupakan dia dari sekarang"

setelah sampai dirumah iin, wati pun berpamitan untuk pulang.



siapa kamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang