9

8 0 0
                                    

"Mas berangkat dulu ya dek" rangga mencium kening iin.

"Iya mas, hati-hati mas" iin pun tetap berdiri di depan pintu melihat kepergian suaminya untuk bekerja.

Setelah suaminya pergi, iin segera mencuci piring bekas makanan yang ia makan bersama suaminya. Selama mencuci piring, iin teringat akan masa lalunya. Rasanya iin bersyukur sekali dengan apa yang ia dapatkan sekarang. Dulu iin disakiti dengan seseorang yang iin cintai demi wanita lain dan sekarang iin mendapatkan laki-laki baik, tinggi,putih, pintar, dan juga dia mempunyai gelar sarjana ekonomi sesuai dengan mimpi yang iin mimpikan dulu.

***
Flash back on

"maaf pak, ini file yang bapak butuhkan" kata staf memberikan file yang diminta oleh pak jaka rektor kampus tempat iin kuliah.

"letakkan saja dimeja saya dan terima kasih"

"sama-sama pak" jawab staff tersebut dan meninggalkan pak jaka diruangannya.

"sebenarnya apa yang dimau rangga dengan data mahasiswi satu ini" ucap pak jaka sambil melihat file-file yang tadi diberikan oleh staff.

Pak jaka pun menelepon rangga dan memberitahukan kalau data mahasiswi yang diminta sudah sampai ditangan pak jaka.

****

"assalamualaikum wr.wb."

"Waalaikumsalam wr. Wb."

"maaf om baru kesini. Ini rangga baru selesai ngajar" ucap rangga.

"iya nggak apa-apa. Ini file yang kamu minta" pak jaka pun memberikan file yang diminta oleh rangga.

Rangga dengan semangatnya membuka file yang diberikan pak jaka.

"sepertinya kamu semangat sekali, siapa wanita itu? Apakah dia temanmu?"

"wanita ini bernama iin nur putri, bukan" jawab rangga.

"lalu kenapa kamu meminta file mahasiswi satu ini?" tanya pak jaka.

"tidak kenapa-kenapa om, sudah om rangga pulang dulu. Terima kasih om sudah membantu" jawab rangga

Rangga pun keluar dari ruangan dan segera pulang menuju rumah yang sudah ia tinggali selama 2 tahun ini.

****

Sesampainya di rumah, rangga melihat semua berkas tentang iin yang ia terima dari om nya(pak jaka).

"jadi wanita yang selama ini yang aku kagumi lulusan dari SMA ku dulu" rangga berbicara sendiri sambil melihat berkas yang dia pegang.

tintung.... tintung... suara bel rumah berbunyi

"siapa jam segini kesini" ucap rangga meninggalkan berkas yang ia pegang dan segera membuka pintu

"mama" rangga terkejut karena yang datang adalah mamanya. 

"gimana kabar kamu sayang?" tanya mama rangga

"alhamdulillah baik ma, kalau mama?" tanya rangga balik

"alhamdulillah mama juga baik sayang"

"mari masuk ma" rangga mempersilahkan mamanya masuk. 

"mama, dibikinin minuman apa? jeruk, teh atau yang lain?" tanya rangga sambil menuju ke dapur

"nggak perlu sayang. gimana soal menantu buat mama sayang?"

"selalu itu yang ditanya mama padaku" batin rangga

"iya ma, ini masih nyari" jawab rangga.

"mau nggak mama kenalin anak temen mama?" tanya mama.

"nggak ma, ini rangga sudah punya calon sendiri" jawab rangga

"kamu yakin? ya sudah kalau gitu. padahal dia anaknya baik, dia anak rumahan, dia nurut sama orang tua" 

"iya ma yakin. ini juga yang aku deketin anaknya juga baik" jawab rangga mencoba meyakinkan mamanya.

"ya sudah kalau itu memang pilihan kamu, kamu senang mama juga ikut senang. kalau sudah pas dihati kamu segera perkenalkan dia kepada mama dan papa kamu. papa kamu sudah tua, dia sudah ingin melihat kamu menikah"

"iya mama"

"ya sudah mama balik dulu. papamu pasti nyariinmama. karena mama tadi habis dari budemu"

"iya ma, apa perlu rangga anter?" tanya rangga 

"nggak perlu, mama tadi bawa mobil sendiri"

"ya sudah hati - hati ma" ucap rangga sambil mencium punggung tangan mamanya.

***

Sepulangnya mama rangga, rangga segera menyimpan berkas tentang iin. selama ini rangga sering memperhatikan iin tanpa sepengetahuan iin, namun rangga tidak tahu lebih detail tentang iin. setelah tau bahwa wanita yang selama ini ia perhatikan kuliah ditempat om jaka bekerja. rangga pun meminta tolong pamannya untuk mencarikan info tentang wanita itu(iin) dan sekarang apa yang dibutuhkan rangga sudah ia peroleh. setelah melihat detail tentang iin, rangga semakin mantap ingin segera ke rumah iin untuk mengkhitbahnya. 

siapa kamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang