"Min, kayaknya kurang cocok liriknya deh. Gue kok kurang dapet feelnya gitu."
"Min, min... Lo kira gue Admin online shop!"
"Hahahah elah, sensi amat sih neng. Tapi gue serius, ini tuh di Part B kurang greget. Kayak ada yang kurang gitu ngga sih?"
"Ya ini juga lagi mikir masbro, lau bantuin napa jangan ngemil mulu hadeh."
Sambil merapihkan bungkusan sisa – sisa cemilannya, Brian melirik sekilas ke arah Jasmine dengan rambut panjangnya yg dikuncir asal – asalan, tanda bahwa si pemilik rambut sedang stress. Gimana ngga stress sih, mereka berdua didaulat jadi pengisi acara di event sekolah 1,5 bulan lagi. Yang biasanya cuma Daydream jadi pengisi acara atau Jasmine yang tampil solo atau duet santai dengan Jaya teman satu klub vokalnya, kali ini guru seni mereka punya ide untuk mengkolaborasikan kedua muridnya. Dan dengan santainya pun, mewajibkan untuk bikin lagu sendiri karena nantinya akan dijadikan bahan kompetisi di akhir semester.
"Lo udah baik – baik aja sama Jaffan?"
"Ya... gitulah."
"Lo tau lo bisa cerita ke gue kan? Seperti biasa, I'm all ears. Spesial buat Mimin."
Jasmine akhirnya menatap Brian dengan tatapan 'seriously, Bri?'
"Berantem yuk, Bri."
"Ya Tuhan hahahahahahaha galak banget sih Miminnnnn."
"Lagian ye, ngaca napa Bri."
"Ngapain? Gue mah udah ganteng ngga usah ngaca."
"Berantem yuk, Bri."
Untung tidak ada senjata tajam atau benda yang bisa dilempar Jasmine. Ada alat musik sih, tapi nanti digaplok anak – anak Daydream.
Tawa Brian yg tidak terkontrol mereda setelah Jasmine menyebut satu nama yang menarik perhatiannya.
"Wah gila sih, lupa gue janjian sama Hana di lapangan futsal!"
"Mo ngapen? Panas-panas gini."
"Mau ngapelin Adek Diran dong." jawab Jasmine asal sambil melepas kunciran rambutnya –– demi penampilan katanya, juga tidak lupa langsung mengambil tas ranselnya dan langsung keluar studio menuju lapangan futsal, yang disusul Brian dari belakang.
'Adek Diran paan sih hah'
***
"Kalian tuh... dirapihin dong. Bekas gorengan diuwel – uwel gitu doang! Itu juga bekas cabe rawitnya, ih! Tempat sampah nengok dikit juga keliatan. Nyesel gue bikinin cookies lah buat generasi micin kayak kalian."
Yang dikomporin oleh Jasmine dengan 'Dibilangin jangan terlalu baik sama kampret – kampret ini.'
Kebiasaan ngomel – ngomelnya Hana pun (yang membuat mereka menyebut Hana sebagai Jasmine kedua) jadi muncul dari semenjak mereka sering main dirumahnya. Meski cuma untuk numpang duduk, gegitaran ngga jelas, gossip, nonton tv, nunggu jam les atau nunggu jam meeting OSIS, belajar sampai numpang tidur. Semua hanya karena rumahnya yang paling dekat dengan sekolah.
Bagi teman – temannya, rumah Hana adalah surga kecil.
Karena dirumahnya selalu ada makanan, mulai dari cemilan sehat sampai bahan mentah yang bisa diolah sendiri pakai resep yang dicontek dari video memasak 1 menit di Instagram – ya... enak ngga enak yang penting makan. (Meskipun sejauh ini yang masak cuma Jasmine sama Sandy sih.)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC's of Why I Love You [ON HOLD]
Fanficjust your typical (high school) love story of Brian & Hana from A to Z. ---- [Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.]