Rani masuk kedalam kamarnya yang bernuansa ungu dengan keadaan badan lelah, dan lengket. Kemudian ia bergegas mandi membersihkan tubuhnya.
Setelah segar, Rani membaringkan badan di kasur Queen Sizenya. Tubuh dan pikirannya lelah, menjalani hari pertama disekolah barunya.
Ditambah lagi sekarang dia harus berurusan dengan manusia seperti Gara, kesan pertama saat bertemu Gara sangat tidak baik. Dan Rani takut hari harinya lebih sial dari hari ini. Pikirannya melayang pada saat jam pelajaran terakhir, yang membuat Rani kesal setengah mati.
Flashback on
Rani dihebohkan dengan pertanyaan kedua sahabat barunya
" Ran, lo kok bisa kenal terus akrab sama Gara ? "
" padahal kan Gara manusia es, sifatnya dingin kalau sama cewe "
Rani mendengus sambil menolehkan kepalanya kebelakang, karena sekarang ia sedang duduk ditempat Mira. Rani juga tak percaya kata kata yang keluar dari mulut kedua temannya
" gue nggak kenal dia, dingin ? Mulut kek cabe cabean kok dibilang dingin " ucap Rani sambil tertawa kecil
" eheemm " deheman seseorang mengentikan tawa Rani, dan membuat kedua sahabatnya bungkam melihat seseorang yang sudah berdiri dibelakang Rani dengan gaya cool nya.
" kalau ngomongin jangan dibelakang orangnya, sini didepan kalau berani "
Rani menoleh kepada yang punya suara, dan menatap sinis Gara
" emang kenapa? Emang mulut situ kayak cabe cabean "
Gara duduk disebelah Rani, dan memandang tajam Rani
" masa ? " tanyanya dengan wajah santai
Rani merasa risih, karena lagi lagi mereka menjadi tontonan siswa dikelas dan luar kelas
" ngapain lo deket deket, minggir "
Gara memajukan wajahnya ke wajah Rani
" kenapa? Takut ?, ngomong didepan gue sekarang " ucapnya sambil terus memajukan wajahnya dengan senyum smirk. Sehingga membuat Rani memundurkan tubuhnya dan menabrak dinding
Seketika nyali Rani ciut, melihat wajah Gara yang sangat dekat, bahkan Rani bisa merasakan hembusan nafas Gara.
Namun Rani memberanikan menatap Gara dengan tajam " cih,,nggak takut sama sekali "
" yakin?? " tanya Gara yang kini hampir menempelkan keningnya dengan Rani, Membuat Rani bungkam seketika dan memelototkan matanya karena kaget
Gara menahan tawanya melihat perubahan wajah Rani
Cantik batinnya
" makanya, jangan main main sama gue " ucap Gara dengan suara lirih
" pipi lo merah tu " sambungnya sambil menunjuk wajah Rani yang sudah memerah
Rani menggeram kesal karena Gara sudah membuatnya malu. Rani mendorong dada bidang Gara sambil berdiri
" gue benci sama lo " ucap Rani lantang dengan penuh penekanan. Rani mengambil tasnya kemudian pergi keluar kelas diikuti kedua sahabatnya bertepatan dengan bel pulang sekolah berbunyi
Seketika senyum Gara terbit melihat Rani marah dan blushing
" I know " teriaknya yang masih bisa didengar Rani
" gila lo gar, muka anak orang jadi kepiting rebus "
" Bang Gara mah sekarang udah berani "
Gara hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan teman temannya. Andai mereka tau, kalau sebenarnya jantung Gara berdisko saat berdekatan dengan Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARRAN
Teen Fiction' Berawal dari pertemuan tidak sengaja yang melibatkan hati ' • Agara Giovanno Pramudya, memiliki wajah diatas rata rata, menjadi most wanted, memiliki sifat friendly kepada tiga temannya, dan bisa berubah dingin jika bersama yang namanya wanita, ta...