GARRAN 2

44 6 0
                                    

Rani berjalan menuju halte depan kompleks perumahannya, sambil mendengarkan lagu dari headset putih yang berada ditelinganya dan sesekali bersenandung kecil mengikuti lirik lagu tersebut.

Namun kegiatannya terhenti saat tubuhnya tersungkur dan lututnya menyentuh aspal, ringisan pelan keluar dari bibir mungilnya. karena seseorang menyerempet lenganya dengan motor.

Sial, untung nggak luka batinnya

" Eh. Sorry, lo nggak apa apa? "

Rani yang mendengar suara seseorang meminta maaf langsung berdiri dan menatap cowo berseragam dihadapannya dengan wajah datar.

" woi, lo budeg ya? " tanya nya dengan suara datar

Rani hanya diam tak menjawab pertanyaan cowo tersebut. Dan tetap malngkahkan kakinya menuju halte

" mana ada orang yang nggak apa apa setelah diserempet, bego banget itu orang. Walaupun nggak luka sih, tapi ya tetep aja sakit " gerutunya sambil masuk dalam angkot yang sudah ada didepan halte.

Cowo berseragam itu hanya menatap datar cewe tersebut yang tiba tiba pergi tanpa menjawab pertanyaannya.

" beneran budeg kali ya, cantik cantik kok budeg sih ? "

Cantik? Eh ? Batinnya sambil tersenyum. Dan kemudian kembali melaju kan motor ninjanya.

✳ ✳ ✳

Gara sampai digerbang sekolah Taruna Bangsa sebelum menit terakhir bel masuk berbunyi, dan ia mengehela nafas lega. Gara memarkirkan motor dan membuka helm fullface nya, juga sedikit mengacak rambutnya menjadi berantakan.

Gara juga mendengar para gadis disekolahnya memikik histeris sambil teriak, dan ada juga menjerit tertahan sambil berbisik bisik. Hal yang setiap hari Gara lihat dan dengar. Bahkan sebagian cewe sekolahnya tak segan segan menyatakan rasa suka dan menembaknya. Namun tak satupun ditanggapi oleh Gara. Karena Gara tau, mereka hanya menyukainya lewat fisik. Bahkan mereka tidak punya malu sabagai seorang wanita.

" omaigad Gara ganteng banget "

" pangeran es gue itu "

" Pegangin gue woi, ntar khilaf ini "

" pengen pinsan liat masa depan "

" jodoh gue udah didepan mata ini "

Seperti itulah teriakan lebay para kaum hawa disekolahnya, yang justru kadang membuatnya muak. Gara turun dari motornya dan terus berjalan dengan tampang datarnya tanpa menoleh sedikitpun ke mereka.

Ditempat lain, seorang siswi berlari dengan banyak keringat dipelipisnya, kearah gerbang Taruna Bangsa dan untungnya masih terbuka. Ia berjalan melewati lapangan menuju keruang majelis guru. Banyak anak anak menatapnya dengan tatapan bingung, dan aneh. Bingung karena mereka belum pernah melihatnya, dan aneh melihat penampilannya yang berantakan terutama rambutnya yang lepek karena keringat. Bagaimana tidak, angot yang ditumpanginya tadi berhenti mendadak ditengah jalan karena mogok. Untungnya tidak terlalu jauh dari gedung sekolahnya, dan membuatnya terpaksa berlari hingga ke gerbang.

Gadis itu terus berjalan sambil menunduk menuju koridor, karena risih banyak mata yang menatapnya intens.

Sial, nggak bisa biasa aja apa ngeliatinnya batinnya

Dug

" aduuh " ringisnya masih terus menunduk

Seorang cowo menolehkan kepalanya dengan wajah datar. Dan mencari tau siapa yang menabrak punggungnya.

GARRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang