Needs

278 27 9
                                    

Perjanjian

1. Tidak akan jatuh cinta.

2. Jika salah satu memiliki ketertarikan terhadap orang lain di luar hubungan ini, perjanjian otomatis batal.

3. Perjanjian dapat diberhentikan sewaktu-waktu sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

4. Demi kesehatan dan kenyamanan dalam melaksanakan perjanjian ini, berhubungan (baca: secara seksual) dengan orang lain, selain pihak pertama dan kedua, tak boleh dilakukan. Jika terjadi, perjanjian batal.

.
.
.

Lee Minhyuk, perempuan, dua puluh lima tahun,  sebenarnya dia bukan tipe orang yang susah untuk didekati. Fisik yang menarik, pekerjaan yang menjanjikan sebab didukung tata kramanya yang bagus, kemampuan bersosialisasi dan kepribadiannya yang menarik.

Tak ada manusia yang sempurna, tapi ia mendekati predikat itu. Ia bisa dengan mudahnya membuat lelaki menoleh jika sedang berjalan. Kesan yang baik selalu melekat padanya setiap kali orang terlibat percakapan dengannya. Oleh karena itu orang yang mengenal kehidupan pribadinya selalu dibuat heran dengan betapa betahnya ia hidup sendiri.

Ia punya alasannya sendiri, awalnya pekerjaannya menuntut waktunya lebih banyak dan lama kelamaan, pasangan hidup tak lagi ada di daftar prioritasnya. Mengenal orang baru dan berkencan dianggapnya terlalu membuang waktu. Ditambah lagi pengalamannya saat pertama kali memiliki pacar dan bisa dibilang tak berakhir baik, perasaan cinta membuatmu bodoh, begitu pendapatnya.

Seorang Minhyuk yang menganggap bisa memenuhi semua kebutuhannya sendiri mengubah pemikirannya setelah pertemuannya dengan Hoseok. Lelaki bertubuh atletis yang ditemuinya di salah satu pesta yang diselenggarakan temannya. Kihyun mengenalkannya pada seniornya saat masih kuliah itu, yang terjadi selanjutnya? Basa-basi umum saat orang-orang baru saling mengenal. Tapi  basa-basi umum itu berakhir dengan bibir mereka yang berpagut satu sama lain, dan Minhyuk kehilangan kontrol atas dirinya. Tak ada lagi istilah masa bodoh pada hubungan yang dewasa, karena saat tangan lelaki yang baru dikenalnya itu menyentuhnya di tempat yang tepat, Minhyuk menginginkan dan meminta lebih.

Sekali, dan dia menganggap itu sebuah kesalahan kecil. Waktu itu keduanya sepakat untuk tidak membahasnya lagi dan mengakhiri semuanya.

Namun apa yang diinginkannya berbanding terbalik dengan apa yang terjadi. Ia bertemu lagi dengan lelaki berkulit pucat itu saat ia mengunjungi coffee shop miliknya. Ia tak dapat menahan dirinya saat melihat betapa menggodanya Hoseok yang saat itu memakai apron di atas kaos lengan pendek yang membuat lengan kekarnya makin mencuat.

Entah dorongan darimana yang kala itu membuatnya memberikan kontaknya pada Hoseok. Lelaki itu menghubunginya, dan meskipun mereka baru beberapa kali bertemu, Minhyuk berkesimpulan lelaki itu punya hati yang amat sangat lembut.

Setelah puluhan pesan dan panggilan telepon, di pertemuan berikutnya, ia mengakui pada Minhyuk tentang bagaimana ia takut untuk memulai hubungan yang serius walaupun ia sangat menginginkannya. Meski memiliki ketakutan yang sepintas sama, mereka jelas berbeda. Hoseok menginginkan ketetapan, keseriusan, sementara Minhyuk lebih nyaman jika tak ada label atau status yang melekat, yang berarti ia tak perlu menaruh seluruh hati dan pikirannya di sana.

Friends with Total BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang