*Bad rate M. Read at your own risk*
.
.
."Hnggg," desah Minhyuk saat ia merasakan bibir Hoseok meninggalkan jejak di leher dan bahunyanya. Tangan lelaki itu dengan terburu-buru membuka satu persatu kancing pakaiannya.
"Ckckck," Hoseok menarik kepalanya, matanya mengikuti tiap lekuk tubuh Minhyuk yang kini hampir terlihat semuanya. "Nakal sekali," Ia mengecup cepat bibir kemerahan itu, telapak tangannya mendarat di payudara Minhyuk, meremasnya pelan. "Kau benar-benar nekat, apa yang terjadi kalau yang membuka pintu tadi bukan aku, hah?" Tanyanya di sela aksinya mendaratkan ciuman dan gigitan kecil di dagu dan leher perempuan itu.
Minhyuk mengerang, bibir dan tangan Hoseok sudah bisa membuatnya kehilangan kemampuan berpikirnya, bahkan yang keluar dari mulutnya hanya desah dan sesekali ucapan yang tak karuan.
Hoseok suka berlama-lama bermain dan mencicipi tubuh Minhyuk, sebelum salah satu dari mereka tak tahan lagi dan melakukannya dengan sedikit liar. Ia menikmati respon yang ditunjukkan tubuh yang kini ditindihnya itu, bagaimana dada Minhyuk yang membusung setiap kali ia menyentuhnya dan pinggulnya yang terus bergerak seakan tak ingin ada jarak di antara mereka.
Satu tangan kekarnya bergerak semakin ke bawah, mengusap perut rata Minhyuk, merasakan getaran-getaran kecil disana yang dibarengi dengan lenguhan perempuan itu. Sementara tangan satunya menggenggam dagu Minhyuk, ia kembali meninggalkan permainannya di dada perempuan itu untuk menatap wajah cantiknya.
"Katakan apa yang kau mau? Aku tak mendengar jelas apa yang kau katakan sedari tadi." Ia dengan sengaja menyapukan jarinya di pertemuan pangkal paha Minhyuk.
Minhyuk yang sedari tadi hanya fokus pada rasa yang timbul dari perlakuan Hoseok padanya, mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu, dengan sedikit menuntut menciumnya. Telapak tangannya dengan ahlinya mengelus bagian yang bisa dijangkaunya di punggung lelaki itu.
"Hmm," ia mengangkat pinggulnya, gerakan samar dari jemari Hoseok membuatnya sedikit tak sabar. Ia menuntun tangan lelaki itu kembali ke dadanya, menahannya disana, matanya yang berkaca seakan memberi isyarat kalau ia menunggu apa yang akan dilakukan lelaki itu.
Ia menciumnya sekali lagi saat tangan Hoseok bergerak di payudaranya. Minhyuk menarik satu tangannya dan meraba dada lelaki itu dengan sensual, menikmati bagaimana otot lelaki itu bergerak seiring napasnya yang tak beraturan. "Aku ingin," ia menggerakkan pinggulnya dengan gerakan yang sedikit lebih tajam, membuat jari Hoseok bersentuhan langsung dengan luang hangatnya. "Ah," desahnya, ia menunjukkan wajah memohon ketika Hoseok dengan sengaja menggesekkan jarinya di sana.
Hoseok menyeringai, ia menghisap bibir merah itu dan memasukkan dua jarinya ke daerah pribadi perempuan itu.
"Hng," suara Minhyuk teredam oleh Wonho yang kini memasukkan lidahnya, menyapu, mendorong dan sesekali membelit indera perasa Minhyuk. Jarinya bergerak pelan, mengikuti gerakan pinggul Minhyuk yang seakan menyambutnya. Hangat, lembut, dan membungkusnya dengan erat, Minhyuk selalu seperti itu, membuatnya menggeram saat membayangkan Minhyuk menggenggam miliknya dengan erat.
Melihat Minhyuk yang tak lagi mengisyaratkan jeritan, ia melepaskan ciumannya dan meraup payudara Minhyuk yang satunya lagi, menghisapnya seakan ia sedang kehausan.
Dengan kepala yang mendongak dan napas tak beraturan, Minhyuk menahan suara yang mendesak untuk keluar dari tenggorokannya. Gerakannya menyambut jari Hoseok semakin cepat, sesekali ia dengan sengaja mengapit jari lelaki itu hanya untuk menggodanya, mengundang geraman yang menurut MInhyuk menggairahkan. Matanya terpejam saat merasakan sesuatu memenuhi bagian bawah perutnya. "Hoseok-ah, aku, ah," ia merengek, tangannya menggapai ke arah lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Total Benefits
FanfictionUntuk Minhyuk, hubungan percintaan yang serius bukan keahliannya. Untuk Hoseok, kau harus mencari sampai kau menemukan seseorang yang kau mau. Dan saat keduanya bertemu, hubungan tak dapat terdefinisi itu dimulai. Rated M for theme. Evilishfairy is...