Minhyuk tak berpikiran apa-apa saat atasannya, Nona Kang meminta untuk mendampinginya di pertemuan dengan tim konsultan akuntansi yang akan bekerja sama dengan mereka.
Ia mengatur jadwal atasannya itu, menyediakan dokumen yang diperlukan, dan memastikan atasannya tak kekurangan satu apapun. Dengan kata lain, hal yang biasa untuknya.
Ia tak sempat melihat nama para personil yang menjadi perwakilan perusahaan itu, sampai saat pintu ruang pertemuan itu terbuka.
Awalnya Minhyuk mengira itu hanya khayalannya. Namun salah satu perwakilan itu sangat familiar, ia mengedipkan matanya, mengira rasa kering di permukaan bola matanya membuat wajah itu berada di hadapannya.
Ia sibuk dengan segala persiapannya, sampai sosok yang dianggap khayalannya itu bersuara, "terima kasih atas kesempatan yang diberikan, saya Kim Jooyoung selaku tenaga ahli di pekerjaan kali ini, disini akan membahas metode yang akan kami lakukan untuk menangani keuangan di SS Corporation." Senyum yang amat dikenali Minhyuk, dan kali itu membuatnya sesak.
Kim Jooyoung, pacar pertamanya, sekaligus orang terakhir yang pernah menjadi kekasih Lee Minhyuk. Berantakan, itu mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan akhir kisah mereka.
Orang yang sudah merusak arti 'cinta' untuk Minhyuk itu berdiri disana, tersenyum dan memandangnya dengan penuh arti.
Minhyuk menelan ludah, tenggorokannya mengering seketika. Ia tak menyangka mereka akan bertemu lagi. Enam bulan setelah hubungan mereka berakhir, Minhyuk pindah ke kota lain. Tak pernah ia membayangkan kalau lelaki urakan yang dikenalnya lewat radio kampus itu akan berdiri di depannya bertahun kemudian, rapi dengan rambut berkilat dan setelan jas lengkap.
Ia tampak, berwibawa. Pembawaannya sangat tenang ketika ia menjelaskan apa rencana mereka dan menjawab pertanyaan. Jauh, sangat berbeda dengan yang dulu dikenalnya.
Minhyuk tak punya pilihan lain, ia menghalau semua hal menyangkut orang itu dan masa lalu mereka, menenggelamkan diri dalam beberapa poin yang harus ia buat untuk atasannya. Seperti autopilot, jemari panjangnya bergerak bersama penanya dengan hanya mengandalkan apa yang didengarnya. Otaknya terlalu penuh untuk berpikir, ia terlalu lelah.
.
.
."Lihat, itu kan anak baru yang itu."
"Yang mana?"
"Kau tak dengar? Pacar baru Kak Jooyoung. Katanya, seminggu setelah orientasi, mereka resmi pacaran."
Untuk gadis berusia delapan belas tahun, bisik-bisik seperti itu justru membanggakan. Bagaimana tidak, ia dikenal sebagai kekasih dari seorang senior yang dihormati, yang menjadi incaran teman seangkatannya.
Setiap hari selalu menyenangkan untuknya, bertemu setiap kali tak ada kelas, ke kantin bersama-sama, melakukan semua hal yang selalu dilihatnya dari teman-temannya yang berpacaran di bangku sekolah.
Semuanya manis di satu bulan pertama. Di bulan kedua, frekuensi pesan yang diterimanya semakin jarang. Mereka yang biasanya bertemu di balkon dekat sekretariat radio itu mulai jarang terlihat bersama. Minhyuk memakluminya, karena lelaki itu sudah di tahun terakhirnya sebagai mahasiswa.
Beberapa orang seakan sengaja memberinya petunjuk tentang apa yang terjadi, mulai dari bertanya dimana Minhyuk di hari Valentine, karena ada yang melihat kekasihnya itu dengan perempuan lain. Mahasiswi tahun pertama itu hanya tertawa saat mendengarnya. Untuknya, Jooyoung terlalu sibuk untuk melakukan hal seperti kencan di hari Valentine.
Di bulan ketiga, Minhyuk tak sengaja menemukan nama seseorang yang diberi emoji hati namun bukan nomornya yang tertera di ponsel kekasihnya itu. Ia berpikir keras, menimbang-nimbang, haruskah ia minta putus atau bicara baik-baik dan jika bisa memperbaiki, mengulang semuanya dari awal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Total Benefits
Fiksi PenggemarUntuk Minhyuk, hubungan percintaan yang serius bukan keahliannya. Untuk Hoseok, kau harus mencari sampai kau menemukan seseorang yang kau mau. Dan saat keduanya bertemu, hubungan tak dapat terdefinisi itu dimulai. Rated M for theme. Evilishfairy is...