Kepala by Chaphine
Lagu : Kagome Kagome"Kalian tahu permainan tradisional jepang? Ketika mereka menyenandungkan lagu kagome-kagome seraya memutari satu orang?" Aku menatap mereka satu-satu.
Hino ataranu haikyou
Mukishitu na rokka
Tsukiatari no heya ni
Wasuranuku kodomo tachiTidak ada anggukan sebagai jawaban mereka. Aku menghitung, sepuluh orang melingkar mengelilingiku dengan wajah datar.
"Permainan ini mudah dan menyenangkan," tambahku.
Anata ga kuru no zutto mattetanda
Ureshii no ureshii no nakayoku asoboMataku menyisir keadaan sekeliling, rumah tua kosong dengan suasana lembab dan gelap menjadi tempat kami bermain. Senyumku terbentuk. Aku melangkah keluar dari lingkaran.
Kagome kagome nigerareru you ni
Kagome kagome nani shite asobu no
Yoake no ban ni nakama ni nareru ne
Kagome kagome ushiro no shomen dare?Tanganku menyentuh pundak salah seorang perempuan mungil dalam lingkaran.
"Kamu ke sana," perintahku.
Dia melangkah dengan gemetar menuju tengah lingkaran. Lenggang sejenak, mereka berpandangan. Ragu menyelimuti pandangan mereka.
"Kalian ingin hadiah, bukan?" Aku mengetukan kaki. "Tersenyum dan bermainlah!"
Fukaki mori no shisetsu
Kinjirareta gijutsu
Osanaki noozui de
Dekiru fushi no myoukakuLingkaran permainan itu bergerak. Menyenandungkan lagu dengan merdu dan riang. Senyuman mereka terbentuk dengan lebar. Lagu ini memang membawa kebahagiaan.
Mereka menyenandungkan lirik lagu. Merdu sekali, suara ringan serta tawa renyah—yang dipaksakan—anak-anak berusaha 9-15 tahun memenuhi ruangan. Mereka anak-anak terlantar, menginginkan hadiah dariku untuk makan di restoran mewah dengan gratis.
Ii no kodomo tachi wa sensei wo kakonde
Warabe uta de asobu kagome kagomeMereka penurut sekali. Tidak banyak bertanya padaku, tidak bertanya siapa aku.
Mereka berputar cepat. Gadis mungil ditengah lingkaran memejamkan matanya dengan kedua tangan dipunggung tubuh. Tubuhnya bergetar ketara sekali.
Kagome kagome maketa kaketachi yo
Kagome kagome nigerareru you ni
Yoake no ban ni kubi wo kiri otose
Kagome kagome ushiro no shomen dare?Aku berdiri memandangi permainan mereka. Tersenyum senang melihat mereka bahagia sekali bermain bersama. Hahaha.
Pergerakan lingkaran anak-anak berhenti. Aku menyentuh satu pundak lain. Kali ini laki-laki yang lebih tinggi dariku. Ia bergerak masuk ke dalam lingkaran, berdiri tepat dibelakang gadis mungil itu.
Tangan kanannya dengan ragu menyentuh saku belakang celananya.
Ah, ya sampai mana ceritaku? Ya mereka sangat penurut, tidak banyak bertanya bahkan saat kuberikan mereka satu persatu pisau dapur ukuran sedang di saku celana mereka.
Ketika lagu berhenti, lenggang sesaat. Mulut gadis mungil itu dengan lirih menyebut nama tebakannya. Salah.
Slash!
Tanpa teriakan, tanpa air mata sang gadis mungil, kepala imutnya itu terlempar keluar lingkaran, lepas dari tubuhnya yang perlahan tergeletak di tengah lingkaran.
Aku tertawa renyah. "Nah kamu laki-laki, ke tengah lingkaran. Gantikan posisi gadis yang tereleminasi itu."
Aduh keringatnya bercucuran deras sekali, tubuhnya gemetar, padahal laki-laki tapi kok penakut sekali sih. Hahaha. Ia dengan terbata menutup mata dan melipat tangannya dipunggung tubuh. Kondisinya sama sekali tidak berbeda dengan gadis mungil sebelumnya.
Ude ga moge demo
Atama ga tsuburetemo
Shine nai kodomo tachi mujaki ni warauPutaran lingkaran kembali berjalan. Aku mengambil kepala yang terlempar itu. Gadis manis itu tampak cantik sekarang, kedua bola matanya terbuka lebar, mulutnya tampak hendak berteriak namun tak mampu, rambutnya basah karena keringat rasa takut yang membanjiri.
Cantik sekali.
Kagome kagome nigerareru you ni
Kagome kagome anata ga nomoo yo
Watashi tachi to eien ni asoboo
Kagome kagome ushiro no shomen dare?Lingkaran itu kembali berhenti. Senyum lebarku terbentuk dengan tak sabar menanti kepala berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Songfiction : Mitos
Storie breviKali ini, penulis kami menarasikan lagu-lagu dengan kisah mitos dibaliknya yang mungkin sering kalian dendangkan. Selamat menikmati. Cover indah dari @Ariski