⭕ Secret Admirer

142 16 14
                                    

Nama : Risa Safitri R.
Tugas : Membuat cerpen.
Id wattpad : RisMind_SR

The secret of happiness is to admire without desiring

***

Triiing

Lonceng berbunyi, tanda bahwa ada seorang pembeli masuk ke dalam Cafe, beberapa pasang mata melihat seorang cowok memakai seragam SMA padahal sekarang jam sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB.

Cowok dengan paras yang membuat setiap gadis ingin memilikinya, dia berjalan santai menuju meja yang paling ujung dekat dengan jendela. Dia memanggil salah satu pelayan untuk memesan makanan.

Dari sini aku hanya bisa mengagumi dia dalam diam, hanya dapat mengamati ciptaan Tuhan yang sangat indah. Hanya dengan melihat dia dari kejauhan sudah sanggup membuat hati ini bergetar dan bereaksi tidak seperti biasanya.

Namaku Natasha Ofelia Megantara, aku hanya lah gadis yang tidak berani untuk mengemukakan rasa yang ada di dalam hati. Hanya bisa mengagumi cowok yang bernama Raga Angkasa di balik penyamaran.

Setiap hari aku selalu datang ke Cafe untuk menyalurkan bakatku bernyanyi dan bermain gitar, setiap Sabtu sore aku akan berkunjung ke Cafe ini untuk menghibur para pengunjung. Aku bekerja tidak untuk bertujuan mencari uang tetapi aku ingin melihat wajah bahagia pengunjung Cafe setelah mendengar aku bernyanyi.

Sekarang adalah waktunya aku naik ke panggung untuk menghibur para pengunjung. Dengan perlahan aku mulai memetik senar gitar dan menyanyikan lagu 'Imagination - Shawn Mendes'

Aku sangat menghayati lagu tersebut.

Saat lagu selesai semua pengunjung bertepuk tangan dengan riuh mereka semua sepertinya sangat menikmati lagu yang aku bawakan. Semua mata tertuju ke atas panggung, tidak terkecuali Raga dia melihat ke arah ku. Dia tersenyum dan itu membuat hati ini menghangat. Aku mengalihkan pandangan ke pengunjung yang lain aku tidak sanggup jika terus melihat mata elang tersebut.

Aku pun turun dari panggung dan duduk di meja dekat kasir, aku merasa dari tadi ada orang yang terus mengawasiku atau cuma perasaan ku saja? Tetapi itu bukan ilusi, memang dari tadi Raga sedang memerhatikan ku. Aku jadi takut jika penyamaran ku selama ini terbongkar.

Tanpa disangka-sangka dia berjalan ke tempat ku, jantung ini sudah tidak bisa di ajak kompromi. Semakin lama Raga semakin mendekat dan aku mulai berkeringat dingin.

Dan dia pun sudah berada tepat didepan ku.

"Boleh gue duduk di sini?" tanya Raga dengan senyum yang mengagumkan.

"Bo ... boleh silahkan!" jawab ku gugup.

Aku menoleh ke arah lain untuk menyembunyikan kegugupan ku.

"Suara lo cukup bagus." ucap Raga.

"Thanks." balas ku singkat dan padat

"Lo juga jago main gitar," ucap Raga yang masih ingin melanjutkan pembicaraan.

"Thanks, gue udah belajar main gitar dari kelas tujuh SMP makanya lumayan jago."

"Di ajarin siapa?" tanya Raga

Aku jadi bingung orang secuek dan sedingin Raga bisa sekepo ini.

"Gue di ajarin main gitar sama kakak gue."

Dia hanya menganggukkkan kepala tanda bahwa dia mengerti.

"Nama lo siapa? dari tadi kita ngobrol tapi belum saling kenal." tanya Raga.

"Kenalin gue Raga Angkasa, lo bisa panggil gue Raga." ucap Raga memperkenalkan dirinya.

Cangkir MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang