4 - 가지고 놀고 싶어? [Wanna Play with It?]

45 12 2
                                    

Flashback on

Gedung Stasiun SBT, Seoul at 17.00 KST

Sesaat sebelum Taehyung membawa Han Bi

Han Bi tidak mengerti; kenapa setelah semua kelakuan menyebalkan Jaewon, Han Bi tetap mau menemui laki-laki itu. Manusia normal lainnya, mungkin sudah enggan berurusan dengan Jaewon, atau kalaupun terpaksa, minimal harus ada salah satu anggota tubuh laki-laki itu yang bersedia dijadikan pelampiasan kekesalan. 

Menjawab semua pesan aneh laki-laki itu.

Merespon setiap ditelepon.

Bahkan datang disaat laki-laki itu meminta. 

Untungnya masih sampai situ saja kegilaannya. Han Bi tidak tau lagi harus menanggung kesal di mana kalau sampai dia merespon Jaewon lebih dari ini. 

Namun gadis itu tau dengan jelas. Meski tidak begitu yakin dengan intuisinya yang satu ini, Han Bi merasa ada satu hal dalam diri Jaewon yang membuatnya mempercayai laki-laki itusampai saat ini; tatapannya. 

Jaewon selalu menatap Han Bi dengan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang tidak bisa didefinisikan oleh Han Bi karena baru pertama kali dia menerima tatapan seperti itu. Walaupun terasa samar saat pertama kali mereka bertemu, tatapan itu makin terlihat jelas seiring seringnya mereka bertemu.

Seperti kali ini. Jaewon yang selalu menatapnya dengan pandangan 'berbeda' itu kini berdiri di hadapannya. Masih dengan tatapan yang sama.

"Aku serius. Aku bisa membantumu, Oh Han Bi."

Han Bi diam. Dia juga sudah tahu ini dari awal, alasannya juga sudah dibagikannya tadi.

"Aku bisa. Tapi aku sama sekali tidak punya kekuatan untuk membantumu."

Apa yang dia maksud, sih? 

Han Bi heran. Kenapa laki-laki ini senang sekali mempersulit semuanya?

"Jadi maksudmu, kau bisa membantuku tapi tidak mau membantu, begitu?"

Jaewon memandang Han Bi lurus-lurus. Semula tidak merespon, namun ucapan laki-laki itu setelahnya membuat Han Bi tau bukan itu maksud Jaewon. "Situasinya yang tidak memungkinkan. Dan aku sama sekali tidak diperbolehkan masuk ke area kalian. Kau sendiri yang harus menemukan Jin Hee, dengan kekuatanmu."

"Jaewon-ssi. Begini ya,~aduh bagaimana aku menjelaskannya ya, pikiranmu itu terlalu tinggi~" Han Bi terdiam sejenak, begitu menemukan kalimat yang pas, gadis itu langsung melanjutkan, "Kalau, nih, Kalau saja dari kemarin-kemarin aku bisa menemukan eonni dengan kekuatanku, aku tidak akan berdiri seperti pengemis bantuan padamu sekarang."

"Sudah kukatakan tadi, aku bukannya tidak mau, tapi tidak bisa."

Lihat, kan? 

Selalu saja begitu, laki-laki ini pintar menghindari maksud kalimat Han Bi.

"Tapi aku tidak dilarang untuk menunjukan di mana bantuanmu," tambah Jaewon kemudian.

"Ya, dimana?" cecar Han Bi tidak sabar. Dia bahkan tidak mau repot-repot menurunkan nada suaranya. Biar saja Jaewon tau seberapa kesal dan lelahnya Han Bi sekarang.

"Sebelum kuberitahu. Kau dulu harus berjanji akan mengambil kesempatan ini."

Aish, jinjja!!!

Terus saja seperti ini, berputar sampai akhirnya Jin Hee kembali menunjukan batang hidungnya.

Dan, oh! Senyuman miring yang sepersekian detik lalu dilihat Han Bi rasanya benar-benar membuat gadis itu ingin menguliti Jaewon bulat-bulat!

Chasing After Oppa Where stories live. Discover now