-EXTRA PART 1-

695 23 5
                                    

"We need time to heal, after we broken heart."

***

Adit

Aku tak suka mengakui semua ini. Bahwa hatiku masih menginginkannya. Terlepas dari semua kesalahan yang ia lakukan padaku, hatiku tetap memilih dia. Seberapa sakit luka yang telah ia goresakan, bagi hatiku itu tidak ada apa-apanya. Seolah semua kesakitan itu sirna begitu saja.

Padahal ditinggalkan saat masih sayang-sayangnya itu sangatlah sakit.

Coba bayangkan, disaat dirimu merasa nyaman dan pas dengan seseorang lalu perlahan kau letakkan hatimu padanya. Namun, setelah itu tempat yang kau jadikan pemberhentian justru pergi meninggalkanmu, membiarkan hati yang rentah pecah begitu saja.

Bagaimana aku bisa menjabarkan semua lukanya? Bahkan aku rela melepas semua yang aku punya, termasuk seseorang yang tulus mencintaiku hingga membuatnya terluka. Tak cukup sampai di situ, aku juga telah mengkhianatinya bersamamu.

Kita bersama-sama dalam pembentukan luka itu.

Dan sekarang, aku telah menerima balasan itu. Aku terluka, parah. Bahkan perihnya masih kentara sampai sekarang. Tapi sekarang aku paham, bahwa kehadiran setiap orang memberikan hal yang berbeda-beda. Hal itu mungkin bisa berupa kebahagiaan, namun bisa juga berupa kesedihan.

Karena sejatinya, luka berasal dari seseorang yang kita anggap istimewa.

Aku paham tentang hal itu. Maka dari itulah hari itu aku meminta maaf atas semua luka yang telah aku ukir dalam hatinya. Dan jauh di luar ekspetasiku--bahwa ia akan mengabaikanku, dan membenciku terus--ia justru berlapang dada menerima semua ucapanku. Ia juga memberikanku sebuah pelajaran, bahwa apa yang kau punya saat ini harus dijaga dengan baik.

Jangan mudah berpaling hanya karena sesuatu yang lain terlihat lebih bersinar dimatamu. Karena sejatinya sinar itu hanya sementara. Saat sinarnya mulai menghilang, kau justru akan kehilangan lebih banyak daripada yang kau lepaskan di awal.

Take and give.

Cinta itu memberi dan menerima, bukan yang satu ingin bertahan, sedangkan yang lain berusaha melepaskan. Tidak, cinta seperti itu tidak akan menghasilkan apa pun selain perdebatan yang berujung pada perpisahan.

Saat semuanya telah hancur, barulah luka itu yang akan menyadarkanmu, membuatmu kembali berpikir tentang perlakuan apa yang telah kau perbuat pada orang lain. Karena hidup itu tentang memetik apa yang telah kau tanam.

Jika luka yang kau tanam, tentu saja yang kau dapat hanyalah luka. Namun, percayalah, saat kau sudah sadar sepenuhnya atas perlakuanmu hal-hal baik akan datang secara perlahan. Jadi jangan takut untuk jatuh.

Jatuh itu bagus. Hujan saja bagus kalau jatuh, lalu mengapa kau takut terjatuh? Akan ada masanya dimana semua orang akan terjatuh, karena dari situlah mereka belajar. Bahwa hidup tak selalu berada di atas dan menyombongkan diri. Saat semuanya sirna, apa yang ingin kau sombongkan lagi?

Tak ada.

Justru kau akan jatuh sendirian.

Ketika kau jatuh, bukannya kau harus terpuruk. Melain berusaha bangkit, memperbaiki diri agar suatu saat kau tak akan menyakiti orang lain agar orang lain itu merasakan luka yang sama besar sepertimu.

Itu tidak benar.

Seperti itulah aku sekarang. Aku bukan lagi Adit yang pembangkang. Dari situ aku mulai belajar banyak, menerima keadaan dan bersyukur dengan apa yang aku punya. Karena tak cukup sampai disitu, Lova terus menerima kehadiranku sebagai teman tentunya.

The Promise [New Version] | COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang