.
Elusan lembut Guanlin masih bertengger Setia pada punggung Jihoon, dan Jihoon yang merasakannya hanya bisa menduselkan wajahnya ke arah dada Guanlin."Udah tenang, Hem?" Tanya Guanlin lembut.
Yang dibalas anggukan singkat oleh Jihoon.
Mata Jihoon sembab, hidung merah dengan rambut yang sudah lepek karena keringat.
"Aku ke kamar mandi dulu"
"Ngapain? Udah disini aja" Perintah Guanlin mempererat pelukannya.
"Kamu gak liat penampilan aku?"
"Kenapa? Masih sama kok, tetap cantikkk!"
Jihoon yang mendengarnya pun berdecih sebal, bagaimana bisa Guanlin berbicara seperti itu ketika penampilannya sudah semrautan tak beraturan.
"Aku ini tampan, karena aku laki-laki jantan" sambar Jihoon.
Delikan tajam Jihoon keluarkan ketika melihat Guanlin yang ketawa mendengar kalimat nya.
"Guanlin ih, pasti ngetawain aku deh" Jihoon menggembungkan kedua pipinya dan hendak berbalik sebelum lengan panjang Guanlin menahan nya.
"Jangan ngambek ah, nanti cantiknya ilang".
Jihoon mengambil bantal yang berada disebelah kirinya menggunakan tangan yang bebas dari kungkungan laki-laki jangkung tersebut, dan melayangkan pukulan keras pada kepala Guanlin yang ditumpukannya diatas kepala Jihoon.
"Udah aku bilang, aku tuh tampan" Sosor Jihoon ngegas.
Guanlin hanya bisa tekekeh mendengar Jihoon yang sedang kesal.
"Iya deh tampan, lebih tampan dari aku malah" Jawil Guanlin pada hidung laki-laki yang mengakui tampan itu.
Jihoon menepis kasar punggung tangan Guanlin yang masih Setia menjawili hidungnya.
"Awas aku mau keluar!"
"Kasih aku ini dulu" Ujar Guanlin menunjukan pipi kirinya.
"Ogahhhhhh" teriak Jihoon didepan Guanlin.
"Yaudah gak mau dilepas"
Guanlin mempererat dekapannya.
"Gak enak loh sama bunda, kita kesinikan mau ketemu bunda. Tapi kita juga yang malah asyik berdua"
Jihoon mengerucutkan bibirnya, tidak tahu saja sekarang ini Guanlin tengah mati-matian menahan diri agar tidak langsung menyerangnya.
"Bunda nya lagi keluar Ji, ada tetangga yang baru pindahan disebrang rumah" Jelas Guanlin.
"Tapi aku tetep mau keluar Guann".
Rengekan Jihoon yang terdengar manja tentu saja membuat Guanlin tidak bisa menolak keinginan nya, dengan hati sedikit tidak rela lengan panjang itu melepaskan lilitanya yang sedari tadi bertengger Indah pada pinggang berisi Jihoon.
Sebelum melangkah keluar Jihoon berbalik kearah Guanlin yang masih berbaring, secepat kilat Jihoon mengarahkan wajahnya memberikan kecupan singkat pada pipi kiri yang ditunjukan Guanlin tadi.
Tidak ingin berlama-lama berhadapan Guanlin lagi, Jihoon berlari keluar kamar dengan senyuman yang terukir dibibir manis nya.
Ia tidak menyangka bisa seberani itu melakukan hal yang Guanlin minta, sedikit malu tapi menyenangkan untuk Jihoon saat ini.
Yifam yang baru saja kembali dan melihat Jihoon senyum-senyum sendiripun menghampirinya.
"Seperti nya ada yang lagi senang nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDEN- PANWINK(guanhoon)
RomanceBagian nganu juga special chapter diprivate, penasaran? Follow aja😊 Gak nyediain sinopsis.. Penasaran baca saja, and happy reading..