Dua

43 7 2
                                    

•Happy Reading•

"Apakah cinta pandangan pertama itu benar(?)kurasa benar hehe."

_________

Malam ini Kiara sedang bersantai di balkon kamarnya sambil menikmati angin malam dan melihat bintang-bintang yang menurutnya pemandangan yang sangat indah pada malam hari.

"Darrel Rafendra" ucap Kiara sambil tersenyum.

"Namanya bagus, cocok sama orangnya haha"

"Astagfirullah, kenapa Kia mikirin cowo itu ya"

"Dasar dodol...dodol" ucap Kiara sambil menepuk-nepuk keningnya.

"Udah ah mending Kia tidur aja, daripada mikirin Darrel mulu hfftttt" ucap Kiara sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya.

🍃🍃🍃

"KIAAAAA"

"BANGUNNN KIAAA,INI UDAH JAM BERAPA!"

"KAMU MAU SEKOLAH GASIH?" Teriak seorang wanita dari lantai bawah.

"APASIH MAH? KIA GAK BUDEG, JANGAN TERIAK-TERIAK!"

"GENDANG TELINGA KIA SERASA MAU PECAH NIH!" Jawab Kia tak kalah kencangnya dengan teriakan Mamahnya.

Yapss, seorang wanita yang berteriak tadi adalah Ibu yang melahirkan Kiara. Yang tak lain adalah Mamahnya hehe. Ia bernama Lira.

Lira hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar jawaban sang anak yang amat sangat tidak sopan itu haha.

"YAUDAH CEPETAN SANA MANDI, JANGAN LANJUT TIDUR LAGI!"

"IYA, MAMAHKU YANG CANTIKKKK" Balas Kiara dengan nada yang dibuat-buat.

Rutinitas setiap pagi yang dilakukan antara ibu dan anak itu memang tidak bisa dihilangkan haha. Mereka hanya tinggal berdua saja, karena Ayahnya Kiara sudah lama meninggal sejak ia kelas 1 SMP. Jadi, Lira adalah seorang single parent. Tapi dia tak kekurangan materi sedikit pun, karena ia memiliki butik baju yang sudah sangat terkenal. Yang sampai sekarang lebih dari cukup untuk bertahan hidup bersama anak semata wayangnya tersebut.

"Mah, Kia berangkat sekolah ya." ujar Kiara sambil menuruni anak tangga.

"Kamu gak sarapan dulu sayang?" tanya Lira sambil menghampiri Kiara.

"Engga Mah, Kia udah kesiangan kayanya. Mamah sih banguninnya telat." jawab Kia memajukan bibirnya.

"Eh...eh kok nyalahin Mamah sih, kamu sendiri juga yang susah di bangunin."

"Yaudah ah, Kia udah telat nih. Kalo ngobrol sama Mamah terus nanti nambah telat lagi."

"Yaudah berangkat sana, daritadi malah ngoceh terus."

"Iya..iya, Kia berangkat ya." ucap Kiara sambil mencium tangan Lira.

"Iya hati-hati, kalo ada om-om kasih permen jangan diambil ya haha."

"Yeeee si Mamah, dikira Kia anak TK kali. Udah ah, Assalamualaykummm."

"Wa'alaykumsalam."

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang