Bagian 4

248 37 4
                                    


Happy Reading ^^

******

Demi apapun aku sangat malu saat secara tidak langsung aku mengutarakan isi hatiku padanya.
Jessica Jung

"Sica-ya ayo bangun! Kau tidak berniat ke kampus? Ini sudah siang! Ayo cepat bangun! "teriak Yoona pada anak keduanya itu yg terlihat masih asik dengan dunia mimpinya.

" lima menit lagi eomma. "rengek Jessica.

" lima menit bagaimana. Kau bahkan sudah telat 10 menit dari biasanya. "ucap Yoona kesal.

" APA? EOMMA KENAPA TIDAK MEMBANGUNKAN AKU SEDARI TADI HAH? "teriak Jessica sembari berlari menuju kamar mandi mengabaikan muka syok Yoona setelah ia teriaki.

" astaga. Untung dia putriku. "gumam Yoona mengelus dada.

10 menit kemudian Jessica selesai dengan pakaian bebas nya karena ini hari terakhir ospek maka semua mahasiswa baru di perbolehkan untuk memakai baju bebas sebagai tanda bahwa mereka nanti resmi menjadi mahasiswa.

" eomma aku langsung berangkat saja ya, aku akan menaiki taksi. "ucap Jessica saat melihat Yoona yg sedang menonton tv.

Yoona hanya mengangguk tanpa menoleh. Ia masih kesal diteriaki oleh Jessica padahal ia sudah membangunkan nya sedari tadi.

Jessica menyadari itu dan ia berhenti lalu mendekati Yoona. Mencium pipi nya singkat lalu tersenyum lebar.

"maafkan aku eomma. Terimakasih sudah membangunkan aku. "setelah mengucapkan itu Jessica berlari keluar untuk segera pergi ke kampus.

Yoona hanya tersenyum lalu menggeleng. Heran dengan tingkah putrinya yg satu itu, terkadang ia bisa menjadi sosok perempuan dewasa terkadang juga ia bisa menjadi sosok seorang perempuan yg masih kanak - kanak.

Jessica terduduk lemas saat melihat gerbang sudah di kunci dan terlihat semua mahasiswa baru yg sedang duduk melingkari lapangan utama untuk menyaksikan pentas seni dari berbagai unit kegiatan mahasiswa. Dia benar benar terlambat dan ia benar benar merutuki dirinya yg bodoh tidak mau mendengar apa yg eomma nya katakan.

"siapapun aku benar benar ingin menghilang dari sini. "gumam Jessica yg sudah ingin menangis.

" Jessica. "

Jessica menoleh dan langsung berdiri lalu membungkuk formal pada seorang laki laki yg notabene sebagai sunbae nya ini.

" a-aanyeong sunbae. "sapa Jessica tergagap.

Suho. Ya laki laki itu adalah Suho, lantas Suho tersenyum melihat gelagat Jessica yg sepertinya takut.
" sedang apa disini? Kenapa tidak ikut bergabung dengan yg lain? "

Jessica melirik kedalam sebentar lalu menggeleng kecil." aku terlambat sunbae. Dan aku tidak punya nyali yg besar untuk masuk bergabung dengan mereka. "

Suho tersenyum. Senyum yg entah mengapa membuat hati Jessica merasa tenang." jangan takut. Kau tidak akan di hukum jika kau mau masuk bersama dengan ku. Aku juga terlambat. "

Jessica mengerjap." benarkah sunbae?"

Suho mengangguk. Lantas Jessica tersenyum lebar.  "baiklah. Aku akan ikut masuk dengan sunbae."

Suho tertawa lalu mengajak Jessica untuk berjalan bersama menuju lapangan utama. Semua mata tertuju pada Suho dan Jessica, pasalnya Sehun tadi meminta mereka berdua untuk meminta maaf atas keterlambatan yg tidak sengaja mereka buat sekaligus pembacaan surat cinta yg Jessica buat kepada semua orang yg ada di lapangan utama tersebut.

"baiklah aku tidak ingin berbasa basi disini, aku dan Jessica ingin meminta maaf kepada kalian semua atas keterlambatan yg tidak sengaja kami lakukan dan mengganggu acara kita kali ini. Aku benar benar meminta maaf. "ucap Suho pelan namun tegas dan tidak lupa senyum malaikat nya begitupula dengan Jessica yg menunduk berkali-kali sebagai permintaan maaf nya.

Setelah itu Suho minggir untuk memberi ruang pada Jessica yg akan membacakan surat yg telah ia buat mati matian, maka dari itu ia terlambat hari ini karena ia begadang semalaman untuk membuat surat tersebut. Meski Sehun tidak tau bahwa surat ini untuk nya namun Jessica tetap ingin Sehun memuji surat nya tersebut.

Jessica agak ragu namun ia melihat kearah Suho yg menganggukan kepala nya dan melihat kearah Sehun yg tersenyum simpul dan itu berhasil membuat jantung Jessica berdebar.
Membuat kerja otak nya berhenti sejenak namun ia dapat mengendalikan nya lagi. Jessica menatap semua orang yg ada Di lapangan tersebut lalu ia menghembuskan nafas pelan dan ia mulai membaca surat nya.

Dear someone,
Meski aku baru melihatmu dihari itu, aku mulai yakin jika kau adalah sumber bahagiaku. Hanya dengan melihat senyummu aku bahagia, hanya mendengar suaramu aku merasa nyaman. Meski kau terlihat dingin namun aku yakin dibalik dinginnya wajah dan sikapmu terselip rasa kasih sayang yg tiada duanya yg akan membuatku nyaman.
Kau adalah cahaya yg mampu menerangi ku disaat cahaya ku sudah mulai menggelap.
Kau laksana matahari yg mampu menyinari hidupku meski dari jauh.
Kau seseorang yg akan selalu aku perjuangkan sampai Tuhan yg akan menghentikan aku.
Aku tau, meski nanti rasa ini tidak terbalas tapi aku tidak pernah menyesal pernah mencintai mungkin, pernah perduli dengan mu, dan pernah menjadi kan mu tempat ku untuk berkeluh kesah.
Matahariku, aku mencintaimu.
Salam, Jung Sooyeon.

Jessica menghembuskan nafas pelan lalu tersenyum simpul, membungkuk sekilas lalu berlari menuju taman belakang kampus. Ia merasa malu, entah meski banyak yg memuji surat nya bagus tapi tetap saja rasa malu nya lebih dominan. Jessica duduk di kursi taman lalu menutup wajah nya yg terasa sangat merah karena terlalu lama menahan malu.

"siapapun aku ingin kejadian tadi tidak pernah terjadi. Aku benar benar malu. "ucap Jessica pelan, tangis nya benar benar pecah, ia kesal, marah, benci, malu bercampur aduk rasanya.

"

jika kau ragu kenapa kau lakukan? "tanya sebuah suara berat dari arah depan Jessica membuat Jessica mendongak untuk melihat siapa yg ada Di hadapan nya saat ini dan mata foxy Jessica langsung melebar dan Jessica langsung berdiri.

" jika kau merasa kau tak mampu kenapa kau nekat dan membiarkan dirimu sendiri malu? "ucap Sehun pelan namun tegas. Ya seseorang tersebut adalah Sehun.

" a-aaku kan sudah menyetujui apa yg sunbae katakan padaku jadi mau tidak mau, suka tidak suka aku harus melakukan nya sekalipun itu mempermalukan diriku sendiri. "ucap Jessica. Air matanya masih tetap mengalir padahal ia berusaha untuk tidak menangis lagi.

Sehun maju selangkah, memandang Jessica sejenak lalu memberi sapu tangan berwarna biru laut kepada Jessica otomatis Jessica menerima nya karena ia memang butuh.

"menangislah jika itu bisa membuat mu tenang. Aku tidak akan mengganggumu. Kalau begitu aku pergi, kau segeralah kembali upacara penutupan akan segera dimulai. "ucap Sehun melangkah pergi.

Jessica hanya mengangguk, karena ia masih sibuk dengan air mata nya yg tidak henti henti nya mengalir. Namun, baru lima langkah Sehun berbalik.

" Jessica. "panggil Sehun pelan.

Jessica menoleh.

Sehun tersenyum, sangat manis." maafkan aku dan terimakasih."setelah mengucapkan itu Sehun melangkah pergi dan tidak berbalik lagi.

Jessica terdiam. Ia bukan nya tidak dengar namun apa benar Sehun berucap demikian? Kepada dirinya? Benarkah? Lalu Jessica melihat kesekeliling nya dan hanya ada ia seorang. Berarti benar Sehun berbicara tersebut untuk nya. Demi apa rasanya Jessica ingin berteriak sekarang, ia sungguh bahagia. Dengan adanya sikap Sehun yg manis tadi sudah membuat nya tidak merasa malu dan kesal justru ia bangga karena ia telah berhasil membuat seorang Oh Sehun tersenyum sangat tulus seperti tadi dan meski Sehun tidak tau bahwa surat yg ia tulis dan yg ia bacakan tersebut adalah untuk nya. Untuk seorang laki laki bernama Oh Sehun.

"ah Tuhan terimakasih. Meski tidak seberapa aku sangat bahagia. "ucap Jessica sembari tersenyum lebar memandang langit siang hari itu yg begitu indah nan cerah.

^^^^^^
Maaf, buat apapun aku minta maaf❤️
Dan buat yg udah baca tapi belum mau vote semoga dapet hidayah supaya mau kasih vote nya❤️

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang