Nabila Safira Darmawan

23 2 1
                                    

⭐__Imperfect__⭐

"Huaaa, jadi panitia mos tuh ternyata susah banget ya tuhan."

Teriakan lebay tersebut berhasil membuat semua pasang mata di ruangan osis SMA 24 mengarah pada sang pemilik suara.

"Sabar bila, bentar lagi juga kelar, lagian kan kita kerjanya barengan." bujuk teman di sampingnya, namun wajah Nabila tetap saja kusut.

"Abis ini semua yang ada di ruangan gue traktir makan di cafe depan."

Kalimat tersebut membuat semua menoleh ke sumber suara.

"Beneran nih."

"Ya kalo kerjaannya cepet kelar sih, kalo nggak kelar ya nggak jadi."

Dengan wajah yang sudah tidak kusut lagi, akhirnya Nabila mengerjakan semua nya dengan sangat cepat, karena baginya gratisan adalah sebuah anugrah yang tidak boleh di lewatkan.

***

Sesuai janji dari ketua osis kini Bila dan teman temannya sudah ada di sebuah cafe yang terbilang mewah dan selalu ramai.

"Eh zidan, lo bawa dompet kan."

Seru bela memastikan, lagi lagi dengan suara di atas rata ratanya yang membuat sebagian besar pengunjung kini menoleh pada tempat duduk mereka.

Zidan kini menatap Nabila malas. "Ya bawa lah, lagian gue juga nggak bakalan lari abis kalian makan."

"Bagus deh." jawab Bila singkat.

Setelah makan mereka semua kini sudah siap untuk pulang ke rumah masing masing.

"Zalfa lo pulang bareng gue ya." seruan sang ketua osis membuat decakan malas seseorang, dan bisikan heboh dari teman temannya.

"Zalfa sama zidan kok mesra amat, kayak orang pacaran deh." goda salah satu teman mereka.

"Mereka kan emang udah pacaran." balas Bila yang kurang peka dengan situasi. Dan saat sadar di tatap oleh zalfa ia spontan menutup mulutnya.

"Maaf, gue cuma kelewan jujur doang kok. Hehe." serunya dengan cengiran tak bersalah nya.

_________________

An: ya Nabila itu nggak lemes ya, cuma kelewat jujur aja. Siapa yang punya temen kayak Nabila? Di tunggu vomment nya ya


ImperfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang