1. Trauma

82 20 16
                                    

"Non, jangan nyetir sendirian. Nanti bibi dimarahin Nyonya, Non sama Mang Ali aja. Bibi takut, Non. Nanti kenapa-kenapa dijalan sama Non." Kata Bi Imah dengan wajah yang memohon.

Ya, Ayana Salshabilla Zianda nama lengkapnya. Cewek yang manja, harus selalu diikuti kemauannya, egois, dan ceroboh.

"Bi, Ayash juga pengen kaya temen-temen Ayash nyetir mobil sendiri ke sekolah. Nggak selalu diantar sama supir." Rengek Ayash.

"Tapi Non, kalo Non nyetir sendiri bahaya. Lagian kan, Non belum lihai nyetir mobilnya." Bi Imah tetap keukeuh pada perintah ibunya Ayash.

"Bibi tenang aja deh, Ayash nggak bakal kenapa-kenapa kok. Dan Ayash itu udah bisa kok nyetir mobil." Kata Ayash tidak mau kalah. "Ya udah ya bi, Ayash pamit dulu pergi ke sekolah. Ntar Ayash telat."

Ayash pun menyalimi dan mencium pungguh tangan Bi Imah lalu berjalan menuju garasi mobil. Mobil pun ia keluarkan dari bagasi dan mobil melaju dengan pelan. Bi Imah hanya bisa menghela nafasnya.

🍃 🍃 🍃

Dengan memakan waktu 15 menit, Ayash sudah sampai disekolahnya. Ketika keluar dari mobil, Ayash sudah disambut dengan sahabatnya, Indy. "Widiiih... Udah boleh bawa mobil sendiri, nih ye!" Seru Indy dengan cengirannya.

"Mana ada, ini gue maksa Bi Imah. Mumpung bonyok gue belum pulang dari Jogja." Kata Ayash lalu tertawa.

"Eeeh buset, berani amat lo." Mata Indy langsung melotot dan hanya dibalas Ayash dengan cengiran.

Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka, XI IPS 1. Ayash dan Indy baru 2 bulan berada dikelas itu, karena baru saja kenaikan kelas. Kelas tersebut terdengar ricuh dari luar. Begitulah kelas mereka. Kelas yang sudah terkenal ribut.

Tak lama, pelajaran pertama berlangsung. Ayash dengan konsentrasi memerhatikan guru yang mengajar di depan. Sampai akhirnya, bel istirahat berbunyi. Semua murid langsung berbondong-bondong menuju kantin. Begitu pula dengan Ayash dan Indy.

"Lo makan apa, Yash?" Tanya Indy sambil menghitung uang sakunya. "Gue mie ayam sama es jeruk, tolong pesenin yah!" Jawab Ayash, lalu duduk di kursi kantin.

"Yaudah, gue ke sana dulu." Indy menunjuk tempat yang menjual mie ayam. Beberapa menit kemudian, Indy sudah datang dengan dua mangkuk mie ayam, segelas es jeruk, dan segelas air es.

"Makasih, ya. Indy paling baiiik, deh." Kata Ayash seraya merangkul Indy. "Iiii... Apaan sih, Yash. Jijik banget!" Indy memanyunkan bibirnya. Ayash hanya membalas dengan cengiran.

Bel sudah berbunyi, itu artinya waktu istirahat telah habis. Setelah makanan Ayash dan Indy ludes, mereka berdua menuju ke kelas.

🍃 🍃 🍃

"Gue duluan ya, beib." Indy melambaikan tangannya kepada Ayash dan masuk ke dalam mobilnya. "See you, hati-hati Indy!" Seru Ayash seraya membalas lambaian tangan Indy.

Ayash pun segera masuk ke dalam mobilnya dan mulai mengeluarkan mobil dari parkiran.

Ayash dengan pelan mengemudikan mobilnya. Namun ternyata ada sebuah mobil sedan hitam sedang mengikutinya dari belakang. Ayash yang merasa takut langsung saja mengemudikan mobilnya dengan laju, tapi karena Ayash belum terlalu lihai, mobil sedan hitam itu dapat menyelip mobil Ayash dan menghadang mobil Ayash dari depan. Ayash pun menginjak rem mendadak.

Ayash tak berani keluar dari mobil. Tangan dan badannya gemetaran. Duh, gimana nih. Mana jalanan lagi sepi. Batin Ayash.

TranquilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang