5. Takut

39 10 3
                                    

Ayash sudah siap dengan dress selutut berwarna abu-abu. Tidak lupa ia memoleskan sedikit riasan diwajahnya. Ujung rambutnya ia blow dan rambut sepunggungnya itu ia biarkan tergerai. Ayash semakin cantik malam ini.

Tadi Indy menelponnya, Indy berkata bahwa ia tidak bisa datang ke pestanya Deon. Padahal tante Indy sudah melahirkan, tapi Indy tetap tidak mau datang. Karena ia malu, tidak membawa kado apa-apa untuk Deon. Lagi pula, ia juga bingung akan mengenakan baju apa untuk ke pesta itu.

Ayash sudah menghubungi Graha usai ditelpon oleh Indy tadi. Jadi Graha yang akan menemaninya ke pesta Deon. Dengan terpaksa, Ayash minta temani lagi dengan Graha.

"Non, Mas Graha-nya udah datang." Kata Bi Imah ketika membuka pintu kamar Ayash. "Oke, Bi." Kata Ayash, lalu bergegas ke bawah.

Sesampainya Ayash di teras rumahnya, ia terkejut ketika melihat Graha yang mengenakan baju kaos putih dan jaket berwarna abu-abu, lalu menggunakan celana jeans berwarna hitam. Dan Graha juga memakai sepatu kets berwarna abu-abu yang memiliki tali berwarna putih.

"Lo mau pesta, apa mau nongkrong?!" Pekik Ayash dengan sebal. "Emangnya kenapa?" Tanya Graha bingung.

"Kita mau ke pesta ulang tahun, Gra! Bukan ke kafe!" Jerit Ayash yang sudah berapi-api.

"Terus?" Tanya Graha seperti orang bodoh. "Ya seharusnya lo pakai jas, atau kemeja kek! Bukan baju kaos kek gini!" Seru Ayash dengan mata yang melotot, lalu menunjuk pakaian yang dipakai Graha.

"Gue nggak punya, pakaian kaya gitu." Ucap Graha dengan polos. Ayash gemas sendiri dengan Graha. Ingin rasanya ia jejalkan high heels-nya itu ke mulut Graha.

"Ah, yaudah deh. Nih, kunci mobil." Ayash menyodorkan kunci mobilnya kepada Graha.

Graha mengambil kunci itu, lalu berjalan ke arah halaman dan mengeluarkan mobil dari halaman. Mang Ali menutup pagar kembali, ketika mobil sudah di jalan dan melaju dengan kecepatan sedang.

🍃 🍃 🍃

"Happy birthday, Kak." Ayash menyelipkan anak rambut ke telinga kanannya. Lalu menyerahkan kado yang dibawanya.

"Makasih, ya. Nikmatin acaranya." Kata Deon lalu menyambut kado itu, dan tak lupa tersenyum dengan manis, membuat Ayash rasanya seperti meleleh.

"Iya, Kak." Ujar Ayash dengan senang. Graha sedang menunggu di meja yang menyediakan minuman. Sambil menunggu, ia meminum secangkir sprite. Acaranya cukup ramai, membuat kesan mewah dan meriah. Pestanya dirayakan di tepi kolam renang belakang rumah Deon. Kebiasaan orang kaya kebanyakan, kan memang seperti itu.

Graha mengamati Ayash yang masih asyik berbincang dengan Deon. Tak lama, datang Siska menghampiri Deon. Mereka berjabat tangan dan cipika-cipiki.

Ayash yang melihat itu, sontak membulatkan matanya. Siska tersenyum sinis ke arah Ayash. "Eh, ada si dede imut." Seru Siska dengan tatapan tak suka.

"Oh, ada Kakak manis ternyata di sini." Balas Ayash yang tak kalah dengan tatapannya.

Siska memelototi Ayash. Ayash pun membalasnya. Deon yang menyadari itu, langsung berdeham. "Nikmatin pestanya, ya. Gue mau ke dalem dulu." Kata Deon, lalu pergi meninggalkan Ayash dan Siska.

"Genit!" Seru Siska kepada Ayash. "Biarin. Daripada lo, dandanan menor!" Seru Ayash tak kalah nyaring.

Siska menatap sengit kepada Ayash, lalu ia memilih berlalu dan bergabung dengan teman-temannya. Ayash meringis. Dasar cemen, batinnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TranquilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang