Salah dan Selalu Salah Lagi

136 8 0
                                    

Pukul 05.00. Setelah sholat shubuh aku langsung membangunkan Adi karena hari ini dia ada sidang untuk kasus yang ditanganinya.

Aku : Adi.. Di.. udah jam 05.10. Kamu nggak bangun, kamu ada sidang kan hari ini.
Adi : Ck.. apa siiih aku masih ngantuk.... Udah sana pergi!
Aku : Tapi kamu ada sidang hari ini kan? Nanti kalo kamu terlambat gimana?
Adi : Gak usah banyak omong ! Udah sana pergi !

Adi langsung mendorong tubuhku sampai tertatap meja. Aku menahan rasa sakit ini. Tapi aku mencoba untuk bersabar.
Sambil menunggu Adi bangun, aku langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Waktu aku menyiapkan sarapan di meja makan. Adi berteriak memarahiku.
Adi : Kamu gak lihat sekarang jam berapa? Kenapa gal bangunin aku? Kamu tahu kan sekarang aku ada sidang kasus penting ?!
Aku : Aku tadi udah ba-
Adi : Gak usah alasan ! Emang dasar kamu perempuan gak tau diri ya!!!
Aku : Iya aku minta maaf Di. Yaudah sekarang kamu sarapan dulu yah, aku udah masakin nasi goreng buat kamu. ( sambil menyodorkan sepiring nasi goreng )
Adi : ( Tapi Adi langsung memecahkan piring berisi nasi goreng itu ) aku gak sudi makan masakan dari Perempuan Munafik kayak kamu!

Aku terkejut dan hanya menangis.

#

19.00 Adi baru pulang dari kantornya karena sidang yang ia tangani memang besar dan penting.

Aku : Di kamu udah pulang, kamu mandi habis itu makan yah aku udah siapin makanan kesukaan kamu.
Adi : Aku gak laper, makan aja sendiri sana.
Aku : Aku mohon malem ini aja kamu makan yah, tadi pagi kamu belum sarapan kan?.

Adi tak menghiraukan perkataanku dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Aku menunggu Adi di meja makan, entah sampai kapan aku akan menunggunya.
Tak lama ia mengampiriku dan aku langsung memberikan sepiring nasi dan capjay. Sebelum dia makan dia menatapku dengan tatapan bingung.

Adi : Kamu ngapain disitu?
Aku : Aku juga mau makan Di, aku nungguin kamu jadi aku belum makan.
Adi : Aku gak peduli, aku gak mau makan semeja sama kamu. Sana pergi!
Aku : ( Menahan tangis ) iya Di mudah - mudahan kamu suka sama masakan aku yaa. Dan maaf kalo gk enak, aku baru belajar.

Aku langsung meninggalkan Adi pergi dan makan di dapur.

#



Maaf Jika Ku Tak Sempurna...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang