Buka Matamu...

200 8 0
                                    

Setelah mendengar yang sebenarnya. Adi langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat Ziana. Setelah sampai di rumah sakit Adi mendapati keluarganya menangis dan panik, Adi pun segera menghampiri mereka.
" Dari mana aja kamu Di... puas kamu ngelihat Ziana koma seperti ini??? Haaa!!??? Suami macam apa kamu ??!!!! " kata mamaku kasar.
" Ma... Adi minta maaf, Adi nggak tau kalo--- " belum sempat Adi melanjutkan kalimatnya mama langsung menyelat. " Terlambat.... kemana aja kamu selama ini. Kenapa baru sekarang menyadarinya Di. Saat Ziana sedang diambang hidup dan mati kamu baru menyadarinya??!! . Apa permintaan maaf kamu akan mengembalikan kondisi Ziana sekarang ?!!! " bentak mama sambil menangis.
Seketika itu Adi hanya terdiam mendengar mama bicara, dia menyadari akan kesalahan yang telah ia perbuat.

Sudah seminggu aku dirawat dirumah sakit tanpa ada perkembangan kondisi. Selama seminggu itu pula Adi menjagaku di rumah sakit.
" Maaf... sudah sering menyakitimu... kenapa tidak mengatakan yang sebenarnya padaku?? Aku tidak pantas menerima semua ketulusan darimu...
Biar aku yang menerima semua ini... Ya Allah jangan ambil Ziana dariku aku sangat menyayanginya dan membutuhkannya... Aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi Ziana  kumohon buka matamu... " secarik kalimat yang membuatku ingin bangkit dan memeluk Adi....
Cupp....
Adi mencium keningku...




#



Pov Adi
Malam itu mama menyuruhku pulang untuk membersihkan badan dan makan, karena sedari kemarin aku tidak mengisi perutku.
Setelah aku makan aku masuk ke kamar Ziana...
Aku merindukan sikap lembut dan perhatian darinya... kini aku duduk di tepi ranjangnya. Dan menemukan beberapa lembar kertas di berbagai halaman al-qur'an yang biasa dibaca olehnya. Aku mendapati banyak tulisan yang mewakili perasaannya selama ini padaku. Betapa bodohnya aku telah menyia - nyiakan wanita yang mencintaiku sepenuh dan setulus hati. Kini aku tersadar betapa tersiksanya Ziana hidup denganku.
Aku memeluk dan mencium lrmbaran kertas dan menangisinya. " Kumohon buka matamu Ziana... Aku sangat mencintaimu.... "


#




Setelah selesai makan aku langsung pergi untuk menemani Ziana di rumah sakit.
Sudah hampir 20 menit aku menunggunya.... dan tiba - tiba Ziana... nafasnya tersengal seperti hendak mengatakan sesuatu. Tanpa berpikir panjang aku langsung memanggil Adam untuk memeriksa Ziana. Ya Allah kumohon
jangan sekarang.
" Gimana Dam Ziana baik - baik aja kan? " Tanyaku panik melihat kondisi Ziana
" Alhamdulillah... kamu tenang aja Di keadaan Ziana sudah mulai membaik sekarang. " jawab Adam menghilangkan perasaan cemasku.
" Alhamdulillah... terima kasih Ya Allah "

" Untuk saat ini jangan terlalu banyak mengajak Ziana berbicara dulu Di. Kondisinya baru saja membaik. Ya... " pinta Adam sekaligus sarannya sebagai dokter Ziana.
Aku mengangguk kepada Adam. Dan keluarga ikut serta bahagia melihat kondisi Ziana yang mulai membaik.


" Ziana... maafkan aku, karena semua perbuatanku padamu... aku janji aku takkan mengulanginya lagi. " sambil memegang tangan Ziana.
" heemm... aku sudah memaafkanmu... jangan menangis lagi ya Di... " kata Ziana pelan.
Aku menciumi kening Ziana.


#


Dua hari kemudian Ziana diizinkan untuk pulang.
Aku membawa Ziana menuju kamarku.
" Kenapa kekamarmu Di? " tanya Ziana dengan bingung.
Sambil menidurkannya di ranjang " Mulai sekarang kamarku menjadi kamarmu juga... dan mulai sekarang kamu akan tidur denganku. " jawabku sambil mencium tipis bibir Ziana.
Aku tersenyum melihat raut wajah Ziana yang bingung dengan perlakuanku malam ini.
" Tapi kenapa Di ? " Ziana kembali bertanya padaku.
" Karena aku tidak akan membiarkan siapapun mengambil bidadari surgaku dari diriku. " kembali mencium bibir lembut milik Ziana, dan aku semakin memperdalam ciumanku dan Ziana menolaknya.
" Adi.. aku baru saja sembuh. Besok saja ya kalau aku sudah sehat. "
Elak Ziana, membuatku berdecak kesal.
" Ya.. baiklah tapi janji ya. Kamu tidak akan menolak jika aku memintanya. "
" Iya Suamiku "
Aku pun memeluk erat tubuh Ziana.





#







Maaf Jika Ku Tak Sempurna...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang