Surat Cinta Sayyidina Ali bin Abi Thalib

1.1K 33 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

💞 عن علي (رضي الله عنه) أنه قال: من اشتاق إلى الجنة سارع إلى الخيرات

Sayyidina Ali bin Thalib r.a. berkata,
"Barangsiapa yang mengaku rindu kepada surganya Allah, maka buktinya adalah bergegas dalam kebaikan."
Ada sebagian orang yang masuk surganya dengan dirantai. Jika bukan orangtuanya memaksanya untuk taklim, dia tidak berangkat. Jika bukan gurunya yg marah-marah untuk dia belajar mengaji, dia tidak belajar. Padahal surga adalah kenikmatan yang abadi. Bagaimana bisa seseorang akan masuk kedalamnya harus diseret terlebih dahulu.???

💞 و من أشفق من النار انتهى عن الشهوات

"Barangsiapa mengaku takut akan nerakanya Allah, maka dia akan mengontrol nafsu dan syahwatnya."
Konsekuensi orang yang takut sama Allah itu tidak berani maksiat sama Allah. Tidak berani mengumbar syahwatnya. Jika ada orang yang jalan berduaan, meminum khamr, membuka auratnya, maka dia tidak takut dengan nerakanya Allah.

💞 و من تيقن بالموت انهدمت عليه اللذات

"Barangsiapa yakin dia akan mati maka dia tidak nafsu dengan kelezatan."

Ada seorang sahabat ditanya oleh Rasulullah, "Bagaimana kabarmu pagi ini..??" Dia menjawab, "Pagi ini keadaanku sama antara batu dan emas."
Beliau tidak merasakan kelezatan. Sedangkan kita selalu takjub dengan keindahan dan kelezatan dunia, karena kita tidak ingat mati. Padahal semua akan kita tinggalkan. Maka orang yang ingat mati, dia tidak akan rakus dengan dunia.

Syekh Abu Bakar bin Salim berkata, "Jika akhirat diibaratkan batu yang kekal, dan dunia diibaratkan emas yang fana, maka akhiratlah yang akan dipilih."
Sama seperti ketika diberi pilihan, 1000 rupiah untuk kita atau 1 juta tapi hanya memegang, maka kita akan memilih 1000 rupiah itu. Karena kita tahu, 1 juta itu tidak ada artinya untuk kita.
Tapi hakikat sebenarnya, surga adalah emas yang kekal dan dunia adalah batu yang fana.

💞 و من عرف الدنيا هانت عليه المصيبات

"Barangsiapa yang tahu jelek dan rendahnya dunia, maka dia tahu musibah itu ringan."
Ujian itu pasti ada. Mulai dari takut, lapar, kurangnya harta, dan mati.
Tapi bagi orang yang menggantungkan dirinya dengan dunia, maka sedikit musibah saja sudah besar menurutnya. Sedangkan orang yang tahu rendahnya dunia, maka sebesar apapun musibah yang diberikan oleh Allah terasa ringan baginya.

Sumber: Kitab Al-isti'dad Li Yaumil Ma'ad

KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang