Nasehat Manfa'at

337 15 0
                                    

بسم الله الرّحمن الرّحيم

ذَكَرُوْا أَنَّ صَاحِبًا لِإِبْرَاهِيْمَ بْنِ أَدْهَمَ مَرَّ عَلَيْهِ وَهُوَ جَالِسٌ مَعَ أَصْحَابِهِ ، فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ وَلَمْ يُسَلِّمْ عَلَيْهِمْ !!
Diceritakan bahwa seorang sahabat Ibrahim bin Adham melintas saat Ibrahim duduk bersama para temannya yang lain. Lalu sahabat tersebut melihat kea rah mereka namun tidak mengucapkan salam.

فَقَالَ بَعْضُهُمْ :
أَرَأَيْتَ يَا إِبْرَاهِيْمُ كَيْفَ نَظَرَ إِلَيْنَا وَلَمْ يُلْقِ السَّلَامَ عَلَيْنَا؟! ..
Salah seorang mereka berkata: bagaimana pendapatmu wahai Ibrahim? Dia melihat kita namun tidak mengucapkan salam?!

فَقَالَ إِبْرَاهِيْمُ :
لَعَلَّهُ مَكْرُوْبٌ ، فَلاَ يَذْهَلُ عَنْ أَصْحَابِهِ إِلاَّ مَنْ بِهِ كَرْبٌ ..
Ibrahim menjawab: bisa jadi dia sedang dilanda kesusahan. Seseorang tidak akan mengacuhkan sahabatnya kecuali karena sedang ditimpa kesusahan.

فَلَحِقَ بِهِ إِبْرَاهِيْمُ وَقَالَ لَهُ : مَالَكَ لَمْ تُلْقِ عَلَيْنَا السَّلَامَ يَا أَبَا فُلَانٍ؟! ..
Ibrahim pun menemuinya lalu bertanya: ada apa denganmu, tidak mengucapkan salam wahai ayah fulan?!

قَالَ : اِمْرَأَتِيْ تَلِدُ وَلَيْسَ عِنْدِيْ مَا يُصْلِحُهَا ( أَيْ مَا يَكْفِي لِحَاجَتِهَا ) ، ثُمَّ انْصَرَفَ ..
Dia menjawab: istriku sedang melahirkan, sementara aku tidak memiliki apa saja yang dibutuhkannya. Lalu dia pun pergi.

فَقَالَ إِبْرَاهِيْمُ لِأَصْحَابِهِ :
وَاللهِ لَقَدْ ظَلَمْنَاهُ مَرَّتَيْنِ ، مَرَّةً أَنْ أَسَأْنَا بِهِ الظَّنَّ ، وَمَرَّةً أَنْ تَرَكْنَاهُ حَتَّى احْتَاجَ !!
Lalu Ibrahim pun berkata kepada para temannya: Demi Allah, sesungguhnya kita telah menzholiminya dua kali. Pertama kita sudah berprasangka buruk terhadapnya, kedua kita sudah mengabaikannya sehingga dia membutuhkan sesuatu.

ثُمَّ اقْتَرَضَ إِبْرَاهِيْمُ دِيْنَارَيْنِ ، اِشْتَرَى بِدِيْنَارٍ مِنْهَا لَحْمًا وَعَسَلًا وَزَيْتًا وَدَقِيْقًا ، وَأَسْرَعَ بِهِمْ إِلَى بَيْتِ صَاحِبِهِ ..
Ibrahim pun meminjam uang dua dinar, lalu dengan satu dinarnya dia membeli daging, madu, minyak serta tepung. Lalu dia bergegas menuju rumah sahabatnya.

فَلَمَّا طَرَقَ الْبَابَ قَالَتْ زَوْجُ صَاحِبِهِ وَهِيَ تَتَوَجَّعُ : مَنْ بِالْبَابِ؟ ..
قَالَ : إِبْرَاهِيْمُ بْنُ أَدْهَمَ ، خُذِيْ مَا عِنْدَ الْبَابِ ، فَرَّجَ اللهُ عَنْكِ ، ثُمَّ انْصَرَفَ ..
Ketika dia mengetuk pintu, istri sahabatnya menyahut dalam keadaan kesakitan: :siapa yang ada di pintu?
Dia menjawab: Ibrahim bin Adham!, ini ambilah yang ada di pintu, semoga Allah melapangkanmu. Lalu Ibrahim pun pergi.

فَلَمَّا فَتَحَتْ وَوَجَدَتْ الْحَاجِيَاتِ وَفَوْقَهَا الدِّيْنَارُ الْآخَرُ ، سَمِعَهَا مِنْ بَعِيْدٍ تَدْعُوْا مُتَأَثِّرَةً وَتَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ لاَ تَنْسَ هَذَا الْيَوْمَ لِإِبْرَاهِيْمَ أَبَدًا ..
Ketika istri sahabatnya membuka pintu, dia pun mendapati berbagai bahan makanan, dan di atasnya ada uang satu dinar. Dari jauh sayup-sayup Ibrahim mendengar wanita itu berdoa terharu, mengatakan: ya Allah jangan pernah Engkau lupakan kebaikan Ibrahim hari ini, selama-lamanya.

كَمْ مِنَ الْمَكْرُوْبِيْنَ فِي زَمَانِنَا هَذَا يَنْتَظِرُوْنَ طَعَامَ إِبْرَاهِيْمَ وَدِيْنَارَهُ ؟
Berapa banya di zaman ini orang-orang yang sedang ditimpa kesusahan menunggu-nunggu makanan dan dinar Ibrahim bin Adham

فَكُنْ كَمِثْلِ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ أَدْهَمَ وَابْحَثْ عَنْ مَكْرُوْبٍ خَاصَّةً قَرِيْبٌ لَكَ اَوْ صَدِيْقٌ وَلاَ تَنْتَظِرُهُ يَحْتَاجُ اَنْ يَسْأَلَ أَوْ يَطْلُبَ (خَاصَّةً إِنْ كُنْتَ مُقْتَدِرًا وَلاَتَنْسَى إِبْرَاهِيْمَ قَدِمَ دِيْنَارَيْنِ فَقَطْ وَقَدْ اِقْتَرَضَهَا ) فَرُبَّمَا تَسْمَعُ دَعْوَةً اَوْ بِظَهْرِ غَيْبٍ لَا تَسْمَعُهَا تَكُوْنُ سَبَبًا لِنَجَاحِكَ وَفَلَاحِكَ وَفَوْزِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ..
Jadilah seperti Ibrahim bin Adham, dan carilah orang yang sedang susah, terutapa orang terdekatmu, atau temanmu. Jangan tungguh dia membutuhkan sesuatu dengan meminta atau mengemis. Terutama jika kamu mampu dan jangan lupakan bahwa Ibrahim memberikan dua dinar yang dia pinjam. Bisa jadi engkau nantinya mendengar doa, atau tanpa sepengathuanmu, yang tidak engkau dengar dan doa itu menjadi sebab keberhasilan, kesuksesan dan kemenanganmu di dunia dan akhirat.

*Carilah disekitar kita, mereka yg menunggu uluran tangan kita, tapi mereka menjaga kehormatan mereka, shg tdk datang meminta.*

KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang