PROLOG

182 26 11
                                    


Damai, namun ada yang terlipat
Pedih, juga ada yang menyipit

Beban menggunung di punggung
Mendatangkan derita semu
Adaptasi dengan waktu
Berubah menjadi angin biru

Telah sampai di persimpangan
Gelap itu menguliti tubuh
Pasir itu bagai peluru
Tak ada yang singgah

Akhirnya waktu berpihak
Angin itu mendatangkan badai
Huru hara bermekaran
Mawar berguguran
Angin telah berkorban

Semua berakhir
Lega terasa
Bersama nyeri yang membara

Ia berhasil membuka kunci itu
Terima kasih ingin diucap
Namun kepada siapa
Musim semi telah lewat

Telah hilang
Angin menghilang
Membawa benang kenangan
Menjejakkan suci di setiap tikungan

Benihku telah terbang
Bersamamu
Menjadi Aku yang baru
Terima kasih

//
Maaf, cerita ini diawali dengan puisi ga jelas, baru pemula soalnya:v

Saya akan lanjut update (bener kan tulisannya) kemungkinan pas liburan, [bentar lagi PAT:'v]. Karena cerita ini juga belum tuntas, setuntas tuntasnya cerita yang tuntas.

Jadi tolong maafkan daku yang kemungkinan besar akan update telat, yang juga sepertinya akan hiatus tanpa pengumuman.

Gomen'nasai!

-Orang Keche

Locked Tanpopo [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang