chap 3

945 86 5
                                    

"Akhirnyaaaaaaaaaaa kita keluar dari neraka. Huhhhhhhh,,,,,legaaaaaanya."

"Hentikan teriakanmu Kiba kau membuat kami malu. Tapi benar juga katamu akhirnya kita bisa keluar dari tempat terkutuk itu."

"Kalian berdua benar2 berlebihan. Aku rasa itu tidak begitu buruk. Ini pertama kalinya aku naik kereta, tapi bagiku ini cukup menyenangkan. Apa lagi pemandangan di perjalanan tadi benar2 indah."

Ino mendekati Sakura. Dia menempelkan punggung tanganya ke jidat lebar Sakura."Tidak panas".

"Apa maksutmu pig?aku tidak sakit baka."

"Aku hanya heran saja. Seorang Haruno ternyata menikmati pengalaman pertamanya naik kereta."

"Itu karna Sakura tidak berdiri seperti kita.
Dia enak dapat tempat duduk. Sedangkan kita harus berdesak desakan dengan banyak orang" timpal kiba dengan raut cemberut.

"Kalian benar-benar berisik. Aku ingin tidur,hoooaaaammm."

" Dasar rusa pemalas kerjaanmu hanya tidur terus " timpal Ino menjewer telinga Shikamaru

"Itai,,,lepaskan baka."

Naruto hanya menggelengkan kepala melihat keributan yang di buat teman-temannya.
Sudah sangat biasa baginya melihat keributan kecil seperti ini. Tapi itu juga yang membuatnya bisa tersenyum. Rasanya kebersamaan ini begitu hangat, beda dengan mansion Namikaze yang dingin.

Neji mengedarkan pandanganya di stasiun oto. Mengabaikan perdebatan teman-temannya. Hingga retinanya menangkap seorang lelaki paruh baya yang berlari menghampiri mereka.

"Sumimasen. Apa kalian dari konoha?."

"Iya,anda siapa?." Gaara menjawab pertanyaaan pria itu karna dia yang paling dekat denganya.

"Perkenalkan saya Umino Iruka. Kalian bisa memanggilku paman Iruka. saya diminta menjemput anak- anak muda yang berasal dari konoha. Apa kalian kenal dengan nona Sasuke?."

"Kami mengenalnya" jawab gaara

"Ah berarti benar kalian pembantu baru nona Sasuke. Yokatta akhirnya bertemu " ucap iruka sambil tersenyum. Tak sadar perkataanya membuat aura2 hitam bermunculan disekitarnya.

"Apa paman baru saja bilang kami pembantu?. "

"Dan maksut paman kami pembantu si cupu itu?" tanya Naruto dan Sakura memperjelas perkataan Iruka tadi dan dengan polosnya tanpa sadar aura2 hitam kian pekat disekitarnya, iruka mengangguk dengan senyum serta watadosnya.

"SASUKE MATI KAU" teriak mereka serempak dan sekata termasuk Gaara dan Neji yang biasanya pendiam menjadi ikutan berteriak.  Iruka mengelus dada karna terkejut dengan teriakan mereka. Orang -orang disekitar hanya memandang sekilas tanpa peduli. Mungkin hanya orang gila pikir mereka yang melihatnya.

Ditempat Lain.

Kenapa aku merasa merinding. Mungkin hanya perasaanku saja? lebih baik kulanjutkan tidur siangku.
.

.

.

.

.




Setelah melewati perjalanan yang jauh akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang nampak masih asri, dengan bangunan rumah yang semuanya terbuat dari kayu. Belum lagi bunga yang di gantung serta ditanam di beranda dan di halaman depan rumah menambah keasrian rumah tersebut.

"Wah apa ini rumah paman?." Mata Naruto berbinar senang melihatnya. Apalagi udara disini sangat sejuk meskipun waktu sudah menunjukan pukul 03.00 sore. Belum lagi pemandangan disekitarnya, dimana banyak pohon pinus dan cemara berjejer rapi di tepi jalan. Pegunungan otogakagure memang yang terbaik pikirnya.

"Sudah puas melihat pemandanganya."
Suara Sasuke mengintrupsi mereka yang sedang menikmati keindahan alam sekitar.
Sasuke bediri angkuh didepan pintu dengan tangan terlipat di dada. Membuat seluruh perhatian mereka beralih pada sasuke.

"Ara, paman nanti tidak usah memasak makan malam."

"Eh kenapa non,mak-maksudku kenapa sasuke-chan melarang paman memasak?." Iruka segera meralat ucapanya ketika mendapat death glare gratis dari Sasuke. Walaupun obsidan itu tertutup kaca mata tebal,entah kenapa Iruka bisa merasakan tatapan menusuk dari pemilik obsidan itu.

"Karena Ino dan Sakura yang akan memasak makan malam"ujar sasuke santai.

"APA?." Teriakan dan tatapan tak percaya dilayangkan Ino dan Sakura pada Sasuke. Mendengar teriakan mereka Sasuke hanya mengorek telinga kananya dengan jari telunjuk tangan kiri sedangkan tangan kananya berkacak pinggang,

"Bisakah kalian sehari saja tak berteriak?aku bisa tuli mendadak karna kalian."

"Kenapa kau menyuruh kami memasak?" tanya
Ino yang tidak terima di perintah oleh Sasuke.

"Apa salah?aku menyuruh kacungku memasak? atau kalian mau bilang tidak bisa memasak dan menyerah,lalu semua akan tau kalau kalian pecundang "kata Sasuke dengan menekankan pada kata pecundang untuk meprovokasi mereka. Tidak lupa dengan seringai yang terpasang apik diwajahnya membuat Sakura serta Ino geram.Mereka mengepalkan kedua tanganya.

"Kau-"

"Baiklah kami akan memasak. Akan kutunjukan padamu bahwa kami bisa memasak masakan yang rasanya tidak akan pernah membuatmu melupakanya lihat saja nanti" kata Sakura Menyela perkataan ino.

"Ayo pig kita buktikan pada nerd sombong ini tentang kemampuan memasak kita "ajak Sakura pada Ino. Ia menarik ino masuk ke dalam rumah sedangkan Ino hanya diam saja ketika sakura menariknya. Sepertinya dia masih meloading perkataan Sakura.

"Dan untuk kalian ber lima." Suara sasuke kembali menarik perhatian mereka yang sedang melihat adegan sakura yang menarik ino.

Sasuke terlihat sedang berpikir untuk memberikan tugas pada mereka berlima. Dan ting seakan mendapat ilham. Ia tersenyum sangat lebar membuat lima orang yang berada didepanya merinding seketika.

"Kenapa perasaanku tidak enak ya" ucap Kiba diangguki empat orang lainya.

"Baiklah aku menemukan perkejaan yang cocok untuk kalian. " Lagi-lagi senyum itu semakin lebar membuat naruto beserta yang lainya bergidik ngeri.

"Masih ada waktu 4 jam sebelum makan malam dan kalian ku tugaskan untuk membersihkan kandang Shiro. Mudah kan dan tak ada penolakan. Selamat bekerja" kata sasuke meninggalkan mereka yang bingung dengan siapa shiro.

"HEY SHIRO SIAPA MAKSUTMU." 
Naruto berteriak dari luar karna Sasuke sudah masuk ke dalam rumah.

"TANYAKAN SAJA PADA PAMAN IRUKA."

"Shiro itu siapa paman?" tanya neji kepada paman iruka yang hanya tersenyum kaku.

"Sebenarnya Shiro adalah nama perternakan sapi disini."

"NAAAANII?." Teriakan mereka menggelegar membuat iruka harus mengelus dada karna terkejut. Sepertinya iruka harus melatih jantungnya agar dia tidak mati terkena serangan jantung akibat teriakan mereka.

Selamat bersenang senang minna batin sasuke tertawa nista.

Tbc

Happy reading 😘

Tulip(narufemsasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang