Chap 8

813 70 11
                                    

"I" =dalam hati
"I" = flashback

Nafasnya memburu,jantungnya berdebar kencang karena lonjakan adrenalin yang dia rasakan,kakinya melangkah semakin cepat ,matanya menatap tajam gerbang bewarna hitam yang perlahan menutup.

"Tunggu." genma menoleh saat mendengar sebuah suara dan mendapati seorang gadis yang berlari  kearahnya.

"Biarkan aku masuk genma-san." Genma tersenyum, melihat gadis cantik yang membungkuk dengan tangan yang bertumpu pada kedua kakinya,peluh membasahi dahinya, dia terlihat sangat kelelahan.

"Masuklah," ucap genma membuka kembali gerbang yang akan ia tutup.

"Arigato genma-san," kata sang gadis setelah menegakkan badanya lalu sedikit berojigi untuk kebaikan hati genma.

"Hn, jangan diulangi lagi."

"Hai," ucap gadis itu mininggalkan genma.

"Apa dia murid baru." Genma menoleh kebelakang saat mendengar suara kotetsu.

"Entah." Genma mengendikkan bahunya " tapi sepertinya dia tak asing dan lagi dia juga tau namaku," lanjutnya.

🌸🌸🌸

"Masukkan semua buku pelajaran kalian,karena kita akan melakukan ulangan dadakan," perkataan anko sukses membuat kelas yang tadinya hening menjadi riuh rendah.Banyak para siswa yang tidak setuju dengan ulangan mendadak yang mitarashi anko selaku guru  matematika KIHS lakukan.

"Shit, aku tidak belajar."

"Kenapa harus ulangan mendadak sih."

"Dasar guru menyebalkan."

"Itulah sebagian protesan murid 3A.Meskipun mereka hanya berbisik dengan kawan sebangku, karena tidak mungkin mereka berani mengatakanya didepan anko yang termasuk jajaran guru paling killer selain asuma dan kakashi tentunya.

Naruto melirik meja kosong yang berjarak satu meja di sebelah kananya.meja yang berdekatan dengan jendela itu sudah seminggu lebih tak berpenghuni.

Hinata merasa gugup saat merasakan lelaki pujaan hatinya melirik kearahnya.Ia menundukkan kepalanya helaian indigonya menyembunyikan rona tipis di wajahnya.

"Baka,kau membuatnya malu." Naruto melirik kiba yang duduk disebelah kirinya.alisnya terangkat sebelah, bingung dengan maksud kiba.

"Aku tau kau memikirkan sasuke,tapi dengan kau melihat meja sasuke otomatis kau juga sedang melirik hinata dan kau tau kan kakak sepupu neji itu menyukaimu," bisik kiba suaranya ditekan serendah mungkin agar tidak terdengar oleh anko.

"Terserah," jawab naruto acuh, dia tidak peduli dengan perasaan hinata ataupun kumpulan wanita yang mengaku fansnya.

"Dasar kau ini, apa kau tak kasian dengan hinata,lagian dia cantik,kenapa tak kau terima saja dia?," tanya kiba,heran dengan sikap naruto yang tak pernah peduli pada perasaan gadis-gadis yang mengejarnya.

"Aku tidak suka gadis pemalu" jawab naruto dengan memainkan pena yang dipegangnya.

"Ish se-"

"INUZUKA KIBA KAU BISA MENGOBROL DI LUAR." Suara anko membuat atensi seluruh kelas berpindah pada lelaki penyuka anjing itu.

Tubuhnya menegang mendengar suara tegas anko.Kiba menggaruk pipinya yang tidak gatal dan tersenyum kaku untuk mengatasi kegugupanya.

Kiba berdiri,membungkukan sedikit badanya "maaf sensei,aku tidak akan mengulanginya" ucapnya.

"Baik-"

"Tok, tok,tok."

Suara pintu yang diketuk menyela ucapan anko membuat kiba bersyukur dalam hati dan berterimakasih pada siapupun yang berada di balik pintu.

Tulip(narufemsasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang