Part 1

396 42 0
                                    

Terdengar isak tangis pilu dari seorang gadis yang masih setia berada disamping gundukan tanah merah yang terlihat masih basah dengan dipenuhi berbagai macam bunga yang menutupi permukaan gundukan tanah itu.

Dan ntah sudah berapa kali ia berteriak meminta orang yang kini sudah dipendam dalam tanah itu untuk bangun. Membuat siapa pun yang melihat nya merasa iba.

"Rezaaaa.. Bangunnn.. Aku mohon bangun za, hiks hiks jangan tinggalin aku, gak ada lagi yang bisa jagain aku kaya kamu, gak ada lagi yang bisa buat aku nyaman kaya kamu, gak ada lagi yang sayang sama aku kaya kamu.. Bangun za, aku mohon.." ujar gadis itu seraya mengusap batu nisan dihadapan nya dengan air mata yang entah sudah berapa banyak keluar dari mata hazel nya. Bahkan penampilan nya pun jauh dari kata baik, apalagi dengan hati nya yang serasa hilang.

Ia kehilangan, kehilangan sosok pria yang selama ini selalu ada buatnya, ia kehilangan sosok pria yang selalu memperlakukan nya layaknya seorang putri kerajaan, ia kehilangan sosok pria yang menyayanginya dengan tulus, ia kehilangan kekasih hatinya.

"Nak, udah.. Kamu gak bisa begini terus.." ujar sang papah seraya mengelus pundak sang anak.

"Aku bodoh pah, aku gak bisa jaga reza, sekarang aku kehilangan dia untuk selamanya.." ujar gadis itu.

Sang papah yang merasa iba pun akhirnya membawa sang anak kepelukan nya. Memeluk nya erat seolah menyalurkan kekuatan, mengelus punggung nya memberi ketenangan. "Dengerin papah, ini namanya takdir.. Kita sebagai manusia hanya menjalankan apa yamg sudah tuhan tuliskan," ujar sang papah.

"Tapi kenapa harus reza? Aku baru aja ngerasa dicintai dengan tulus, aku baru aja ngerasa bahagia dengan kehadiran nya, tapi kenapa tuhan mengambilnya kembali? Kenapa pah..." gadis itu terus saja terisak dalam dekapan sang papah.

"Karena tuhan lebih sayang reza, tuhan lebih bisa bahagiain reza, tuhan lebih bisa menjaga reza, makanya ia membawa reza bersama nya.. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah berdoa supaya reza tenang dialam sana, berdoa supaya reza ditempatkan disurga nya, bukan malah nyalahin diri kamu sendiri dan memohon reza untuk kembali, itu gak akan pernah bisa sayang," ujar sang papah.

"Sekarang kita pulang, kamu harus istirahat, ok?" ujar sang papah lagi.

Gadis itu hanya mengangguk dan berjalan kearah wanita yang kira kira sebaya dengan mamah nya. Ketika sudah dihadapan nya wanita tadi pun langsung memeluk erat gadis dihadapan nya. "Makasih yah prill.. Makasih udah pernah memberi kebahagian untuk reza walau hanya sebentar, makasih atas segalanya.. Jangan lupain tante yah walau sekarang udah gak ada reza karena kamu sudah seperti anak tante sendiri.." ucap Renna, Mamah dari reza.

"Iya tante, yaudah tante prilly pamit pulang yah, jaga diri tante baik baik, setelah ini pasti kita akan jarang ketemu dan aku pasti bakalan kangen banget sama tante,"

Yaps gadis itu adalah Prilly Latuconsina gadis cantik yang baru berusia 21tahun namun sudah menjadi dokter muda yang sukses, prilly adalah seorang dokter khusus anak disalah satu rumah sakit dijakarta.

Ia juga memiliki seorang kakak perempuan yang seprofesi dengan nya hanya beda nya kakak nya milla agnesia latuconsina ini adalah dokter umum.

Prilly dan milla adalah anak dari seorang pengusaha sukses Rizal latuconsina dan ully djulita.

***

"Pagi mah, pah, kak" sapa prilly

"Pagi.." ujar mereka serentak.

"Alhamdulilah kamu udah mau beraktifitas lagi.. Mamah seneng liat nya" ujar mamah ully seraya menyiapkan sarapan untuk suami dan anak anak nya.

Ya setelah kepergian sang kekasih seminggu lalu prilly memilih untuk istirahat sejenak dari pekerjaan nya, menata hati yang hancur setelah kepergian reza yang membuatnya sangat terpukul.

Kamu [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang