Prilly pov.
Pagi ini, ntah kenapa rasanya aku sangat malas beranjak dari ranjangku ini. Aku masih ingin berada ditempat favoriteku ini, namun aku tak bisa meninggalkan pekerjaanku.
Kalo sudah bicara tentang pekerjaan kepalaku menjadi sedikit berdenyut. Pusing? Ya pasti. Mengingat masih ada beberapa laporan yang belum kuperiksa dan hari ini aku akan bertugas lebih extra karena suster indah yang bisa dikatakan sebagai asistenku sedang izin pulang kampung karena ibu nya tengah sakit, ditambah kondisiku yang sedikit kurang sehat karena kehujanan kemarin.
Akhirnya aku memutuskan untuk beranjak kekamar mandi untuk membersihkan badanku, karena jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi, biar bagaimana pun aku tak bisa meninggalkan pekerjaanku.
Setelah selesai mandi aku sedikit bermake up agar tak terlalu pucat namun tetap terlihat natural dengan dress berwarna peach yang dibalut dengan jas dokter, high heels berwarna putih dan tas yang berwarna senada.
Setelah itu aku keluar kamar, berjalan menuruni anak tangga, berharap dimeja makan sudah ada mamah, papah dan ka milla. Namun nihil, sepi! Itulah yang bisa digambarkan saat ini. Aku membuang nafasku kasar seperti nya untuk beberapa hari kedepan aku harus terbiasa dengan suasana ini. Sarapan seorang diri! Kalian ingin tau kenapa aku sendiri dirumah dan hanya ditemani oleh bi siti asisten rumah tangga dirumahku, itu karena papah harus mengecek kondisi perusahaan yang ada disingapore dengan mamah, sedangkan ka milla sedang ada pertemuan para dokter dibali. Mengapa aku tak ikut? Padahal aku dokter, jawaban nya karena aku dokter khusus anak.
"Non prilly kenapa?" ujar bi siti yang berhasil membuyarkan lamunanku.
"Eh.. Gak papa kok bi," ujarku. "Yaudah aku berangkat dulu yah bi.." lanjutku lagi.
"Gak mau sarapan dulu non?"
Aku menggeleng, ntah lah hari ini aku sedang tidak nafsu makan. "Gak bi.. Nanti aja, yaudah prilly berangkat yah.. Bibi jaga rumah baik baik, assalamualaikum" ujarku.
"Waalaikumsalam.. Hati hati non" pesan bibi.
Aku hanya mengangguk dan berjalan memasuki mobilku yang sudah siap membelah jalan ibu kota.
30 menit kemudian aku sudah sampai dirumah sakit, seperti biasa setelah memarkirkan mobilku aku keluar dari mobil dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit, sapaan demi sapaan menghampiriku aku hanya membalasnya dengan senyuman.Setelah sampai diruanganku aku langsung berkukat dengan setumpuk kertas diatas mejaku. Cukup lama aku berkukat dengan laporan itu hingga aku lupa bahwa sudah saat nya aku memeriksa kondisi pasien kecilku.
Aku pun berjalan kearah kamar pasien kecilku yang pertama yaitu Adit pria kecil yang berusia sekitar 6tahun yang sedang sakit demam berdarah, setelah selesai memeriksa kondisi adit aku langsung berjalan kearah kamar Bella.
Namun saat dipertengahan jalan ada seorang suster yang menghampiriku. "Maaf dok ada pasien baru yang harus ditangani sekarang" ujar suster itu.
Aku pun mengangguk dan berjalan mengikuti suster tersebut, dan aku akan memeriksa bella setelah menangani pasien ini.
***
Author pov.
Ditempat lain seorang pria tampan tengah bimbang, ia bingung harus kemana? Ke kantor mengerjakan pekerjaan yang sedang menumpuk itu atau pergi kerumah sakit menjenguk keponakan kesayangan nya. Ntah lah.. Disatu sisi ia ingin sekali pergi kerumah sakit untuk menjenguk keponakan nya, apalagi ia sudah ingkar janji dengan keponakan nya itu, ia mengatakan bahwa kemarin ia akan datang menjenguk namun nyata nya tidak! Karena ada meeting dadakan. Namun disisi lain dikantor nya sedang banyak kerjaan. Ahh seperti nya ia benar benar bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [ Slow Update ]
RomanceMaaf, untuk cerita ini tidak ada deskripsi ceritanya.. Jdi buat yg penasaran dan pngen tau, langsung ajjh baca dan ikuti terus kisahnya.. Jgan lupa follow juga yah..