Clorinda pun mulai mencari dan mendapatkannya.
" Yeyyy gue dapat gaes, " kata Clorinda bangga.
Tiba-tiba ia tersadar dengan laki-laki disampingnya.
" Eh lo -- Astaga, " Clorinda kaget lalu menutup mulutnya.
Laki-laki itu menunjukkan wajah datarnya.
" K-kok lo bi-bisa d-disini, sih? " tanya Clorinda gugup.
Albert hanya menaikkan kedua bahunya aduh tak acuh.
Clorinda pun mematikan hp nya. Lalu ia pun beranjak untuk pergi. Tapi Albert menahannya.
"Apa lagi?" tanya Clorinda .
Albert menunjuk bangku yang didudukinya dengan dagu nya.
"Apa sih Mr. Limbat? Maaf ya kak. Saya tidak ngerti. Aduhh. Ngomong apa sih? " kata Clorinda frustrasi.
Albert memutar bola matanya jengah.
" Duduk. " kata Albert.
Clorinda pun duduk sambil bersungut-sungut.
"Cuma buat nyuruh duduk aja lama banget." kata Clorinda kesal.
Clorinda menunggu Albert untuk angkat bicara.
"Lo tadi nyuruh gue duduk. Tapi kok sekarang lo gak ngomong - ngomong juga sih? Argghhh.. Frustasi gue lama-lama " Clorinda pun membuat memandang Albert dengan sinis.
Clorinda mulai berbicara dengan Albert memakai bahasa lo-gue. Begitupun dengan Albert. Clorinda juga enggan memanggilnya dengan embel-embel kakak.
Albert hanya diam. Bahkan dia tidak sedikit pun memandang ke arah Clorinda.
"Yaudah. Gue pergi aja," Clorinda mulai habis kesabarannya.
Clorinda pun berdiri namun langsung ditahan Albert dengan cepat.
Albert pun menarik Clorinda hingga Clorinda kembali duduk disampingnya.
"Apa lagi?! " bentar Clorinda.
Albert hanya diam dengan tatapan datar tanpa memandang Clorinda.
"Duhh.. Lo ngomong kek. Buruan." paksa Clorinda tapi Albert tetap diam.
"Lo mau nunggu gue lumutan?! Ini udah 20 menit!! " kesal Clorinda.
Albert tetap dengan tatapan datarnya. Lalu sedetik kemudian dia mulai membuka suara.
"Gak jadi. Gue lupa. Lo pergi aja sana" usir Albert.
Clorinda menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.
"Ngumpat dosa bukan? " tanya Clorinda dengan datar.
Albert mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh.
"Gak tau. Kan lo punya otak. Mikir aja sendiri. Otak kita itu udah dirancang untuk memikirkan banyak hal. Dan secara pemikiran dan dari berbagai sudut pandang lo bisa mempertimbangkan -- "
" Aduhh. Udah deh. Gue udah pening entah apa aja yang lo bilangin gue gak ngerti. Omongan lo itu semua gak masuk ke otak gue dan gak bisa membuka dan merubah pemikiran gue. "
Albert pun memalingkan wajahnya dari Clorinda. Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia menatap anak-anak yang sedang bermain bersama.
" Denger ya. Bahasa Indonesia yang benar adalah mengubah bukan merubah. Menurut penelitian, merubah adalah kata dengan imbuhan yang salah. Kata 'merubah' sendiri hanya berasal dari omongan sehari-hari yabg pada dasar nya tidak tepat. Jadi ingat ya. Mengubah bukan merubah, " kata Albert panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENIUS
Teen FictionPLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!!! ?️?️ OK. Ini sebenernya cerita anaknya dari cerita aku yg "Waiting" . Cerita aku yg waiting udahan aja. Aku udah kehabisan akal . Jadi fokus kesini aja ya. Clorinda Gaozhan Amira. Cewek yang benci dan sangat benci deng...