1.

43 2 0
                                    


Erika POV

Perkenalkan, nama aku Erika Anindya Putri. Bisa di panggil Erika atau Er. Aku anak bungsu dari 2 bersaudara. Aku adalah mahasiswa jurusan Sastra Jepang di salah satu Universitas Negeri di Bandung. Kakak aku cowok namanya Aninditya Derka Putra. Aku adalah mahasiswa akhir yang sebentar akan wisuda.

Aku akan menceritakan kisahku tentang seseorang yang mengenalkanku tentang Cinta.

Mengapa aku ingin bercerita tentang dia? Ya sekali lagi, karna aku tiba-tiba teringat tentang dia malam ini.

-----------------------------------------------------------
Semua berawal saat aku duduk di bangku SMP. Aku menyukai seorang cowok, dia adalah kakak kelasku.

Awalnya aku suka memperhatikan dia saat bermain gitar dalam ibadah hari sabtu yang diadakan oleh sekolahku, tapi entah mengapa aku mulai menyukainya apa adanya. Pikirku ini hanyalah Cinta monyet yang nantinya akan terlupakan saat aku sudah tidak bertemu lagi dengannya. Tapi aku salah, karna buktinya hingga aku lulus SMP dan pindah ke kota Bandung aku masih tidak bisa melupakannya, perasaanku masih tetap sama bahkan bertambah kepadanya.

Saat lulus SMA aku sempat berpacaran dengan seorang cowok bernama Dio. Dia adalah teman Gerejaku. Dia juga merupakan pacar pertamaku. Berpacaran dengannya membuatku sejenak melupakan Cinta Pertamaku dan berfokus kepadanya. Satu tahun lebih aku menjalin hubungan dengan Dio, aku menyukainya, tapi aku merasa ada yang aneh dengan perasaanku. Hingga tiba-tiba Dio meminta putus dengan alasan ingin menjadi temanku saja, jujur aku sedih, tapi aku akhirnya mengiyakan dan anehnya perasaanku menjadi sedikit lega.

Kejadian itu sudah 3 tahun berlalu dan aku sudah melupakan Dio. Aku juga tak pernah berpacaran lagi. Aku memilih untuk tidak berpacaran dan fokus pada kuliahku, lagi pula hatiku sudah kuberikan pada Dia yang tak sempat kumiliki.
-----------------------------------------------------------

Aku tertawa mengingat kisah cintaku. Tak ada yang berakhir bahagia. Ini juga salahku, karena aku terlambat mengakui perasaanku kepadanya, aku terlalu percaya bahwa perasaan yang kupunya hanyalah Cinta monyet. Aku baru menyadari bahwa aku bukan sekedar menyukainya tapi aku mencintainya, itupun saat aku telah berpacaran dengan Dio.

VAREKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang