sebelas

2.2K 296 1
                                    

"gue gak suka lo deket sama si caca,"

"lo gak suka gue yang deket caca apa lo gak suka liat jaemin yang deket sama caca?"

cewek berambut panjang dan berponi itu memandang cowok didepannya gak suka. sedari istirahat pertama mereka ngobrol di gudang sekolah yang memang buat mereka ngobrol kalau berduaan saja.

"mark gue gak suka lo deket sama dia!"

"lo gak suka gue yang deket caca apa lo gak suka liat jaemin yang deket sama caca?" tanya cowok yang ternyata mark itu.

cewek didepannya semakin memandang mark tidak suka. mark menghela napas dan mengusak rambut cewek di depannya gemas.

"jangan gara - gara perjodohan lo jadi gini. lo bebas mau sama siapa aja. jaemin sekalipun," ujar mark lalu meninggalkan cewek itu dengan penuh rasa bersalah.

bukan mark yang mulai. tapi cewek itu lah yang mulai.

"chika, putusin sekarang sebelum lo berubah pikiran. jangan pernah sakitin siapapun. jaemin, caca atau herin sekalipun."

mark benar - benar pergi. membuat cewek bernama chika itu menggeram kesal.

"awas lo ca!"

•••

jaemin membeli 2 pocky. ini bukan tanpa alasan. jaemin sengaja beli itu untuk caca. mungkin jaemin berfikir dirinya gila. tapi jaemin memang benar - benar melakukan itu untuk caca.

buktinya jaemin sekarang sudah berada di perpustakaan. menurut herin, caca ada di perpus untuk minjam buku fisika.

"ca ini bua-"

jaemin tersentak. ini pertama kalinya jaemin melihat sesuatu yang bahkan gakpernah ia bayangkan sebelumnya.

yang jaemin liat saat ini adalah, caca yang sedang tertidur di meja dengan jeno yang sama seperti caca. posisi mereka berhadapan.

simple tapi menurut jaemin ini menyakitkan. gak tau kenapa, jaemin enggan untuk melihatnya dan memilih berbalik badan.

"kenapa sakit ya?"

tanpa mikir apa - apa lagi jaemin meninggalkan perpustakaan dan kembali berkumpul dengan temannya. mencoba melupakan rasa sakitnya.

di samping itu caca terbangun. kaget karena dia kenapa bisa sampe tertidur? caca melirik jam tangannya. 5 menit lagi jam istirahat akan habis.

caca menoleh ke jeno. tadi mereka sempat belajar bareng. kebetulan jeno yang bisa fisika dan caca yang bego fisika.

caca menulis sesuatu di atas kertas dan di taro di depan jeno. caca hanya menuliskan ucapan pamit. caca takut membangunkan jeno.

segera caca kembali ke kelasnya yang untungnya belum ada guru.

"kenapa rin?" tanya caca heran.

herin menatap keheranan, "jaemin gak samperin lo?" tanya herin malah balik nanya.

caca menggeleng, "gak." ujarnya singkat.

pocky ; na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang