sepuluh

2.6K 293 23
                                    

senin pagi ini penuh dengan kejutan bagi caca. pasalnya, jaemin udah stay di depan rumah dia. ya walaupun rumahnya depan - depanan sih, tapi sama aja caca ngerasa si jaemin udah nunggu dia.

caca sih gak ngerasa geer, tapi nyatanya jaemin emang bener - bener lagi nungguin dia. jaemin yang lagi sibuk manasin motor tapi matanya menatap caca dan bibirnya menyunggingkan senyuman manisnya.

caca kesedak susu cokelatnya. ya gimana caca grogi diliatin gitu. apalagi sama doi.

eh udah doi nih ya?

"dek, berangkat bareng abang gak?" tanya yuta yang tiba - tiba tanpa liat situasi. buat si caca menoleh kaget ke abangnya.

untung ganteng, "gak masih pagi banget ini. duluan aja bang," jawab caca seadanya sambil nerusin makan rotinya.

kebiasaan baru caca, sarapan di luar rumah. katanya liat pemandangan pagi di kompleknya. sekalian liat jaemin:)

yuta mengelus pucuk kepala caca, "yaudah hati - hati ya! oh ya abang pulangnya malem banget nanti, gapapa kan?" tanya yuta lagi. caca mengangguk sebagai jawaban.

"abang pamit, assalamualaikum." pamit yuta.

"waalaikumsalam," ujar caca setelah menelan rotinya.

yuta ke bagasi mobil untuk mengambil mobilnya. namun saat hendak ingin membuka pintu mobil, yuta dikagetkan kehadiran jaemin yang udah ada di depan yuta.

"assalamualaikum, pagi bang yuta." sapa jaemin dengan diiringi senyuman manisnya.

yuta menutup kembali pintu mobilnya, "pagi jaemin. ada apa?" tanya yuta.

jaemin menggaruk kepala bagian belakangnya. kebiasaan baru jaemin kalau grogi.

"i-ini b-bang mau ajak caca sekolah bareng." ujar jaemin malu - malu gitu.

yuta senyum, "kenapa izin ke gue? noh langsung aja ke anaknya," ujar yuta sambil melirik ke caca.

caca denger kok, dia juga lagi usaha ngontrolin detak jantungnya.

"hehe, ya kan izin abangnya dulu baru ke cacanya hehe." ujar jaemin agak relaks.

yuta mengusak lembut rambut jaemin lalu melirik arlojinya, "yaudah kalau mau bareng mah gapapa, gue duluan ya udah agak telat." pamit yuta.

jaemin gelagapan, "o-oh ya bang maaf hehe," ujar jaemin lalu memudurkan tubuhnya agar tidak tertabrak mobil yuta.

yuta masuk ke mobilnya dan menjalankan mobolnya. jaemin menatap kepergian kakak laki - lakinya caca itu.

"ayok?" ujar jaemin setelah kepergian yuta. caca menoleh ke jaemin.

jadi caca dari tadi itu diem aja denger percakapan yuta sama jaemin tadi. caca tuh ngerasa kayak di istimewakan oleh jaemin.

apa caca doang yang ngerasa?

jaemin balik ke rumahnya. pamit ke orang tuanya dan abangnya itu. lalu jaemin mengambil motornya dan menjalankan motornya ke depan rumah caca.

"ayok ca! mau telat? gue sih gapapa kalau telat, lo mau?"

caca yang sadar segera mengambil tas yang ada di meja teras rumahnya. caca mendekati motor jaemin dan menerima helm dari jaemin.

"ini helm siapa?" tanya caca melihat helmnya berbeda dari helm yang kemaren ia pakai.

helm sekarang tuh warnanya senada dengan warna helm jaemin. cokelat. cuman caca ada gambar boneka beruangnya gitu.

"punya lo," ujar jaemin.

caca menatap jaemin bingung, "kok?" hanya itu yang dapat caca jawab.

pocky ; na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang