lima belas

2K 265 13
                                    

jeno mengetik asal ponselnya. sedari 2 jam yang lalu setelah shalat maghrib jeno terus mengetik sesuatu di ponselnya yang entah apa yang ia ketik. asal saja.

padahal di layar ponselnya tertera nama caca. inilah yang jeno gak paham sama hatinya sendiri. disisi lain dia ingin 'memperbaiki' keadaan tapi disisi lain ia ingin caca mengerti situasinya.

"jeno?"

jeno menoleh saat namanya dipanggil dari luar. ah itu pasti mommynya yang nyuruh dia makan malam. padahal kebiasaan jeno tuh jarang makan malam.

"ya mom?" jawab jeno tanpa beralih atau gerak sedikitpun dari bermalas - malasnya.

"ayok turun nak kita makan," ujar mommynya dengan nada halus dan lembut.

jeno membuka kenop pintu kamarnya, "mom jeno males makan malem kan," ujar jeno kepada mommynya.

sang mommy mengelus rambut jeno, "yaudah mau mommy bawain apa ke sini? apel? jeruk?" tanya mommy masih dengan suara keibuannya.

jeno menggeleng, "gak deh mom makasih. aku tutup ya pintunya," ujar jeno ke mommynya.

"kamu kapan mau terima kenyataan jen?" sebelum jeno menutup pintu kamarnya dia sempat mendengar mommynya ngomong begitu.

jeno senderan di pintunya, "gak akan bisa mom. sampai kapanpun," lirih jeno lalu kembali tiduran di kasurnya.

jeno menatap layar ponselnya kembali. tanpa pikir dua kali dia menekan dial call seseorang yang selalu ingin dia hadirkan di hidupnya.

alay beut bahasa aing:"(

"assalamualaikum? ada apa jeno?"

jeno tersenyum. baru denger suaranya aja jeno udah mau peluk dia aja.

"bisa kita ngobrol sebentar?"

•••

dan disinilah sekarang. caca yang mendapatkan telefon dari jeno segera menuju ke cafe yang di suruh jeno. yap jeno tadi nelfon caca untuk menemaninya bermalam sabtu di cafe kesukaan jeno.

caca sudah menunggu lama. tapi jeno tak kunjung datang. caca terus melirik keluar cafe dan jam tangannya. tapi, kenapa jeno tak kunjung datang?

"jeno kemana sih?" gumam caca. tapi caca gak nyerah, dia masih ingin menunggu jeno sampai datang. karena caca sudah berjanji pada jeno tadi berapa lama jeno datang nanti caca akan setia menunggu.

ting!

seperti biasa sama seperti semua cafe kalau ada pengunjung datang pasti bel itu berbunyi. caca mendongakkan kepala, berharap itu adalah jeno yang datang.

caca senyum, dugaannya benar yang datang adalah jeno. tapi seketika senyuman caca luntur.

jadi, jeno telat karena dia jemput pacarnya?

caca mencoba menahan rasa sakit di dadanya. caca bingung, ini kenapa dia tiba - tiba ngerasa sakit yang begitu sangat menyiksa ya? bahkan caca gak yakin kalau dia suka sama jeno.

gak gak, caca tuh anggap jeno cuman sebagai teman. gak lebih. sama seperti caca ke jaemin, mark, haechan dan renjun.

caca memperhatikan langkah jeno. sempat bertatap mata dengan jeno juga, tapi ini bukan yang diharapkan caca.

kenapa jeno membuatnya bingung?

disaat jeno memberikan notes bahwa dia duck prince. disaat dia di suruh untuk janji menunggu apapun yang terjadi. disaat jeno selalu menyempatkan diri untuk memberikan semangat kepada caca.

pocky ; na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang