18.

1.8K 248 15
                                    

caca berjalan di sekitar koridor sekolah. tujuannya sih cuman satu, ke kamar mandi.

caca masuk ke satu bilik kamar mandi. lagi menjalankan kewajibannya caca mendengar percakapan siswi yang ada di depan biliknya.

"gue bakal abisin itu orang hari ini,"

"serius lo?"

"ya lah. gue gak mau dia ngerebut cowok orang!"

"gue setuju sih tapi gimana caranya?"

"gampang lah cewek kayak dia di suruh juga mau,"

caca denger percakapan itu. tapi dia gak perduli dan gak mau tau. karena menurutnya itu bukan urusannya.

caca keluar dari bilik kamar mandi dan merapihkan bajunya yang kusut itu. pada saat caca keluar orang yang ngobrol di depan wastafel itu masih ada ternyata.

caca menoleh ke cewek itu.

oke, caca akan menarik kata - kata dia yang gak perduli sama urusan yang satu ini.

'cewek itu' yang dimaksud 3 siswi didepannya ini adalah dirinya. dapat diliat kalau chika ada di antara 2 siswi itu.

chika melipat kedua tangannya di depan dada lalu mendekat ke caca. tak lupa smirk di wajahnya, "gaes baru aja kita omongin udah ada aja nih orangnya di depan mata," ujar chika ke kedua temannya.

kedua teman chika itu saling bertatapan. yang satu namanya alya dan satu lagi namanya vio.

caca menelan ludah berat dan menatap chika takut. ya gimana gak takut si chika itu natep cacanya nakutin.

"a-ada apa ya?" tanya caca gugup.

chika semakin memojokkan caca ke tembok. lalu chika memberikan kode kepada alya dan vio untuk menguncikkan kamar mandi.

alya paham dan menempelkan kertas bertuliskan 'toilet rusak' lalu mengunci kamar mandi.

"lo gak tau salah lo apa hm?" tanya chika lembut.

caca menggeleng, "g-gak tau," ujarnya semakin gugup.

chika menjambak rambut caca kenceng, "lo masih gak nyadar hah!?"

caca memegang rambutnya yang di jambak dan merintih kesakitan, "au sakit maaf chik," ujar caca merintih kesakitan.

bukannya ngelepasin malah makin menarik rambut caca semakin kencang buat kepala caca mendongak ke atas.

chika mendekatkan dirinya ke caca, "sekarang lo tau salah lo apa?"

caca sudah menangis. gak kuat sama jambakkan chika yang emang kuat banget. dia bahkan gak bisa jawab pertanyaan chika.

"JAWAB!" teriak chika semakin menjambak rambut caca.

"m-maaf hiks sa-sakit," rintih caca semakin kesakitan.

chika sudah emosi lalu menendang kaki belakang buat caca terjatuh dengan rambut yang masih di jambak chika.

caca semakin menangis, "masih gak tau salah lo apa?" tanya chika sudah di luar kendali emosinya.

caca gak kuat buat ngomong. dia gak tau harus bagaimana. dia gak pernah diginiin sebelumnya.

chika melepaskan jambakkan dari rambut caca lalu menginjak lutut caca sampai berwarna merah.

"au shh- maaf chik," rintih caca sekali lagi.

alya dan vio diem aja liat caca di siksa sama chika.

chika tidak menginjak lutut caca lagi. tapi kali ini menendang lutut caca yang tadi sempat ia injak.

"aUU," rintih caca semakin menjadi.

pocky ; na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang