Thirteen

2.7K 402 24
                                    

Focus : Lucas , Yoojung , Arin

"Aww..." Rintih Arin. Yoojung dan Lucas menoleh ke Arin yang berada dibelakang mereka.

"Lo kenapa rin?" Tanya Yoojung khawatir.

"Kayak ada kayu masuk ke kulit gue" Jawab Arin.

"Coba gue liat dulu" Kata Lucas.

"Pelan-pelan cas..." Kata Arin menahan sakit.

"Lo ada pinset gak jung?" Tanya Lucas setelah melihat dimana kayunya berada.

"Enggak" Jawab Yoojung sambil menggeleng.

"Soalnya kalo gak segera diambil,bakalan infeksi. Pake apa ya?" Pikir Lucas. Arin hanya merintih kesakitan. Sejenak mereka berfikir.

"Nah...pake gunting bisa gak?" Tanya Yoojung setelah menemukan gunting yang berada di dapur.

"Coba aja dulu" Kata Lucas. Yoojung berjalan ke arah dapur.

"LUCAS!!! ARIN!!!" Teriak Yoojung. Lucas dan Arin yang mendengar teriakan Yoojung langsung menghampiri Yoojung.

"Kenapa jung?" Tanya Lucas. Yoojung hanya menangis.

"Ini.." Kata Yoojung sambil menunjuk yang ada di depan dia.

"ASTAGA!!! Doyeon" Kaget Arin. Seketika rasa sakitnya hilang setelah melihat Doyeon yang sudah tidak berdaya.

"ASTAGA!!" Kaget Lucas sambil menutup mulutnya dengan satu tangannya.

"Hiks....Doyeon...kenapa lo kayak gini?...hiks...nanti gak ada yang nemenin gue lagi,kalo gue gak bisa tidur...hiks...siapa nantinya yeon?...hiks...nanti siapa yang mau dengerin curhatan gue yeon?..hiks...hiks...SIAPA YEON?...hiks..." Tanya Yoojung ke Doyeon sambil menggoyang-goyangkan tubuh Doyeon. Arin yang melihat Yoojung yang sangat kehilangan Doyeon,ia hanya bisa memeluk Yoojung.

"Gue bisa jung...gue bisa nemenin lo kalo lo gak bisa tidur...gue bisa dengerin curhatan lo setiap harinya..." Kata Arin.

"Tapi...gue masih mau Doyeon hidup rin...hiks" Kata Yoojung.

Lucas daritadi hanya menunduk. Sebenarnya,ia sedih,tapi ia tidak mau menangis dihadapan anak cewek.

Lo kenapa mati duluan yeon? - Lucas.
.
.
.

Focus : Mark , Chaeyoung , Arin

"Hiks...Haknyeon....kita terlambat min,mark...hiks...ini semua salah gue...hiks..." Kata Chaeyoung sesenggukan. Ternyata,mereka sudah menemukan Haknyeon yang sudah tidak bernyawa.

"Ini bukan salah lo chae....lo gak boleh nyalahin diri sendiri" Kata Mark.

"Bener chae...ini bukan salah lo" Tambah Mina.

"Nanti gue harus bilang apa ke orangtuanya Haknyeon min?" Tanya Chaeyoung yang masih menangis. Orangtua Chaeyoung dengan orangtua Haknyeon memang bersahabat dengan kecil. Jadi,Chaeyoung sama Haknyeon bisa terbilang dekat.

Mina dan Mark hanya bisa menunduk.

"Hiks...lo gak bisa jawab kan?" Tanya Chaeyoung. Mina hanya bisa memeluk Chaeyoung.

"Udah dong nangisnya chae....gue jadi ikutan sedih nih..." Kata Mina.

"Hiks...hiks..."

"Lo juga gak bisa merutuki diri lo sendiri chae..." Kata Mark.

"Tapi..."

"Gak ada tapi-tapian. Udah ah jangan nangis. Nanti Haknyeon ikutan sedih loh...lo mau? Enggak kan?" Tanya Mina sambil menghapus air mata Chaeyoung yang terus mengalir.

"Makasih min..." Kata Chaeyoung sambil memeluk Mina.

"Makasih untuk?" Tanya Mina bingung.

"Makasih lo udah menghibur gue" Jawab Chaeyoung.

"Sama-sama" Kata Mina di dalam pelukan Chaeyoung. Melihat mereka,Mark hanya bisa tersenyum terharu.
.
.
.

Focus : Dino , Woojin

"Disini bener-bener susah sinyalnya" Kata Dino.

"Tapi kok pesan misterius bisa masuk ya?" Bingung Woojin.

"Mungkin dia pake bolt kali" Kata Dino.

"Bolt? Coba gue pinjem hape lo" Kata Woojin sambil mengambil ponsel Dino tiba-tiba.

"Eh...eh...mau ngapain?" Tanya Dino.

"Udah...lo tenang aja. Gak gue bajak kok" Jawab Woojin santai. Dino hanya melihat tingkah laku Woojin yang daritadi serius banget.

"Nah...gue dapet" Kata Woojin tiba-tiba.

"Dapet apaan?" Tanya Dino bingung.

"Wifi si penjahat" Jawab Woojin.

"Lo tau passwordnya?" Tanya Dino.

"Biasanya sih kalo penjahatnya pembunuh,passwordnya berhubungan dengan psikopat" Jelas Woojin sambil mencoba-coba password yang cocok.

"Kok lo tau?" Tanya Dino.

"Gue gitu loh?!" Jawab Woojin sambil mengangkat kerah bajunya.

"Sialan"

5 menit kemudian...

"YES DAPET!!!" Sorak Woojin.
.
.
.

Focus : Tzuyu , Jihoon , Rocky

"Gue cuma bisa sampe sini doang.." Kata arwah Haknyeon setelah mereka sampai di depan ruang cctv.

"Makasih ya..." Kata Tzuyu. Seketika arwah Hakyeon menghilang begitu saja.

"Hiih..."

"Kenapa hoon?" Tanya Tzuyu.

"Gue merinding lo ngobrol sama arwah Hakyeon" Jawab Jihoon.

"Lebay lo" Kata Rocky sambil memukul kepala Jihoon pelan.

"Shut!! Diem dong...nanti kalo kita ketahuan,gimana?" Bisik Tzuyu.

"Yaudah. Tunggu apalagi? Ayo masuk" Usul Jihoon yang diangguki oleh Tzuyu dan Rocky.

Kriek...

Mereka membuka pintu itu. Orang yang ada di dalamnya menoleh ke arah pintu yang terbuka tiba-tiba. Seketika mereka terkejut melihat yang ada di depan mata mereka.

"Yeri?!"












Nah loh?!
Kok yeri?!


cursed home | 99 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang