Five

83 17 10
                                    

"So love me like you do, lo-lo-love me like you...."

"Next!"

"Cause all of me, love all love you, love your curv...."

"Jelek! Next,"

"Bila nanti saat berpisah tlah tiba, izinkan ku menjaga dirim...."

"Fals! Next,"

"Karena kau tak lihat terkadang malaikat, tak bersayap tak cemer...."

"Kurang tinggi nadanya, next!"

"Don't go look at me with that look in your ey...."

"Kumur apa nyayi? Next!"

"Separuh nafasku terbang bersama dirimu, saat kau tingg..."

"Ngga usah curcol! Next!"

"Dulu kita masih remaja, usia anak SMA, dan kini kamu ada dimana...."

"Dimana-mana ya diam saja, Next!"

"We were staying in Bandung, to get away from your par...."

"Paris kali, Next!"

"Cause I will fall for you no matter what they say, I still love you, I still love you...."

"Masaa?! Next!"

Yaps, ekstra Band sedang melakukan seleksi untuk vokalis. Dikarenakan vokalis mereka mutasi ke sekolah lain dengan alasan yang tidak jelas.

Mereka sudah menyeleksi sedari tadi, namun belum juga menemukan yang memenuhi syarat. Rata-rata dari mereka hanya bermodalkan modus. Tentunya modus terhadap Rega.

"Oke, kita lanjut nanti setelah istirahat! Semangat!?" Teriak salah satu dari anak band spesialis keybord yang diketahui bernama Delon.

Satu per satu peserta seleksi mulai meninggalkan ruang band yang cukup luas ini. Menyisakan beberapa anak yang merupakan anggota band.

"Udahan aja gimana?" Usul Rega sambil merenggangkan otot-ototnya.

"Ngga bisa gitu Ga, sabar bro," Delon menepuk pelan bahu Rega. Kemudian memainkan tuts-tust keyboard asal.

"Anak yang kemarin kok ngga ikut seleksi?" Sahut salah satu dari mereka  yang diketahui bernama Abdul.

Delon bangkit dari duduknya "nanti kali, kantin yuk!"

Satu jam kemudian....

"Nama gue Rizma Alderena, cukup dipanggil Rizma...."

"Nah ini ni cewek yang kemarin," bisik Delon pelan kepada Rega, namun tak dihiraukan oleh Rega.

"....Gue mau bawain lagunya Jaz yang judulnya Dari mata,"

"Eh bentar deh, gue masih mau kepoin dulu karena lo peserta terakhir. Emm... Lagu itu lo persembahin buat siapa?" Tanya Abdul sambil memainkan bolpoin di tangannya.

Rizma mendongakkan kepalanya "Ada deh," jawabnya diakhiri dengan senyum menawannya.

Delon memajukan kursi yang didudukinya "Ada ngga nih, diantara kita-kita?" Lanjut Delon sambil menaik turunkan alisnya.

"Ada kok," Sahutnya sambil berusaha menutupi kegugupannya.

"Gue kan?"

Rega tersenyum miring sambil membetulkan kacamatanya. Ia lalu menatap Rizma dengan intens. Tatapan itu membuat Rizma gugup dan panas dingin. Siapa sih yang ngga gugup ditatap sebegitu intensnya sama Dilan kw?

Let It FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang