Kenapa perempuan selalu memaksakan standard kecantikan mereka pada sesama perempuan?
Karenanya lah perempuan paling bisa menghadirkan luka pada perempuan lain.
------ $$$$$$ ------
Aku pandang badanku di depan kaca, memantaskan diri, perutku sepertinya sedikit lebih gendut.
"Aaah" runtukku, hari ini aku makan terlalu banyak, sebagai sahabat tentu aku tak akan menolak ajakan Sheila makan steik untuk merayakan ultahnya.
Aku segera masuk di toilet dan merogoh tenggorokanku "hueeeek.. Hueeek.." Sebagian makanan pun keluar dan aku merasa puas.
------ $$$$$ -----
"Makanlah Risa, lihat tubuhmu semakin kurus saja" bujuk mama, padahal maka yang dulu kerap menyuruhku untuk diet.
"Mahhh.. Aku sedang diet" tolakku, mama mendengus tidak puas.
"Kau sakit Risa, lihatlah dikaca, tubuhmu tak lebih dari tulang berbalut kulit"
Aku menengok dikaca dan menjerit histeris "Mammaaa lihatt pipiku tembem sekali"
Mama terlihat sedih mendengar jeritanku, mungkin dia sedih aku kembali gemuk.
"Mama lebih suka kamu gemuk sayang" ah mama pasti hanya berusaha menghiburku.
------- $$$$$$$ --------
"Om Guntur, Risa akan dibawa kemana?" Tanyaku, badanku lemas sekali, bahkan untuk menggerakan kepala aku sudah tak mampu.
Om Guntur dan mamah memapahku, aku melihat air mata mama meleleh.
Bayangan tubuhku yang gemuk dikaca lemariku seakan mengejekku
"Aku mau langsing seperti mama om" Kataku lemas.
Dan butiran bening disudut mata mamapun semakin deras.
----- $$$$ ------
Sebuah akun menulis headline "Putri seorang Artis tahun 80an terkena bulimia dan kini dirawat di rumah pemulihan"
Sheila menutup gawaianyaa, dia tersenyum penuh kemenangan. Dia akan merebut semua kebahagiaan Risa yang seharusnya adalah miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulimia
General FictionPerempuan seringkali terjajah oleh standard yang diciptakan orang lain