Pertemuan

725 34 0
                                    

Risa duduk dengan canggung, dia belum mengenali satu pun teman yang hadir, tapi beberapa orang sepertinya memperhatikannya, padahal dia bukan seseorang yang cukup populer.

Sungguh perpaduan yang kejam, seorang introvert sekaligus pemalu, dia tidak bisa berada dalam keramaian, sekaligus merasa tidak cukup percaya diri.

Apa sebenarnya yang salah dengannya? Apa yang membuatnya rendah diri?

Orang tua yang kaya raya dan terkenal, harta yang berlimpah, wajahnya yang tidak terlalu jelek, apalagi dengan bentuk tubuhnya selarang ini, dengan segala kelebihan itu, apa yang membuatnya tidak cukup percaya diri?

"Hey.." Sapa seseorang dengan penuh percaya diri "Kau Risa? Wah sekarang kau jauh lebih.. "

"Lebih cantik" Sahut suara yang lain, dan ketika Risa mendongakan kepala, dua wajah yang sangat dikenalnya pun tampa.

Sheilla masih keliatan cantik, bahkan jauh lebih cantik daripada waktu mereka masih SD.

Dan wajah berlesung pipit itu membuat pipi Risa menjadi memerah dan sesak nafas.

Seandainya saja mereka semua adalah tetangga Clark Kent dari planet Krypton pasti akan mendengar suara detak jantungnya yang berdebar lebih kencang dari biasanya.

"Kau sudah lama?" Tanya Sheila, rambutnya yang panjang digelung memperlihatkan lehernya yang jenjang yang dihiasin sebuah kalung berliontin cantik, Risa seperti merasa pernah melihatnya.

"E.. E.. I.. Iya su.. Sudah agak lama" Jawab Risa dengan gugup, dia berusaha menenangkan jantungnya yang tidak mau bekerja sama.

Datang ke reuni itu sepertinya bukan keputusan yang tepat batin Risa, ada atau tidak ada dirinya sepertinya tidak akan berpengaruh banyak.

"Hei kenapa duduk sendirian, aku temani ya?" Sapa suara ramah itu, lesung pipitnya terlihat jika dia tersenyum dan itu laki - laki membuat jantungnya tidak normal lagi.

"Kau cantik sekarang, mirip sekali dengan tante Yulia, mamamu kan dulu idola mama ku, mamaku hampir tidak pernah melewatkam sinetron mamamu, apa judulnya?"

"E.. Terhanyut?" Jawab Risa ragu - ragu

"Oh iya, Terhanyut, itu sinetron booming dan bikin kaget banget di jaman itu" Dan percakapan mereka mengalir, Risa mulai merasa keputusannya hadir di reuni itu memang tepat.

----- $$$$$ -----

"Risa bangun.. Mau ikut lari bareng mama?" Mama membangunkan sambil membawakan segelas kunir putih

"Jamu ini ma?"

"Bukan jamu, ini wedang, rasanya enak, cobain deh, bagus supaya tidak keputihan, dan kulitnya kencang"

Risa menghirup wedang yang diamgsurkan mama, rasanya memang segar.

"Eh jangan tidur lagi, ayo lari bareng mama, ndak mau kan klo nanti badanmu gemuk lagi?" Bujuk mama yang melihat Risa membaringkan tubuhnya lagi.

Tiba - tiba gawainya berdering, Sebuah pesan sosial media masuk

[ Hello selamat pagi, bagaimana semalam? Sampai dirumah dengan selamat?] Alfian

Membaca pesan itu saja membuat hati Risa sudah berdebar - debar tak karian, pipi nya bersemu merah.

"Siapa?" Goda mama, membuat pipi Risa semakin panas "Pacar ya? Makanya jangan gemuk lagi, tar pacarmu lari, wake up kita lari"

Risa masih memegang gawainya ketika mama keluar dari kamarnya.

Sebuah pesan media sosial kembali masuk

Dari nama yang dia kenal, kenapa tiba - tiba Sheila menyapanya? Bulankah selama ini mereka tidak terlalu dekat?

Bersambung..

BulimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang