Teman senasib.

466 22 1
                                    

Alfian memandang tajam dan penuh tanya ke Sheilla yang masih asyik mempermainkan liontin di lehernya.

"Mengapa? Untuk apa berhutang segitu banyaknya? Untung ada Risa sebagai penjaminnya"

Risa terlihat rikuh, tapi hanya diam menelan pelan steik di hadapannya.

"Terima kasih Ris, coba tidak ada kamu, aku berhutang untuk membiayai hidupku, kalian tau sendiri mama dan papaku sudah lama bercerai dan aku harus bertahan hidup tanpa satu diantara mereka"

Risa memegang tangan Sheila, dia sangat mengerti, papa dan mamanya juga bercerai, hanya dia lebih sedikit beruntung, karena mama tak pernah mengabaikannya.

Tahukah kalian? Seorang anak yang di tinggalkan ayahnya dalam perceraian lebih sulit menghadirkan kenangan indah tentang seorang ayah, daripada yang ditinggal dengan kematian.

Yang tertinggal adalah rasa tidak di inginkam, rasa bersalah merasa menjadi penyebab kepergian sang ayah.

Dan yang lebih menyakitkan perasaan sendirian dan diabaikan..

Risa bisa merasakan apa yang dirasakan Sheilla, tapi Sheilla baru merasakan yang dirasakan Risa sekarang.

------ $$$$$ ------

Sheilla membuka pintu kamar kosnya, merebahkan tubuhnya dan tersenyum culas.

Diraihnya gawai di tasnya dan menulis sebuah pesan private di sebuah akun yang baru - baru ini sering di hubunginya.

[Akting yang keren Ger, bener - bener calon aktor loe, temuin gue ya tar]

Kemudian dia menuju kamar ke kamar mandi, dia sangat ingin bersantai hari ini.

Disiapkannya garam rempah di bath up untuk berendam, kamar kost eksekutif kelas menengah kini sudah banyak yang dilengkapi dengan bath up.

Bagaimana dia bisa membayar gaya hidupnya jika tidak cukup cerdas memutar otak liciknya.

Setelah menabur garam rempah dengan air panas, bau wangi rempah cendana menyeruak, bau beramo rempah khas para putri keraton jawa.

Dicobainya airnya menjadi sedikit hangat, berendam dalam rendaman garam krosok membuat otot tubuh yang kaku karena kelelahan menjadi lebih lemas dan rileks, menenangkan.

Ditambah irisan daun jeruknya mengurangi bau apek karena keringat.

Irisan jahenya memberikan rasa hangat disekujur badan, membuat tubuh menjadi sangat segar.

Inilah saat - saat yang paling menyenangkan dan menenagkan buat Sheila.

------ $$$$$ -------

Risa yang juga telah sampai dirumahpun sudah asyik dengan pikirannya.

Membayangkan senyum Alfian dan lesung pipitnya yang manis, itu adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan.

Apalagi dia merasa menemukan seorang teman yang mempunyai pengalaman yang sama, sayap yang patah karena perpisahan kedua orang tua.

Walaupun dulu Sheila lebih sering menyakitinya, kinu dia merasa bisa memahaminya, merasa begitu dekat karena merasakan persamaan nasib antara mereka.

Gawainya berbunyi, sebuah pesan sosial media masuk, nama laki - laki berlesung pipit yang membuatnya jantungnya tidak pernah normal lagi

[Risa, you a very nice girls, mau dinner sabtu ini?]

Dan tiba - tiba jantung Risa berdetak lebih kencang lagi, pipinya bersemua merah.

"Risa ada apa denganmu?" Tanya mama yang tiba - tiba ada disampingnya.

"Tidak ada apa - apa ma" sergah Risa "Ma, aku boleh meminta sesuatu?"

Mama memandang dengan wajah penuh perhatian "Apa itu?"

Bersambung...

BulimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang