Sheilla

557 31 0
                                    

Sheila mempermainkan liontin dilehernya sambil asyik memperhatikan orang - orang yang lalu lalang, dia tengah menunggu Risa.

Risa yang dulu bulat kini telah bermetamorfosis menjadi gadis yang cantik dengan berat badan yang ideal, tidak kurus pun tidak terlalu gemuk.

Diambilnya gawai di atas meja, belum ada pesan dari Risa, dia mulai membuka sosial media, membaca akun gosip dan terhibur ketika akun itu menelanjangi pribadi seorang artis orbitan yang sedang naik daun

Akun gosip di sosial media memang membuat berjamunya orang - orang "sakit" yang menikmati ketika seseorang ditelanjangi privasinya.

Seperti ada kepuasan tersendiri melihat cacat seseorang yang terlihat sempurna di layar kaca, dan seringkali bersyukur dengan melihat cacat orang lain itu.

Padahal ketika kita tengah menelanjangi aib orang lain, sebenarnya kita menelanjangi diri sendiri di hadapan Allah

"Hai... " sapa sebuah suara malu - malu, sheila mendongak

"Oh hei Risa, apa kabar? Tunggu ya bentar lagi ada kejutan" Jawab Sheilla riang.

Mereka berdoa mengobrol dengan seru, ralat bukan mengobrol tapi Risa mwndengarkan Sheila bicara.

Sheila sebenarnya pribadi yang menyenangkan, dia mudah sekali akrab, tapi ya mungkin sedikit superior.

Risa mengamati Sheila, dia mengagumi teman masa kecilnya itu, selalu kagum dengan kepercayaan dirinya.

Hanya ketika mereka kecil Sheila lebih sering menngganggunya, itu membuatnya tidak nyaman berada disekitar Sheila dan kawan - kawannya.

"Hallo ladies!" sapa sebuah suara bariton, dan wajah berlesung pipit itu menyembul membuat pipi Risa semerah tomat.

Ya Tuhan, maha sempurna kau membuat degup jantung tidak bisa di dengar tanpa stateskop, dan bersyukur planet krypton hanya sebuah dongeng semata.

"Hallo Fian, sendiri?" Tanya Shela sambil clingak clinguk.

"Harsya tidak bisa datang, dia sedang ada event" Alfian duduk di kursi pas di depan Risa.

"Akhirnya kita bertemu lagi ya Ris" Sapa Alfian, untuk menjawabnya Risa membutuhkan beberapa menit untuk menenangkan jantungnya.

"Iya, kebetulan sekali, aku tak tahu klo Sheila juga mengundangmu"

"Mau pesan apa?" tanya sheila ketika pelayan mendatangi mereka.

"Aku mau wedang uwuh saja"

"Wah kamu juga penggemar wedang uwuh?"

Alfian tergelak kemudian mengangguk "Tentu saja, aku penggemar rempah"

"Aku juga wedang uwuh deh" sahut Sheilla segera.

Saat mereka mengobrol sambil menunggu pesanan tiba - tiba seorang laki - laki menghampiri.

"Kamu Sheilla Anastasia bukan? Aku sudah lama mencarimu"

Wajah Sheilla terlihat menjadi pias dan pasi..

Risa dan Alfian saling bertatapan mata tak mengerti, siapakah laki -laki itu?

Bersambung..

BulimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang