[xii - ketemu]

149 16 0
                                    

Sakit ya. Kenangan antara lo sama gue, cuma gue yang inget. Dan lo dengan mudahnya, lupain gitu aja.

♥-♥


"Makasi Loli, udah dengerin cerita gue. Makasi juga udah mau ada di samping gue."Dessi memeluk Loli.

Loli balas memeluk Dessi, "Ya, santai aja napa Dess. Yaudah, ke rumah lo sekarang?"Dessi mendongak, melepaskan pelukannya, "Masih belum siap Lol, lo dong gantian cerita ke gue."

"He? Cerita apaan?"

Dessi mengangkat bahunya, "Terserah, tentang diri lo, cowok yang pernah ada di hidup lo, keluarga lo. Apapun, gue mau denger."Dessi tersenyum.

Loli terkekeh, berdeham sejenak dengan candaannya, "Hm, oke gini, gue ada alasan kenapa badan gue jadi segemuk ini Dess. Ini karena seseorang, seorang cowok yang gue suka sejak SMP."jelas Loli pelan.

Dessi semakin tertarik, dia bertopang pipi, "Kok bisa karena cowok itu?"

Loli tertawa hambar, "yaa, lo tau lah Dess. Gue suka cowok, cowok yang gue suka punya tipe cewek yang dia suka. Dan tipenya itu dia suka cewek berisi, biar kalau di peluk tuh enak."

Dessi mulai memahami cerita Loli, "Jadi, lo dulu kurus?"tebak Dessi dengan rasa tak percayanya.

Loli mengangguk semangat, "Iyalah, dulu gue kurus kerempeng. Cuma gara-gara dia, gue berani berubah. Setiap hari, gue lebihin jumlah makan gue. Saat tiba berat badan gue naik lima kilo, eh, gue di tinggal."Loli tersenyum kecut.

"Tinggal? Maksudnya?"

"Iya, dia pindah. Nggak tau kemana, tiba-tiba aja hilang enggak ada kabar. Jadi selama ini, gue nunggu dia, mau buktiin kalau gue berhasil ngabulin keinginan cewek yang dia suka."Loli tersenyum, walau sama, air matanya mulai menetes, dengan segera Loli mengusapnya, "Ahh, udah ah, gue malah nangis 'kan. Yokk, ke rumah lo aja Dess."

Dessi mencubit pipi Loli pelan, "Ish, nyebelin banget tuh cowok. Awas aja kalo ketemu sama gue, perlu gue apain Lol dianya?!" Dessi mengepalkan tangannya.

Loli tertawa, "Ah apaan, gue juga bingung kalau ketemu dia gue mau ngapain Dess. Paling mau bilang betapa kangennya gue sama dia."

♥-------------♥

Kini, Loli dan Dessi sudah ada di depan rumah Dessi. Keadaan rumah terlihat ramai. Loli memegang bahu Dessi, "Ayok, ada gue Dess. Lo pasti bisa."Dessi tersenyum dan mengangguk.

Saat masuk pintu rumah, suasana terasa menegangkan. Terdengar suara-suara orang banyak di dalam. Loli harus berusaha menguatkan Dessi, walau sebenarnya, Loli pun tak tau ada apa dengan jantungnya karena berpacu sangat cepat.

Seperti..... Ah, sudahlah, Loli merasa mungkin ini hanya perasaannya saja.

"Erm, Lol, maaf, gue mau masuk ke kamar kak Dessa. Lo disini gapapa?"Loli tersenyum dan mengangguk.

"Nggak apa, gue paham situasi kok."Loli tertawa kecil, "Gih masuk, minta maaf dan bilang lo sayang sama kak Dessa." Dessi mengangguk mantap dengan acungan jempolnya.

Setelah memastikan Dessi masuk ke kamar Dessa, Loli memilih berjalan ke taman belakang rumah Dessi. Loli menghirup udara segar, rambutnya yang di kuncir acak-acakan terbawa angin sejuk.

Loli menoleh ke kiri, ada satu cowok yang sedang diam menatap arah kolam renang, jarak antara Loli dengan cowok itu hanya sekitar sepuluh langkah saja. Pandangan cowok itu kosong, dia tak menyadari keberadaan Loli sedari tadi.

Perlahan, Loli mendekati cowok itu. Bersamaan dengan jantung Loli yang semakin berdegup kencang, Loli terlonjak kaget saat tiba-tiba cowok itu menoleh.

"MAMAHKU!"Loli kalau kaget memang suka menyebut 'mamahku!' Cowok itu mengeryit sebentar, menatap Loli dalam.

Ya Tuhan..... Mata Loli kini berkaca-kaca, bibir gemetar dan seluruh tubuhnya bergetar, "Al-Aldan?"

"Lo....siapa? Kok tau nama gue?"Loli ingin menjerit sekencang-kencangnya. Loli tersenyum lebar, tapi air mata juga mengalir, rasa sakitnya, rindunya, semua menjadi satu, "Gue Loviana, lo Aldan kan...."

Laki-laki itu Aldan. Aldan mengingat sejenak lalu wajahnya berubah terkejut, "Ooalah, lo Loviana? Ya ampun, badan lo jadi gede banget. Itu pipi apa bapau? Bused dah."

Jleb.

Loli tertegun, berusaha tetap senyum, "Lo, lo tau nggak gue jadi gemuk gini karena siapa ha?"Loli berusaha mengendalikan dirinya, badannya semakin gemetar sekarang.

Bahkan, Aldan lupa. Segalanya.

----------


637 words!
21 April 2018.
Hari Kartini🎉✨.
14.45

Bapau Loli ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang