[x - Cerita]

133 13 0
                                    

Lo terlalu pandai buat nutupin semuanya. Sampai gue selalu salah menilai lo.

♥-♥

"Ha? Serius, kapan kakak lo bangun dari koma Dess? Kenapa lo ada disini? Nggak kangen-kangenan sama kakak lo?"Loli memberikan serangan pertanyaan.

Dessi yang kini sudah duduk di samping Loli, diam menunduk, "Untung aja, saat itu gue pergi ninggalin dia Pau,"Pau itu adalah bapau, panggilan lain untuk Loli.

Loli masih diam, mendengarkan. Ia tau Dessi masih belum selesai.

"Kalau aja, saat itu gue enggak mutusin dia. Pasti rasanya lebih sakit dari sekarang. Rasanya tuh sakit Pau, lo tau nggak rasanya gimana?"Dessi balik bertanya pada Loli.

Loli yang mendapat pertanyaan mendadak, agak kaget sebentar lalu mengangguk, "Tau kok, sakitnya tuh kayak misal nih, gue lagi ulangan matematika terus gue ngerjain serius, temen gue nyontek. Ehhh, nilai temen gue yang paling gede dari pada gue yang di contekin. Sakitnya kayak gitu, bener ga?"Loli sampai ngos-ngosan menjelaskan perumpamaan itu.

"Iya kali,"jawab Dessi singkat. Loli melongo, tadi jawabannya singkat bener kayak jawaban mantan. Loli mengusap dadanya, Sabar, sabar.

"Gue mau ceritain semuanya Pau."Kata Dessi serius, Loli mengangguk saja. Lagipula sedari tadi Ia sudah kepo akan hal yang ingin di ceritakan oleh Dessi. "Tapi minum dulu ah,"Dessis mengambil botol minumannya.

"Udah, oke, gue cerita ya."Dessi berdeham, mulai bercerita, "Gue tinggal di Malaysia sejak gue di lahirin di dunia, Gue tinggal disana, sekeluarga termasuk kakak gue, Dessa yang beda dua tahun sama gue."Dessi menerawang jauh, Menatap langit yang mulai panas.

"Terus, saat itu, pas gue lagi kelas 7 SMP semester 2 dan kakak gue kelas 9 SMP, ada satu cowok, yang tiba-tiba aja datang dan tinggal di sebrang rumah gue. Dia baik, dan ternyata dia seangkatan sama gue, walau usia dia lebih satu tahun, "Dessi memejamkan matanya, Loli mendekat, merangkul Dessi, "Pas dia pindab ke Malaysa, saat itu udah mulai sekolah, berjalan semester 2. gue jadi berangkat selalu bareng sama dia, main sama dia, selalu sama dia."

"Apa cinta lo hadir dari, kebiasaan yang selalu bersama?"tebak Loli, sebenarnya Ia pegal sedari tadi diam melulu.

Dessi menoleh cepat, "Kok lu tau Pau? Haha iya, lama-lama gue suka sama dia. Sampai akhirnya gue tau, kalau maksud dia deket sama gue itu buat ngelindungin gue, dia anggep gue adeknya. Dan you know what Lol? Dia itu pacarnya kakak gue, Dessa!"

"Hah?!"Loli nggak tau harus memberikan respon apa lagi. Karena jujur, Loli pun kaget.

Dessi mulai menangis, "Mereka udah pacaran sejak SD, yang saat itu padahal posisinya mereka berbeda dua kelas. Katanya, saat dia naik kelas 5 SD dia pindah ke Indonesia, entah kenapa. Makannya hubungan mereka jadi enggak jelas, padahal mereka masih bocah saat itu, tapi pacarannya pake perasaan banget. Sial."

Loli yang mulai paham, mulai menjelaskan intinya, "Oke, jadi saat naik kelas 5 SD, si cowok pergi ke Indonesia. Dan lo enggak kenal sama dia saat SD, dan lo juga nggak tau kalau kakak lo sama dia pernah pacaran?"Dessi mengangguk.

"Dan saat lo kelas 7 semester 2 dan kakak lo kelas 9 SMP, dia tiba-tiba datang lagi. Deket sama lo, buat lo suka dan sayang sama dia. Tapi ternyata dia itu pacar kakak lo, Dessa?"lagi-lagi Dessi mengangguk, sambil mengusap pipinya yang sudah mengalir air mata.

"Lanjut Dess,"pinta Loli pelan.

Dessi berdeham sejenak, "Yah, gue saat itu lagi main sama mereka bertiga. Tiba-tiba aja kakak gue ngasih kejutan dengan bilang kalau mereka itu pacaran, padahal gue ngerasa itu kayak berita buruk kalau kuota gue mau abis."

Loli masih diam, masih mendengarkan. Dessi semakin menangis, orang yang lalu lalang memperhatikan Loli dan Dessi. Membuat Loli memberikan kode pada orang-orang bahwa Dessi hanya berakting.

Padahal Dessi lagi nangis beneran.

"Gue berontak, gue langsung ngakuin semuanya kalau gue suka sama dia. Kakak gue, Dessa, dia kaget dan ngelarang banget gue buat suka sama dia. Gue enggak terima di larang, gue bilang ke Dessa, kalau kakak harus ngalah sama adek."

"Respon dia?"tanya Loli pelan.

"Cuma diam."Jawab Dessi miris.

--------

660 words.
21 april 2018.
07.04

Bapau Loli ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang